Bonus Chapter 2

447 50 27
                                    

Honeymoon ala Jinrene...

"Sayaaaaanggg, cepeet... Nanti ketinggalan pesawat!" Teriak Seokjin dari lantai bawah.

"Bentaarr, ga sabaran banget sih?" Jawab Irene balas teriak.

Irene mulai terlihat batang hidungnya walaupun dengan muka yang sudah ditekuk.

"Kan udah aku bilang, tadi malem siapin segala sesuatunya, bukannya baru pagi ini." Ucap Seokjin.

"Ya maaf, kamu juga ga bantuin aku."

"Aku mana ngerti kalo masalah keperluan kamu, kalo aku kan cuma bawa baju sama celana, kamu tuh bawaannya banyak banget, udah kayak mau pindahan aja."

"Kok kamu nyebelin sih??"

"Ya makanya cepet, aku ga sekali dua kali loh ingetin kamu tadi malam buat siap-siap."

"Ya kamunya juga masih ngoceh di sini, ayo jalan."

Seokjin tidak menjawab dan memilih menjalankan mobilnya.

Di dalam mobil, Irene hanya diam, dia terlihat sedih. Seokjin merasa menyesal telah memarahi istrinya itu.

Tiba-tiba suara perut Irene berbunyi, Irene memegang perutnya dengan wajah lucu, Seokjin menahan tawanya, kemudian Seokjin mengambil sesuatu di kursi bagian belakang dengan tangan kirinya.

"Ini." Ucap Seokjin menyerahkan keresek hitam kepada Irene.

Irene membuka kresek itu dan terkejut karena ada bubur ayam di dalam sana. Irene menatap Seokjin bertanya-tanya.

"Makanlah, aku sengaja beli tadi, aku tahu kamu pasti ga bakalan sempat sarapan."

Irene menatap Seokjin terharu.

"Makasih..." Ucap Irene.

"Hmm..." Jawab singkat Seokjin tanpa menoleh ke arah Irene.

"Maafin aku... Ga lagi deh aku ga dengerin kata kamu, beneran... Janjiiii... Jangan marahin aku gitu..."

Seokjin yang sudah tidak tahan langsung menoleh ke arah istrinya dan tersenyum sangat manis..

Seokjin mengusap pucuk kepala Irene.

"Makanlah... Aku ga marah kok..."

"Beneran ga marah?"

"Hmm... Tapi lain kali beneran ya, kamu harus dengerin kata aku... Aku inikan suami kamu sekarang.."

"Iya suamiku..."

Seokjin gemas dan mencubit pipi Irene.

"Kamu juga belum makan kan?" Tanya Irene.

Seokjin mengangguk.

"Ini, aku suapin."

Seokjin dengan semangat 45 langsung melahap suapan bubur dari Istrinya itu.

(Indahnya pengantin baru 🤧)

Skip...

Tempat tujuan.
Bali...

Ternyata oh ternyata, Irene mabuk udara, semenjak keluar pesawat dia hanya bisa terduduk lemas di bangku bandara. Seokjin menyerahkan air putih pada Irene.

"Gimana? Udah mendingan?"

Irene mengangguk lemas.

"Ya udah, ayo kita ke hotel, nanti kamu bisa istirahat di sana." Ucap Seokjin lembut.

Irene mengangguk. Seokjin menggandeng tangan Irene dan membawanya masuk ke dalam mobil sewaan mereka.

Sesampainya di hotel, Irene tanpa pikir panjang langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

JINRENESTAGRAM LANJUTAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang