[7]

1.7K 260 17
                                    

Mobil Sang-Yeon sampai di parkiran fakultasnya Chan-Hee. Hari ini juga Chan-Hee mulai kelasnya siang. Cuma Kevin yang ada kelas pagi tadi jam sepuluh.

Seperti biasanya Sang-Yeon selalu rapi kalau pakai baju kerja. Tapi jasnya masih dia simpan, sekarang cuma pakai kemeja.

Chan-Hee mau buka seatbelt-nya tapi udah keduluan sama tangan Sang-Yeon. Tubuh mereka jadi cukup dekat, bahkan Chan-Hee bisa ngerasain deru napas Sang-Yeon.

Untuk beberapa detik Chan-Hee bahkan ga berkedip. Semua yang Sang-Yeon lakuin ke dia setelah kejadian semalam rasanya jadi beda. Wajah Chan-Hee jadi gampang bersemu juga, masih kepikiran.

"Chan-Hee?"

"Eh? Iya, Dad?"

"Mau ikut Daddy ke kantor?"

Sang-Yeon ketawa kecil. Ternyata dia udah balik duduk di tempatnya. Chan-Hee yang malu banget langsung ambil tasnya di jok belakang lalu pamit keluar.

"Sayang?"

Baru juga mau buka pintu mobil, Chan-Hee dengar Sang-Yeon manggil dia lagi. Chan-Hee noleh ke Sang-Yeon yang tau-tau udah persis ada di hadapannya.

Refleks Chan-Hee pejamin matanya, lalu ngerasa ada yang nyentuh bibirnya dengan lembut. Sang-Yeon kecup bibirnya sekilas lalu cubit pipinya.

"Lupa pamitan yang bener ya kamu," kata Sang-Yeon.

Chan-Hee ngedipin matanya berkali-kali, barulah akhirnya ngerti omongannya Sang-Yeon.

Kalau mau pisah Chan-Hee harus cium dia dulu, dari awal udah Sang-Yeon bilangin. Tapi karena Chan-Hee sekarang beneran lagi kepikiran hal semalam jadi otak dia blank seketika.

"A-ah? Iya ya maaf lupa Dad, hehe."

Akhirnya Chan-Hee keluar. Dia lambain tangan ke Sang-Yeon lalu pergi duluan. Sang-Yeon mastiin Chan-Hee masuk ke gedungnya dulu baru dia mulai jalanin mobilnya lagi.

Sepanjang jalan di koridor dia blank banget. Beneran deh, kayak yang kepikiran banget. Apa bisa fokus di kelas kalau begini.

"Harus fokus ayo Chan-Hee kalo nilai lo jelek omelannya double dari Papa sama Kak Kevin," katanya sambil mukul pelan kepalanya sendiri.

Chan-Hee sampai di kelas yang baru diisi setengah populasinya. Kelasnya masih sepuluh menit lagi juga.

Dia bisa lihat Sun-Woo ngelambain tangan ke dia. Ini kelas umum jadi Chan-Hee sekelas sama Sun-Woo dan Hyun-Joon.

Sun-Woo ngerutin keningnya waktu lihat Chan-Hee yang langsung duduk tanpa heboh seperti biasa.

"Kak? Lo ga kenapa-napa, kan—"

Ah ... Sun-Woo tau kakak tingkatnya ini kenapa.

Dia iseng nekan telunjuknya di leher kanan Chan-Hee. Kakak tingkatnya itu langsung kaget dan nabok lengannya.

"Sakit, Nu!" pekiknya.

Sun-Woo langsung kaget, "Seriusan, Kak?"

Kali ini dia duduk mendekat ke Chan-Hee, bisikin di telinganya. "Semalem lo sama Om Sang-Yeon ya, Kak?"

Chan-Hee sontak bulatin matanya, kaget. "Kok tau?"

Sun-Woo nunjuk leher Chan-Hee. "Keliatan itu Kak di leher. Lo ga sadar? Awas diomongin anak-anak loh."

Ingatan Chan-Hee dipaksa balik lagi ke apa yang terjadi semalam.

Karena Chan-Hee malah ngelamun, Sun-Woo jadi heran. Tapi dia langsung lepas jaketnya, dia kasihin ke Chan-Hee.

"Pake, Kak. Kupluknya juga naikin aja biar lehernya ketutupan. Ga bakal diomelin dosen kok."

Chan-Hee nurut karena dia sadar banget pasti di lehernya banyak bekas kemerahan yang bodohnya ga dia pikirin sama sekali dan dengan percaya diri jalan di koridor tadi.

"Makasih. Jelas banget, ya?"

Satu anggukan dia dapat dari Sun-Woo. "Semangat banget kayaknya mainnya?"

Bukan nada ngejek, lebih tepatnya nada khawatir dari Sun-Woo.

Chan-Hee jadi ga enak lihat ekspresi Sun-Woo begitu. "Well ... ga bisa dibilang kasar yang kasar banget. Kalo kata Kak Kevin sih mungkin emang caranya Om Sang-Yeon begitu."

"Maaf ya, Kak. Gara-gara gue ngomporin kalian bertiga jadi begitu."

Ga bohong sih kalau lagi mode nyesel mereka bakalan ngungkit Sun-Woo. Tapi lihat anaknya langsung minta maaf gitu, Chan-Hee pikir ya bukan salah Sun-Woo kok.

"Bukan salah lo. Om Sang-Yeon baik kok cuma gue baru tau aja kalo lagi main jadi beda? Apa semua om-om begitu? Om lo gimana?"

Ini mereka duduknya agak jauh dari keramaian dan suaranya pelan kok jadi ya ga ada yang tau juga.

"Kak Hyun-Jae biasa aja, sih."

"Lo di atas apa di bawah, sih? Om lo kan manis banget."

Dengar pertanyaan begitu bikin Sun-Woo malu sendiri.

"Hehe di bawah."

"Seriusan??"

"Umur ga bisa bohong sih, Kak. Gue kayaknya kurang kasih sayang dari orangtua jadi lebih suka disayang, dimanja sama dia."

Iya ya, keluarga Sun-Woo ga terlalu dekat satu sama lain makanya Sun-Woo milih tinggal sendiri. Masuk akal juga, apalagi om mereka berdua kayaknya umurnya deketan.

"Untunglah lo dapetnya yang bisa sayang sama lo," kata Chan-Hee.

Sun-Woo ngangguk. "Eh tapi beneran kan Kak om lo baik? Kalo lo diapa-apain, maksudnya dikasarin, lo bisa laporan sama yang ngurus web itu. Karena bisnis mereka bisa dibilang 'bersih', bersih maksudnya ga yang asal bisa semena-mena."

Chan-Hee ngangguk, ngusap rambut Sun-Woo. "Iya nanti kalo misal ada apa-apa gue laporan kalian semua tenang aja. Apalagi Kak Kevin kan."

"Kak Kevin sayang banget sama lo berdua soalnya," simpul Sun-Woo.

Lagi-lagi Chan-Hee ngangguk. Ketua kelas mereka dari depan bilang kalau dosennya telat masuk dan mereka suruh baca buku dulu untuk materi hari ini.

"Nu," panggil Chan-Hee yang mulai nata bukunya di meja.

"Apa?"

"Hyun-Joon mana?"

Si Sun-Woo yang baru naruh bukunya di meja sekarang celingukan. Sampai bisa lihat sohibnya yang duduk di baris kedua dari depan.

"Tuh, sebelah pacarnya."

Chan-Hee ikutin arah pandang Sun-Woo. Kirain salah lihat, taunya beneran. "Bo-Min sejak kapan masuk kelas ini? Minggu kemarin ga ada?"

Kali ini Sun-Woo ketawa.

"Bo-Min kan bucin. Dia minta dibukain lagi krs sama dosbing akademiknya, pindah deh ke kelas kita."

"Astaga tuh anak."

Sun-Woo seneng bisa lihat Chan-Hee ketawa lagi. Kakak tingkatnya ini selalu baik sama dia dan Hyun-Joon juga, udah kayak kakak sendiri. Makanya kalau Chan-Hee ada apa-apa Sun-Woo bakalan ikut khawatir.

Mereka ga ngobrol lagi, fokus ke buku dan ponsel untuk cek di internet kalau ada yang mereka kurang paham.

Sampai ponsel Chan-Hee getar, ada chat masuk dari Kevin.

-Nanti makan siang bareng. Changmin ngampus ternyata-

Akhirnya Chan-Hee bisa bernapas lega. Adik bungsunya itu bikin khawatir aja, dikiranya kan kenapa-napa.

"Makan siang bareng ga, Nu?" tanya Chan-Hee.

Sun-Woo noleh, ngangguk pelan lalu lanjut baca lagi.

Biar bandel begini kalau soal pelajaran mereka rajin. Sayang kan udah dikuliahin mahal tapi ilmunya ga masuk kepala.

Triplets || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang