JINRENESTAGRAM LANJUTAN (END)

Forty Two

Happy reading...

Yeri-Irene

Yerimie
Mbaaakkkk

Irene
Iya Yer, ada apa?

Yerimie
Mama ngundang ke rumah makan malam.

Irene
Hah? Kok tiba-tiba yer?

Yerimie
Mama kangen Mbak, katanya dah lama ga datang ke rumah. :(

Irene
Tapi... Mbak belum izin sama papa mama yer, gimana dong?

Yerimie
Tenang, mama tadi udah telpon mama Mbak kok, dan dia ngizinin 😂

Irene
😳😳😳

Yerimie
Ayolah Mbak, dah lama ga main, kangen tahu :(

Irene
Tapi yer...

Yerimie
Ga ada tapi-tapi, nanti Yeri jemput.

Irene
Loh? Mbak kan bisa bawa mobil yer.

Yerimie
Dah malam Mbak, ga baik bawa mobil sendirian, udah pokoknya nanti Yeri jemput. Yeri bawa supir kok.

Irene
Itu yer... Iya deh...

Yerimie
Oke Mbak, makasih 😍

- Gimana kalo ketemu Seokjin? Aku belum siap... -Irene

🐹🐰

"Rene... Kamu udah di jemput." Sahut mama Irene dari lantai bawah.

Irene turun dengan langkah gontainya. Irene sangat takut jika bertemu Seokjin lagi, Irene takut kalau mendengar sesuatu yang tidak ingin Irene dengar dari mulut Seokjin, 'kata putus', membayangkannya saja sudah sangat menyakitkan, apalagi kalau sampai terjadi, mungkin Irene tidak akan pernah percaya cinta lagi.

"Ma, Irene pergi dulu ya..." Pamit Irene.

"Iya, kamu hati-hati ya.."

Irene mengangguk lemas.

Di luar, Irene melihat mobil Yeri yang terparkir, Irene langsung masuk saja tanpa permisi.

"Maaf ya yer, Mbak telat, kamu pasti lam..." Ucapan Irene terpotong karena melihat bukan Yeri yang diajaknya bicara melainkan Seokjin.

Seketika Irene terdiam, begitu juga dengan Seokjin. Hanya suara detak jantung keduanya yang terdengar. Mereka menyalurkan rindu lewat tatapan mata yang dalam.

"D...di... Di mana Yeri?" Tanya Irene gugup.

"Dia menyuruhku menjemputmu." Jawab Seokjin seadanya.

Ada rasa kecewa di dalam hati Irene, Seokjin benar-benar sudah berubah.

Irene hanya mengangguk dan kemudian menatap keluar jendela.

Di perjalanan mereka isi dengan kebisuan, tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka hanyut di dalam pemikiran masing-masing.