10 : The Day Before Tournament

1.6K 202 35
                                    

Turnamen sudah di depan mata, besok akan jadi salah satu hari besar untuk Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Turnamen sudah di depan mata, besok akan jadi salah satu hari besar untuk Jaemin. Tapi laki-laki itu malah demam tinggi. Imun nya yang rendah juga tubuhnya yang diporsir untuk latihan selama beberapa hari terakhir membuatnya kini harus terbaring lemas di kasurnya.

Beruntung kemarin adalah hari terakhir latihan, jadi pelatihnya tidak akan tahu akan keadaannya sekarang. Bisa bisa dia dikeluarkan dari tim inti.

"Na, Ayah sama Mama pergi dulu ya," ucap sang Ayah sambil mengecup kening Jaemin.

Cowok itu merengut, "mau kemana sih? Biasanya juga kalo Jaem sakit Ayah gak mau kemana-mana."

"Ayah ada urusan penting sayang, kamu dirumah sama bibi ya. Kalo ada apa-apa telfon."

"Terus kenapa Mama ikut juga? Mama dirumah aja! Sepenting itukah?"

Wanita paruh baya itu tersenyum manis, senyum yang sama persis dengan Jaemin, "Nana sayang, mama gabakal lama-lama kok. Mama cuma mau urus sesuatu. Gak apa-apa ya nak?"

Ah Jaemin lemah sekali, hanya mendengar suara lembut Ibunya semua rasa kesal nya akan menguar begitu saja. Kepala nya pun otomatis mengangguk.

"Yaudah oke, tapi jangan lupa beliin Jaem eskrim mochi."

Tangan sang ayah dengan sigap melakukan hormat, "siap bos besar, perintah di terima!" Jaemin terkekeh kecil.

"Bye, Nana!"

Laki-laki itu tidak membalas ucapan kedua orang tuanya. Setelah 20 menit, ia langsung menyibakkan selimutnya. Memakai sendal rumah nya dan berjalan pelan menuju dapur. Niatnya sih mau bikin kopi.

Ting! nong!

Jaemin berdecak tidak suka, siapa sih? Mood nya sedang tidak baik, wajar jika marah-marah seperti itu.

Dengan langkah malas, cowok itu membuka pintu utama, "ya, cari siapa—"

"Hai, Kak!"

Mendengar suara yang sedikit tidak asing membuat Jaemin menyerngitkan dahi. Dia, adiknya Mark bukan? Untuk apa ke rumahnya?

"Mizzy? Ada apa? Sampe dateng kesini?" tanya Jaemin canggung.

"Gue mau ngasih titipin dari Abang buat lo. Dia gak bisa nganterin sendiri soalnya lagi sibuk ngurus acara amal," tutur Mizzy.

Jaemin membuka pintu nya lebar, "masuk!"

Melihat keadaan rumah Jaemin yang hening seperti tidak ada orang didalamnya membuat Mizzy parno sendiri. Ia memilih tetap diam di depan pintu tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Di dalem ada bibi sama mbak, bukan gue doang. Gue juga gak ada niat macem-macem kok." Wah sepertinya Jaemin bisa menebak apa yang ada dipikirannya.

"O—oke,"

Sesampainya diruang tamu, Mizzy langsung menaruh bingkisan berukuran sedang diatas meja.

"Isinya apa?"

Medicine || ft.njmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang