PROLOG

2.6K 233 5
                                    

Seoul 10.30 p.m

Jalanan kota Seoul mulai sepi karena sudah larut malam. Purnama menjadi penerang malam ini ditemani ribuan bintang yang bertabur disekelilingnya.

"Huft, hari yang sangat melelahkan."

Seorang gadis baru saja keluar dari kafe coffee tempatnya bekerja paruh waktu. Ia melangkah ringan sambil mendengarkan musik yang diputar di ponselnya.

"As time time for the moon night
Kkum sogeseo neoreul manna."

Srak

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara dari arah semak-semak yang baru saja ia lewati. Matanya menyapu jalanan kota Seoul yang sepi.

"Ah mungkin hanya perasaanku saja." katanya lalu melanjutkan langkahnya. Ia ingin cepat-cepat sampai di apartemennya lalu berbaring untuk melepas lelah.

"Yak, kau bodoh Jungkook. Hampir saja kita ketahuan olehnya." kata pria berambut coklat.

"Maaf hyung. Aku tidak sengaja tadi." jawab pria yang dipanggil Jungkook oleh pria berambut coklat.

"Yasudah, sekarang kau ikuti dia. Aku akan kembali ke rumah. Memberitahu yang lain jika kita sudah menemukannya." ucap pria berambut coklat.

"Tapi hyung—," pria berambut coklat itu sudah menghilang.

"Yasudahlah, aku akan memberi kejutan untuknya."

*****

Tit

Pintu apartemen milik gadis itu terbuka setelah ia berhasil memasukkan password. Ia melepas sepatunya lalu memakai sandal rumahnya. Melempar tasnya ke sofa  yang ada di ruang tv lalu melangkah ke dapur untuk mengambil air. Tenggorokannya kering karena udara diluar yang dingin.

Setelah membasahi tenggorokannya, ia mengambil tasnya dan membuka pintu kamarnya.

Klek

Matanya terbelangak ketika melihat seorang pria berambut hitam berada diatas kasurnya. Mata pria itu terpejam.

Gadis itu segera mendekati pria itu. Bersiap memarahinya karena ia berani menyusup ke apartemennya.

"Yak! Kau bangun sekarang!" teriak gadia itu karena kesal.

"Wah, bau apa ini. Kenapa sangat manis dan wangi?" batin Jungkook.

Gadis itu memegang tangan Jungkook dan masih berusaha membangunkannya. Berusaha menarik pria itu agar menyingkir dari kasurnya.

"Yak! Mau cari mati hah?"

"Aku sudah tidak tahan." batin Jungkook.

Srek

"Kyaa!"

Cup

Jungkook menarik gadis itu dan menimpa tubuhnya. Tak mau membuang waktu Jungkook langsung mencium bibir gadis itu.

"Kya! Kau! Byuntae!" teriak gadis itu setelah berhasil melepaskan diri. Gadis itu terjatuh ke lantai sambil menatap Jungkook yang merasa tidak bersalah.

"Kau pasti Jung Yerin, kan?" ucap Jungkook. Gadis itu kembali terkejut.

"Kau! Kenapa tahu namaku? Kau seorang stalker ya!" kata gadis bernama Yerin itu.

Jungkook tersenyum. "Ternyata kau lebih cantik aslinya dibandingkan didalam foto."

Yerin berdiri, ia masih mengelap bibirnya.

"Itu ciuman pertamamu, eoh?" tanya Jungkook sambil menahan tawa.

"Bukan urusanmu!" jawab Yerin kasar.

Jungkook berdiri mendekati Yerin. Yerin langsung menatap pria didepannya itu.

"K-kau mau apa hah? Jangan mendekat atau aku akan memanggil polisi." ancam Yerin.

Jungkook tidak peduli apa yang dikatakan oleh gadis itu dan ia tetap mendekat ke Yerin. Sampai akhirnya Yerin berhenti karena ia sudah menabrak tembok kamarnya.

Masih ada jarak satu meter diantara mereka. Jantung Yerin sudah tak karuan karena ini pertamakalinya ia menghadapi situasi seperti ini. Tanpa pikir panjang Yerin langsung mengambil ponselnya.

"Kk-kalau kau mendekat selangkah lagi aku sungguh akan memanggil polisi." kata Yerin kembali.

Jungkook berhenti sambil menatap wajah ketakutan gadis itu.

Yerin menekan nomor polisi lalu memanggilnya.

"Halo kantor polisi. Saya—,"

Jungkook langsung merebut ponsel Yerin dan memutuskan panggilan. Ia membuang asal ponsel itu lalu menatap Yerin dengan sorot yang tajam sedangkan gadis itu membuang muka kearah lain.

"Kau berani membohongiku hah. Kau akan menerima akibatnya." ucap Jungkook. Ia mencengkeram lengan Yerin kuat.

Yerin meringis menahan sakit di tangannya. Ia kembali menatap Jungkook. Ia baru sadar jika warna rambut pria didepannya ini berubah menjadi merah darah sama seperti warna lensa matanya.

Yerin berfikir keras dengan apa yang dilihatnya. Gadis itu meronta minta dilepaskan. Namun, Jungkook masa bodoh dengan itu semua. Jungkook memajukan kepalanya ke arah leher Yerin. 

"K-kau mau apa? Tolong jangan seperti ini!" Gadis itu sudah gemetaran. Matanya sudah memanas.

Yerin memejamkan matanya karena takut, dan saat itu juga dia merasakan sesuatu lembut dan basah dilehernya.

"Kook berhenti!" teriakan itu berhasil menghentikan perbuatan Jungkook.

"Kau tahu kan. Dia sangat berharga bagi kita semua, terutama kau. Jadi jangan sakiti dia." ucap pria berambut coklat yang sebelumnya bersama Jungkook.

Jungkook melepaskan cengkraman tangannya di tangan Yerin. Warna rambutnya sudah berubah seperti sebelumnya. Kemudian ia menatap wajah Yerin yang penuh ketakutan.

Jungkook merangkup wajah gadis itu. "Maafkan aku."

Tak ada jawaban dari Yerin. Gadis itu memejamkan matanya perlahan dan tak sadarkan diri.



To Be Continue

FLOWER🌹 『KOOKRIN』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang