Twenty Nine

847 85 64
                                    

Happy reading...

Di markas BTS.

"Loh? Kok kalian ada di sini?" Tanya Seokjin sesaat setelah dia menginjakkan kakinya di markas.

"Aku penasaran sayang hihi, jadi aku ajak anak-anak buat ikut ke sini... Kamu ga marah kan?" Tanya Irene hati-hati.

Seokjin mengangguk.

"Mana bisa aku marah sama kamu sih sayang?" Ucap Jin tersenyum gemas.

Irene balas tersenyum.

"Ekheem... Kita tahu kalian Bucin, tapi bisa tahu tempat kan?" Tanya Yeri sebal.

Seokjin dan Irene hanya terkekeh.

Tidak berapa lama, semua anggota bangtanvelvet datang.

Karena sudah cukup lama terdiam, akhirnya Seokjin buka suara.

"Bukannya gue mau sok menggurui kalian, gue juga tahu kalian punya privasi masing-masing, tapi karena gue yang paling tua di sini, dan kalian udah gue anggap kayak adik gue sendiri, gue tentu ga bisa diam aja lihat kalian gini terus. Perang dingin, saling sindir, adu bacot atau apalah itu. Gue ga suka! Kita ini udah pada gede, udah pada kuliah semua kan? Udah tahu mana yang bener dan salah kan?" Jelas Seokjin panjang lebar.

Irene terkagum-kagum mendengar ucapan serius Seokjin yang sangat jarang dilihatnya. Seperti kata Yeri dan Suga, kalau Seokjin sudah serius, ambyar satu dunia, mungkin brad pitt saja kalah.

"Ga usah senyum-senyum gitu yang, aku tahu aku ganteng." Bisik Seokjin pada Irene.

Irene mendengus sebal.

"Baru aja dipuji, huh!" Batin Irene.

"Iya, gue juga ga ngerti sama jalan pikiran kalian, apalagi bang Suga sama Hobi, kalian berdua udah dewasa, gue kira kalian bisa menyikapi masalah dengan bijak, bukan malah adu bacot gitu!" Sahut Namjoon

"Gue ga bakalan kek gitu kalau bang Suga nggak munafik!" Cerca Hobi.

"Maksud Lo apa gue munafik?" Sanggah Suga tak terima.

"Sekarang mumpung ada Wendy nya, bang Suga fitnah gue sama Namjoon ke Wendy!"

"Fitnah apaan sih? Gue ga ngerti!!" Bingung Suga

"Lo bilang kalo gue sama Namjoon cuma anggap Wendy taruhan kan? Dan karena itu Wendy jadi benci ke kita. Tega banget Lo bang gue ga pernah bilang gitu ya!"

"Gue juga ga pernah bilang gitu kok.. Lo beneran bilang gitu ke Wendy bang?" Tanya Namjoon memastikan.

"Gue ga ngefitnah, yang gue bilang ke Wendy itu kenyataan, gue tahu Lo berdua. Gue tahu Lo berdua ga bakalan pernah serius ke satu cewek aja!"

"Maksud Lo apa bang bilang kek gitu hah!!?" Tantang hobi terbawa emosi.

"Lo ngebentak gue? Berani ya Lo!" Balas Suga tak kalah sengit.

"Gue masih ga ngerti gimana bisa bang Suga tega kek gini!" Ucap Namjoon sedikit menjeda kata-katanya.

"Dan Wendy, Lo percaya?" Lanjut Namjoon.

Wendy menatap dingin Namjoon.

"Gue percaya Suga. Gue emang sering berantem sama dia, tapi satu hal yang gue tahu, dia ga mungkin bisa bohong ke gue!" Jawab Wendy.

Hobi mengusap mukanya frustasi, dan Namjoon masih mencoba untuk tenang.

"Gue emang ga asal nuduh, gue tahu segalanya. Jangan pikir gue ga tahu kalau kalian lagi coba deketin Mimi anak psikologi, cih... Jadi yang katanya suka Wendy dan ngejar-ngejar dia maksudnya apa? Kalian pengen ngelawan gue aja kan? Kalian kesal karena dulu kita juga pernah suka orang yang sama dan cewek itu milih gue? Gue tahu segalanya!" Sarkas Suga.

JINRENESTAGRAM LANJUTAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang