8 : A Bad Day

1.7K 229 24
                                    

Hari ini cukup melelahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini cukup melelahkan.

Jaemin menghela nafas panjang tepat saat punggung nya berhasil mendarat pada kasur empuknya. Sepatu dan juga sweater nya bahkan belum sempat ia lepas.

Sepertinya hari ini ia ke sekolah hanya untuk dihukum saja. Bukan untuk belajar. Untuk masalah telat dan manjat pagar sekolah ia bisa lolos, tapi tidak untuk yang satunya.

Siang tadi Jeno terlibat adu jotos dengan anak kelas sebelah sekaligus ketua futsal, Yangyang namanya. Entah karena apa Jaemin pun tidak mengerti.

Karena tidak terima, Haechan dan Renjun pun hilang kendali dan menghajar Yangyang juga komplotannya. Sementara Jaemin hanya berusaha menghalangi Yangyang untuk memukuli Jeno dengan menarik cowok itu menjauh.

Namun memang dasarnya mereka sedang tidak beruntung, hanya mereka berempat lah yang di panggil untuk menghadap guru BK.

"Ibu bisa hukum saya aja, temen-temen saya gak ikutan," ucapan Jeno terus berputar di otak Jaemin.

Ujung-ujungnya mereka harus merapihkan buku-buku di perpustakaan dan menyikat kamar mandi. Tapi Jaemin beruntung karena hukumannya tidak harus lari mengelilingi lapangan atau yang sejenisnya.

Jaemin memiringkan badannya, menatap figura diatas meja belajarnya. Bibirnya tersenyum namun matanya menyendu. Ia benar-benar rindu sosoknya sekarang.

 Ia benar-benar rindu sosoknya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, ayo pulang. Disini udah gak ada nenek, gak bakal ada yang jahat sama kakak lagi. Kenapa betah banget di luar sana, Kak?" Jaemin ber monolog. Ia sedih tapi tidak ada setetes pun air mata yang keluar.

"Nana capek, banget. Harus nyari kakak kemana lagi pun Nana udah gak tau lagi. Sebegitu benci nya kakak sama kita? Sama keluarga sendiri?" lanjutnya.

Cowok itu mengambil bantal dan menyembunyikan wajahnya disana, dada nya terasa nyeri, "pulang Kak. Nana butuh Kak Je."

Dan isakan kecil akhirnya terdengar, isakan nya semakin keras dan tidak karuan. Jaemin tak peduli jika orang tua nya mendengar, mereka juga sudah biasa melihatnya yang sering terlihat sangat menyedihkan.

Medicine || ft.njmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang