Losing My Mind || Jirose

Chapter 6

.
.

Hay guys, aku balik lagi. Jangan lupa VOTE and Komen yah.

Tekan tombol 🌟 di sudut kiri bawah atau kanan atas. Karena, aku butuh apresiasi kalian yang gratis ini 😊😊

Keep enjoy reading till the end

Jangan bosen bosen yah sama ceritanya 😊😊

.
.

.

.

.

.

.

-oOo-

Hari festival olah raga yang di adakan di Seoul Internasional High School kini telah tiba. Semua siswa banyak yang ikut berpartisipasi termasuk siswi yang membludak karena ingin jadi sorotan demi harapan mendapatkan perhatian para Pangeran sekolah.

Di salah satu lapangan yang akan di adakan pertandingan baseball terlihat ramai. Sorak dari perwakilan masing - masing tim berseru menambah semangat. Kedua tim sedang mempersiapkan diri. Dan pertandingan baseball hanya di lakukan per-angkatan. Dan Rose adalah perwakilan dari kelas satu.

"Ayo Rose!" Ajak Jennie yang sudah bersiap menuju kumpulan tim mereka.

Rose mengangguk dan ikut berdiri. Ia memandang bangku penonton yang penuh terisi. Iris cokelat madunya menyipit saat melihat salah satu deretan tengah kursi penonton. Terlihat satu orang yang sangat ia kenali dan satu lagi ia tidak tau tapi mirip seseorang.

Senyumnya mengembang saat orang itu mengangkat tangan dan tersenyum kepadanya. Senyum manisnya yang menawan, wajah tampannya, dia adalah kakaknya, Park Baekhyun. Ah, ini sangat menyenangkan karena kehadiran kakaknya.

Rose berkumpul dengan tim-nya dan melakukan peregangan sebelum pertandingan di mulai. Bagi dirinya ini adalah kesenangan. Kesenangan dengan semangat yang memacunya seperti bermain game yang selalu ia mainkan. Namun kali ini ia lah pemerannya.

.

.

.

...

.

.

.

Baekhyun tidak bisa menahan senyum bangganya melihat permainan adik kecilnya itu. Ia memukau penonton dengan permainannya.

"Adikmu sangat hebat, Baek." Kata temannya yang duduk di sampingnya. Pemuda itu memiliki wajah yang sangat rupawan, dan matanya terus memandang lapangan di mana permainan sudah usai dan di menangkan oleh kelas satu.

"Dia sangat menyukainya, dan dia bermain dengan kesenangan. Baginya melakukan hal yang ia sendiri suka itu sangat menyenangkan."

"Ya. Dia sangat menarik."

Baekhyun mendelik mendengar perkataan temannya. "Jangan bilang kau ingin melamarnya, Jinyoung."

Pemuda itu, Jinyoung lebih tepatnya Park Jinyoung hanya terkekeh melihat reaksi Baekhyun. "Dasar."

"Siapapun harus berhadapan denganku jika itu menyangkut adikku."

Jinyoung yang mendengarnya hanya menghela nafas pelan. ‘Berhati - hatilah wahai para lelaki yang ingin mendekati gadis manis itu.’ Ujarnya dalam hati.

.

.

.

...