#16

402 63 18
                                    

Jangan lupa tekan bintang!


#FLOWER_16

Sudah dua minggu sejak Yerin diculik, sudah sejak saat itu juga jam tidur Jungkook tidak teratur, lebih tepatnya ia selalu terjaga karena terus memikirkan nasib gadisnya.

Apa ia baik-baik saja? Apa yang sedang ia lakukan? Apa yang ia makan? Apa gadisnya itu juga sama merindukan dirinya?

Dewi malam yang beberapa saat lalu terlihat cantik memamerkan dirinya kini diselimuti oleh awan hitam, pun ribuan bintang yang bertabur acak di langit ikut menghilang seakan mengerti perasaan Jungkook. Sepertinya alam juga ingin menemani kesedihan lelaki itu.

"Kau belum tidur?" tanya Namjoon mendekati adiknya yang berdiri di balkon.

"Hyung, bagaimana jika terjadi sesuatu kepadanya?" tanya Jungkook. Lelaki itu akhirnya membagi beban pikirannya dengan kakak tertuanya.

Namjoon menepuk pundak Jungkook pelan, "Kau tahu kan jika dia gadis yang kuat? Aku yakin dia baik-baik saja." katanya agar membuat Jungkook tenang, namun faktanya Namjoon juga ikut khawatir dengan gadis itu.

"Besok pagi Suga sudah sampai disini dan itu tandanya ia sudah menemukan tempat dimana Yerin disembunyikan."

"Lebih baik sekarang kau tidur, bagaimana bisa kau menyelamatkan Yerin jika tenagamu tidak cukup?" Jungkook menurut karena memang yang dikatakan oleh Namjoon seratus persen benar. Ia harus tidur dengan cukup agar ia tidak mudah lengah saat melawan musuhnya nanti. Siapapun itu.

🌹🌹🌹

Pintu rumah tua itu terbuka diikuti oleh masuknya gadis berambut pendek berkulit putih pucat. Kakinya menaiki anak tangga hingga ia tiba di lantai tiga. Matanya menunjukan kilatan marah sembari menatap pintu salah satu kamar.

"Taehyung dimana?" tanya Eunha kepada pria tinggi yang berdiri di depan pintu kamar tersebut.

Pria itu lantas menunduk memberi hormat, "Dia pergi menemui raja Oh, nona."

Setelah mendengar jawaban dari pria itu, Eunha menarik sudut bibirnya karena itu artinya ia ada kesempatan untuk memberi pelajaran pada gadis didalam sana. Gadis rendahan yang sudah membuat orang yang ia cintai membencinya.

"Kau pergi dari sini dulu, aku akan bertamu sebentar kedalam sana." Pria itu mengangguk kemudian pergi sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Eunha.

🌹🌹🌹

Jung Yerin duduk di tepi ranjang sembari menatap dewi bulan yang bulat sempurna sedang menunjukkan sinarnya yang terang dengan ditemani oleh ribuan bintang didekatnya. Ia merasa iri dengan bulan karena di langit yang gelap sang dewi tidak sendiri, berbeda dengan dirinya yang sendirian bahkan tanpa tahu ia berada di mana, yang ia tahu hanya dirinya sedang dikurung di sebuah kamar di salah satu rumah tua yang ada di tengah hutan.

"Sedang menikmati malam sendiri?"

Yerin menoleh begitu telinganya mendengar suara gadis yang terdengar sedang meremehkan dirinya, dia Eunha. Yerin lantas berdiri menatap penuh ketakutan pada gadis yang semakin lama mendekat padanya.

Gadis berambut panjang itu melangkah mundur sampai dirinya kini kehabisan ruang sedangkan gadis didepannya kini sudah dekat dan semakin dekat. Smirk yang tercetak di wajah seolah mengatakan "aku ingin memberimu pelajaran"

"Mau apa kau?" Yerin menatap Eunha penuh was-was.

Tangan kanan Eunha terangkat, gadis itu menyentuh rambut panjang yang terurai milik Yerin dengan lembut lalu turun ke wajah.

FLOWER🌹 『KOOKRIN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang