'Nama samaran ya?' ucap Yohan
'Ga usah ngomong kalau nyakitin. Panggil aku Adel'
'Dih, nama Mawar aja maunya dipanggil Adel'
'Namaku Mawar Adelia, dear my fiance'
'Bodo, gue tetep manggil elu Mawar, War. Dan pertunangan ini bukan gue yang mau ya. A...
ADEL POV Pelan-pelan kubuka mataku, semua terlihat putih. 'Uhh' suaraku merintih karena masih merasakan pusing. 'War? Sudah bangun?' Suara seseorang. 'Kak Yohan?' Ucapku lirih.
Aku ingin bangun, kemudian dengan cepat kak Yohan membantuku duduk. 'Masih pusing?' Aku menggeleng. 'Mau minum?' Aku mengangguk. Kak Yohan mengambilkan minum untukku.
'Ini dimana? Aku kenapa?' Tanyaku. 'Kau tak ingat?' Tanya kak Yohan. Aku menggeleng, aku benar-benar tak ingat apapun.
Setelah itu dokter memeriksaku, semua baik katanya. Tapi kak Yohan aneh, dia menanyakan apa yang aku ingat. Kujawab aku hanya ingat kita LDR dan kini dia kembali. Lalu tatapan kak Yohan tak bisa di artikan lagi. Ada apa sebenarnya?
YOHAN POV Akhirnya mata Mawar terbuka. Dia tampak bingung. Semula kukira dia akan marah atau tantrum.
Tapi ini dia tenang sekali, sama sekali tak menunjukkan emosi. Saat aku bertanya hal terakhir apa yang dia ingat, dia menjawab bahwa aku dan dia LDR karena aku di New York.
'Tuan Yohan mari ikut saya sebentar' kata dokter Ian. 'Tenang gue temenin' kata Fajar. Aku mengangguk.
Didalam ruangan aku duduk menunggu penjelasan dokter. 'Sebenarnya ada apa dengan Mawar? Jujur saya ingin pesan konseling untuk traumanya, tapi ternyata dia tidak ingat apapun tentang kejadian semalam' jelasku.
'Jadi begini, pasien mengalami temporary amnesia, amnesia sementara, melupakan hal yang membuatnya terpukul. Ini tidak akan berlangsung lama, kita harus menyiapkan jika sewaktu-waktu pasien mengingatnya jadi kita bisa mengatasinya' jelas dokter.
Aku menunduk, 'Apa yang harus aku lakukan' gumamku. 'Tenang lah, gue bakalan bantu' kata Fajar.
Grup Keluarga
Me Pa, Ma minta tolong tenangkan orang tua Mawar dulu. Dan jangan ada yang bahas kejadian malam itu, dia tidak ingat apapun. Mawar mengalami amnesia sementara, dia tak ingat.
Mama YaTuhan
Papa Baiklah, Papa akan menjelaskan pada Slamet. Langkahmu selanjutnya apa?
Me Aku ingin memperketat pengawalan tapi Mawar pasti akan menolak. Aku akan disisinya, bisakah kalau pertemuan luar negeri atau daerah di hadiri oleh Bayu saja Pa?
Papa Baiklah
Me Makasih Pa Dek? Kog diem
Amel Adel bakalan baik-baik aja kan bang? gue khawatir
Me Dia gapapa kog
Amel Anak-anak kampus ga ada yang tau, jadi kalau Adel masuk ga bakal terjadi apa-apa
Me Syukurlah kalau gitu
Aku kembali ke kamar Mawar. Disana udah ada Bayu yang nunggu. 'Tidur?' Tanyaku pada Bayu sambil menunjuk Mawar. 'Iya baru aja, tadi nanyain elu' jawabnya.
'Jadi Andy mau di gimanain?' Tanya Bayu. 'Atur pertemuan gue sama Cindy dan Andy. Kita harus cari pengacara baru' perintahku 'Oke, gue atur, Andy udah gue serahin ke polisi sih, ga bakal lama karena tuntutan kita cuma 2tahun' jelas Bayu. 'Hmm, gue yakin Cindy bakal nyelamatin adiknya itu, gue cuma mau mastiin kalau Mawar bakal aman aja' 'Okee'
Di Penjara 'Sorry nunggu lama' kataku ketika melihat Cindy sudah duduk. 'Kali ini kita urusan dengan siapa?' Tanya Cindy. 'Adikmu' jawabku.
Cindy terdiam beberapa lama 'Andy?' 'Iya. Dia mencoba memperkosa Mawar' jawabku. 'What?' Cindy terkejut.
Akhirnya kami masuk ke ruang jenguk 'Lu ngapain ngajak kakak gue kesini' kata Andy kesal. 'Kenapa kamu lakuin itu?' Tanya Cindy. Andy tidak menjawab.
'Biar gue yang jawab' kataku. 'Andy nganggep gue php elu Cin, makanya dia coba deketin Amel waktu itu. Pas tau gue tunangan sama Mawar dia masih biasa aja. Sampai akhirnya dia sadar kalau gue cinta sama Mawar, dia mulai pindah target dari Amel ke Mawar' lanjutku.
'Gue-Elu?' Tanya Cindy tak percaya kalau sekarang diantara kami berdua tak akan ada Aku-Kamu. 'Sorry kalau lu ngerasa gue PHP-in, gue udah tegasin hubungan kita cuma temen Cin, gue jadiin elu pengacara karena gue percaya sama elu dan kemampuan elu. Bukan buat elu jadi deket sama gue lebih dari temen. Dan gue bakal lepas elu, gue bakal cari pengacara lagi, gue ga mau nyakitin Mawar dan elu' ucapku.
'Lu emang brengsek' kata Andy. 'Ini kan yang lu mau, gue jelasin perasaan gue ke Cindy?' Tanyaku ke Andy. Andy diam saja. Sementara Cindy menangis.
'Lu tau trauma yang lu timbulin ke Mawar? Dia ga pernah anggap lu jahat. Dia lihat elu senior pujaan dia kataku' ke Andy.
'Aakhhhhh' dia berteriak memegang kepalanya.
'Gue bakal ikut prosedur polisi, gue ga peduli berapa lama lu ditahan, yang jelas jangan dekati keluarga gue dan Mawar' Akupun pergi meninggalkan mereka.
Di Rumah Sakit Click Kulihat Bapak Ibu Mawar sudah datang. 'Selamat sore pak, bu' ucapku menyapa mereka berdua. 'Sore, dari kantor?' Tanya Bapak. 'Iya' jawabku bohong. 'Sudah makan?' Tanya Ibu. 'Sudah' jawabku tersenyum.
Aku mendekati Mawar. Mengusap rambutnya. 'Udah enakan?' Tanyaku. 'Udah kak' jawabnya tersenyum. 'Bapak-Ibu permisi dulu ya' pamit mereka. Aku mengangguk. 'Hati-hati ya Pak, Buk' kata Mawar.
'War' panggilku. 'Ya?' Jawabnya. 'Kita nikah yuk' 'Ha?' 'Nikah, kita, tahun ini' 'Katanya 1,5 tahun lagi. Aku baru mulai skripsi'
Aku menghela napas. 'Kakak kenapa sih?' Tanya Mawar. Aku genggam tangannya. 'I Love you, Mawar Adelia' Dia terkejut. 'I will wait, don't worry' ucapku.
![🥀MAWAR🥀 [COMPLETE]](https://img.wattpad.com/cover/230636167-64-k42169.jpg)