1 : Friends?

3.4K 277 69
                                    

"Nana!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana!"

Merasa namanya dipanggil, pemuda yang berseragam putih abu-abu itu pun segera menengok menunjukkan wajah tidak suka.

"Don't call me Nana again Ma, please."

Lawan bicaranya terkekeh, "suka-suka Mama dong, jangan suka protes gitu ah." Wanita yang hampir berumur 40 tahun tersebut membenarkan dasi si anak yang terlihat berantakan.

"Kamu baik-baik loh disekolah ini, jangan nakal! Kotak bekal nya ada di tas, makanannya habiskan. Nanti pulangnya Mama yang jemput. Okay?"

"Hm, yaudah Jaemin masuk dulu. Bye Ma!"

Enggan berlama-lama dimanja oleh Ibunya di area sekolah, cowok itu buru-buru meninggalkan sang Ibu sambil berlari menelusuri koridor utama.

"Bye, Nana!"

Namanya Na Jaemin, cowok keturunan Korea yang selalu menjadi pujaan setiap perempuan. Berpostur tinggi dan juga senyum yang manis menambah daya tarik pemuda tersebut, membuat orang-orang mengklaim dirinya sebagai tipe pacar idaman.

Ini sudah ke sekian kali nya Jaemin pindah sekolah. Pekerjaan Ayahnya yang berpindah-pindah tempat, memaksa pemuda itu untuk mengikuti kemanapun Ayah dan Ibu nya tinggal. Apalagi kini hanya ia anak satu-satunya di keluarganya.

"Paling juga belum ada tiga bulan bakalan pindah lagi, cih."

Jaemin menghela nafas, membuang sedotan yang sedari tadi ia gigiti dan masuk kedalam ruang kepala sekolah.

Ia harap kali ini dirinya bisa mempunyai teman dekat, biarpun hanya satu orang.

•••

"HAECHAN!"

"BALIKIN BUKU GUE!"

"FELIX, JENO, BAYAR UANG KAS!"

"MALIK BUCIN MULU WOOO."

Kericuhan di pagi hari seperti ini sudah menjadi rutinitas yang akan terjadi di dalam kelas 11 IPA 3, kelas yang disebut-sebut kelas yang tidak pernah tentram dan selalu ramai sampai terdengar ke ruang guru yang jaraknya lumayan jauh.

Huang Renjun, salah satu siswa yang dipercaya wali kelas nya sebagai ketua kelas hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sudah kehabisan akal untuk menenangkan kelasnya itu. Karena meskipun ia peringati, mereka akan tetap begitu. Berisik dan brutal.

"Eh Njun, Mr.Suho mana dah? Tumben doi telat masuk kelas?" tanya salah satu temannya.

"Yaelah paling nongski dulu dia di kantin, ngopi." Sahut siswa bernama Haechan yang mendahului sebelum Renjun sempat menjawabnya.

Baru saja Haechan berucap seperti itu, tubuh Mr.Suho terlihat sedang berjalan ke arah kelas mereka. Renjun yang melihat pun langsung kembali ke tempat duduknya. Begitupun juga dengan seisi kelas yang sudah hafal tabiat Renjun jika melihat guru yang akan masuk ke kelas rasa pasar itu.

"Selamat pagi!" Sapa Mr. Suho tepat saat ia masuk ke dalam kelas.

Hening. Tidak ada jawaban sama sekali. Hampir seisi kelas mengabaikan Mr. Suho karena seseorang dibelakang beliau lebih menarik perhatian.

Sadar akan hal itu Mr. Suho pun hanya menghela nafas, "oke seperti yang sudah kalian lihat, hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu!"

"Nama gue Na Jaemin, panggil aja Jaemin. Salam kenal."

Setelahnya kelas kembali ramai dengan bisikan-bisikan yang saling menyahut, terlebih kaum hawa yang tak henti-hentinya memandangi Jaemin.

"Baik Jaemin semoga betah disini. Kamu bisa duduk di sebelah Renjun," perintah Mr. Suho sambil menunjuk satu bangku kosong yang berada tepat di samping sang ketua kelas.

Jaemin mengangguk samar dan berjalan menuju meja ketiga baris ke satu dekat jendela. Cowok itu tersenyum singkat, sesaat sebelum dirinya mendaratkan bokongnya dengan sempurna.

"Oi Jaemin! Kenalin gue Lee Haechan. Cowok paling cakep satu sekolah," Haechan yang duduk nya tepat didepan bangku Renjun dan Jaemin pun berbalik dengan antusias.

"Yang disebelah gue ini namanya Jeno," kemudian Haechan memperkenalkan orang di sebelahnya, "dia orang nya ga asik parah by the way," lanjutnya.

"Belum pernah ngerasain air raksa ya lo Chan?" sungut Jeno tidak terima.

Melihat perdebatannya di depan matanya mampu membuat Jaemin terkekeh meskipun masih canggung.

Matanya menelisik seisi kelas, yang sepertinya enam puluh persen siswa di kelas ini memiliki darah yang sama sepertinya, darah keturunan Korea. Ya wajar saja sih, sekolah baru nya ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan di Korea.

"Gue Renjun, ketua kelas disini. Kalo mau nanya apa-apa sama gue aja jangan sama dua curut itu," ucap Renjun tiba-tiba ketika Jaemin memperhatikannya.

Tanpa membalas sepatah kata, Jaemin mengeluarkan ponselnya dan menyodorkannya pada Renjun, "type nomor lo!"

Renjun langsung mengetikkan nomor nya lalu menyimpannya, "mulai sekarang kita temen. Kalo butuh sesuatu bilang aja ya, Jaem."

Hati Jaemin seketika menghangat, baru kali ini ada seseorang yang berucap seperti itu padanya. Inikah rasanya mempunyai seorang teman?

Jaemin tersenyum simpul, "Makasih, Njun."

•••

HI ITS ME AGAIN!

NCT 2020 KEREN BGT MAU NANGIS AJA SMSKSKAK. TY JAEHYUN JAEMIN SATU UNIT YAAMPUN😭

semoga suka yaaa!

september 2020
astrojaem

Medicine || ft.njmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang