Chapter 12

8 3 0
                                    

~Happy Reading🌿

.

.

.

"P-Putri? Maksudnya, H-Ha Ru itu wanita?"

.

.

.

"Apa kau mencintai JiHoon?"

.

.

.

"Mungkn?"

.

.

.

"Kenapa kau ragu?"

.

.

.

"Aku juga tak tau?"

.

.

.

Cup~

Chapter 12


🌱🌱🌱

.

"Yak! Itu makananku babo-ya!"  tegas Woo Jin.

"Cih, kau tidak ingat hah? Ini semua itu kan dari Ha Ru yang traktir kita! Jadi SEMUA ini itu berbagi dasar bangsul.!" jawab Jin Young.

"Emang kamu dasar bangsul rakus!" tambah JiHyo.

"Lagian yah, tumben-tumbenan kamu traktir kita Ha Ru-ya?" tanya Guanlin.

"Ingin saja." jawab Ha Ru.

"Cih, bisa tidak jawabnya nggak sesingkat tu hah? Kekurangan bahasa apa gimana? Mau aku pinjamin kamus?" tanya Guanlin dengan tatapan datarnya.

"Tidak!" jawab Ha Ru.

"Ya, Ha Ru-ya! Kita itu butuh alasan kau tau? Setelah menghilang dan menghindar tiba-tiba kau datang setelah dipanggil oleh Irene ssaem karena berkelahi. Lalu hari ini tiba-tiba kau mentraktir kami? Jelaskan sekarang! Kau tau? Kita semua tuh khawatir tau!" kata JiHoon dengan mulut dan tangan yang tak henti mengunyah cemilan.

"Apa aku butuh membuat air panas dulu agar es dalam dirimu itu sedikitnya mencair hah? Dinginnya es kutub utara aja masih memberikan jawaban jika ditanya kapan ia meleleh?" ketus Woo Jin.

"Dasar Babo! Memang es bisa bicara? Anak sd pun tau es itu tak punya mulut!" jawab Ha Ru.

"Setidaknya dia memberikan jawaban dengan meleleh sewaktu-waktu. Tdak seperti mu! Lihat! Es saja tak punya mulut tapi bisa memberi jawaban!" tegas Woo Jin.

Love Phobia (Park Woo Jin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang