Chapter 9

22 5 3
                                    

Happy Reading 🌿

.

.

.

"Dia tidak akan pernah melihatku karena aku adalah seorang WANITA. Bahkan aku belum memulainya, tetapi aku sudah kalah. "

.

.

.

" Berhenti memukulnya, kau tidak tau bagaimana rasanya di pukul oleh orang yang kau cintai demi orang lain. Itu lebih menyakitkan dibanding pukulanmu padanya."

.

.

.

Chapter 9

🌱🌱🌱

Setelah merenungi semuanya, Ha Ru memilih untuk bertingkah seperti biasa. Tapi tetap saja ada yang berbeda dan tiga orang kawan Ha Ru pun menyadarinya. JiHyo, JiHoon dan Woo Jin menyadari hawa yang ada disekitar Ha Ru lebih menyeramkan dibanding biasanya. Tatapannya lebih dingin dibanding biasanya. Bahkan Jin Young dan Guanlin pun tidak punya keberanian untuk hanya sekedar menyapanya.

Ha Ru sendiri masih berkutat dengan hati dan fikirannya. Ia tidak tau harus memilih apa dari dua pilihan yang diberikan dokter Park. Berjuang atau melupakan? Ha Ru belum bisa memilih antara keduanya dan mungkin itulah yang membuatnya menjadi lebih dingin dari biasanya. Ia tidak menjauhi kawannya lagi. Seperti saat ini, Ha Ru, JiHyo, JiHoon dan Woo Jin sedang makan siang bersama.

" Mmmm, Ha Ru-ya. aku merasa kau lebih pendiam dari biasanya? Apa ada sesuatu lagi yang terjadi padamu hm?" tanya JiHyo.

"......."

Ha Ru hanya diam dan tak menanggapi pertanyaan JiHyo. Ia tau JiHyo mengkhawatirkannya, tetapi ini menyangkut rahasia besar JiHoon dan Woo Jin. Bagaimanapun juga Ha Ru masihlah manusia yang punya hati. Ia tak mungkin memberitahu orang lain mengenai orientasi seksual JiHoon dan Woo Jin. Ji Hoon dan Woo Jin sendiri hanya bisa diam, mereka tau perubahan Ha Ru menyangkut masalah mereka tempo hari.

"Ha Ru-ya, jangan gini dong. Aku khawatir tau! " rengek JiHyo sembari bergelayut di lengan Ha Ru.

 Aku khawatir tau! " rengek JiHyo sembari bergelayut di lengan Ha Ru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck, diamlah dan hentikan itu. Wajahmu menjijikkan, berhenti bertingkah sok imut. " jawab Ha Ru ketus.

"Is, ucapanmu pedas seperti biasanya eoh! " ucap JiHyo.

Love Phobia (Park Woo Jin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang