Bonus Chapter 3

439 46 35
                                    

Seokjin junior is coming...

Happy reading...

"Sayaaang..."

"Saaayaaaangggg..."

"Yak! Kim Seokjin!"

Begitulah panggilan dari Irene pada suaminya, namun sang suami belum juga menyahutinya.

"Seokjin..."

"Kenapa sih sayang? Ini masih pagi loh, aku masih ngantuk."

"Kamu ga sayang lagi sama aku ya?"

"Maksud kamu apa sih? Ya sayang lah, masa ga sayang."

Irene terdiam, dan menangis.

Seokjin terbelalak, ada yang aneh dengan istrinya, dia pun terpaksa merelakan tidurnya untuk membujuk sang istri.

Baru saja Seokjin membuka mata dan melihat dengan jelas wajah istrinya, dia lantas tertawa melihat penampilan Istrinya yang bisa dikatakan jauh dari kata normal.

"Kenapa ketawa? Tuh kan, orang nangis bukannya dibujuk malah diketawain..." Irene semakin keras menangis.

"Ng... Ngga, bukan gitu... Tapi... Buahahaha, kamu kenapa pake make up kek gini sih? Kayak badut tahu nggak, hahaha.."

"Kamu ngatain aku badut??"

Seokjin masih tidak berhenti tertawa.

Irene pergi meninggalkan Seokjin. Seokjin yang tersadar langsung mengejar Irene.

Irene masuk ke dalam kamar mandi.

"Sayang... Keluar dong, tadi aku cuma bercanda, biasanya aku juga sering bercanda kayak gitu, tapi kamu biasa aja."

"Ga mau! Ngapain nyuruh badut keluar???" Bukannya berhenti menangis, Irene malah tambah menangis dengan keras.

Seokjin mulai khawatir, dia mengira mungkin mood sang istri sedang tidak baik.

"Sayang... Aku minta maaf... Keluar yaa... Aku minta maaf."

"Ga mau, kamu jahat Seokjin, kamu ga sayang lagi sama aku."

"Siapa bilang aku ga sayang? Aku sayang banget loh."

"Mana buktinya?"

"Hmm... Kamu mau martabak?"

"Kamu mau sogok aku pake martabak? Kamu kira aku murahan ya??!!"

10 menit kemudian...

"Enak ya?" Tanya Seokjin menahan tawanya karena melihat sang istri dengan lahapnya memakan martabak yang baru saja dibeli Seokjin.

Irene tidak menjawab dan memilih membuang mukanya.

"Kamu jangan Geer! Aku makan ini karena lagi laper aja! Aku masih marah ya sama kamu!" Ucap Irene sambil mengunyah martabaknya.

Seokjin terkekeh.

"Iya sayang, tapi jangan lama-lama marahnya, ga kasihan apa sama suami kamu yang ganteng ini?"

"Nggak!"

Setelah selesai melahap habis martabaknya, Irene melipat tangan di dadanya tanpa mau melihat Seokjin.

Seokjin mendekati Irene, dan memeluknya manja.

"Uwaahhh, istriku wangi sekali..." Goda Seokjin.

Irene tersipu malu, namun karena masih dalam mode marah, dia tidak menggubris godaan Seokjin.

"Istri siapa sih, cantik banget gini? Pasti suaminya ganteng deh.."

"Gak! Suami saya jelek!" Ketus Irene.

JINRENESTAGRAM LANJUTAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang