[4]

2K 291 39
                                    

Hal pertama yang Chang-Min lihat setelah buka matanya adalah Ju-Yeon yang duduk di kasur sembari pangku bantal dan pegang tablet di sampingnya, dengan kacamata baca dan earpod yang menggantung di telinga. Lagi telponan sama seseorang, bahas kerjaan kayaknya.

Dia belum gerak sedikit pun, langsung ngelirik jam dinding di seberang sana. Jam dua dini hari, dan Ju-Yeon masih kerja?

Chang-Min narik selimutnya, ngatur napasnya. Awalnya diam, sampai dia nutup mulutnya lantaran ingat kejadian sebelum tidur tadi.

Jadi tadi sore setelah dijemput mereka makan dulu di luar lalu langsung pulang ke tempat Ju-Yeon. Ga ada yang aneh, kayak biasa nginep aja gitu.

Chang-Min selesai mandi duluan di kamar Ju-Yeon, sementara si pemilik kamar pakai kamar mandi depan. Seperti biasa aja sih Chang-Min pasti rebahan di kasur Ju-Yeon sambil mainan ponsel.

Karena bosen, dia mau keluar. Ambil cemilan atau buah. Udah kayak rumah sendiri pokoknya.

Tapi baru aja sampai depan pintu, belum keluar kamar, Chang-Min ga sengaja nguping obrolan Ju-Yeon.

"Belum gue apa-apain, anaknya polos banget ternyata, lucu. Hahaha makanya otak lo tuh bersihin dulu, Vernon. Hm? cari sugar baby buat nemenin gue lah, biar ga kayak orang gila sendirian di rumah.

"Well ... mau gue coba malem ini sih. Iya lagi nginep dia, jadwal gue agak lengang. Hahaha gue bukan om-om mesum yang suka pake mainan begitu, itu mah si Yuto. Anaknya lucu beneran, Vernon. Gue ga tega, tapi penasaran juga rasanya gimana."

Itu si Chang-Min bener-bener langsung lari balik ke kasur, nutup badannya pakai selimut sampai kepala dan langsung chat dua kakaknya.

-KAK CHANHEE GUE TAKUT HUEEEEEE-

-KAK KEVIN TOLONGIN CHANGMIN HUEEEEEE-

Detak jantungnya yang udah ga karuan makin menjadi saat dia dengar suara pintu dibuka. Chang-Min taruh ponselnya begitu aja dan pejamin matanya, berharap ga ketauan kalau cuma pura-pura tidur.

Berharap juga kalau daddy-nya ini bukan tipe om mesum yang suka maksa. Chang-Min pokoknya takut banget. Dia dengan bodohnya ga kepikiran sampai sana karena ya Ju-Yeon emang biasa aja, asik diajak ngobrol, perhatian sama dia, suka ngasih hadiah padahal dia ga minta.

Ya semuanya harus ada timbal baliknya, kan? Tapi Chang-Min takut.

Chang-Min akting senatural mungkin waktu selimutnya ditarik. Ga terjadi apa-apa, cuma kecupan di kening lalu entah kenapa Chang-Min ketiduran beneran.

Dan ternyata Ju-Yeon lebih milih kerja sampai sekarang. Chang-Min jadi ga enak.

"Dad ...?" panggil Chang-Min pelan.

Ju-Yeon noleh, ngerutin keningnya saat lihat Chang-Min lalu beralih lihat jam di ponselnya.

"Kok bangun? Daddy berisik ya ngobrolnya? Kamu keganggu?"

Satu gelengan pelan dari Chang-Min jadi jawaban. "Daddy masih kerja? Udah jam segini loh."

Senyuman Ju-Yeon tuh manis banget, kalau aja Chang-Min ga ingat obrolan sebelumnya.

Sumpah demi apa pun Chang-Min mendadak deg-degan saat Ju-Yeon lepas kacamatanya dan selesain panggilannya di telepon. "Iya ini mau tidur kok."

"Kalo aku ga bangun pasti Daddy ga tidur."

Ju-Yeon ketawa lagi. Dia beneran matiin tabletnya, naruh semua benda tadi di nakas dan balikin bantal di pangkuannya ke belakang.

"Iya ini tidur aduh bisa bawel juga ya kamu."

"Aku ga bawel ih."

"Hahaha iya iya."

Akhirnya Ju-Yeon ikutan tiduran. Seperti biasa langsung peluk pinggang Chang-Min dan narik dia mendekat.

Chang-Min kentara banget panik. Jadi nyesel kenapa tadi ga lanjut tidur aja. Sekarang kan malah jam-jam rawan beneran deh dia udah panik.

Ju-Yeon yang merasa Chang-Min agak aneh jadi merhatiin dia dalam diam.

"Baby are you okay?"

Nada suaranya khawatir, Chang-Min jadi ga enak.

Dengan wajah polosnya Chang-Min natap Ju-Yeon, geleng pelan. "Ga kenapa-napa, Dad."

"Beneran? Kayak orang ketakutan gitu kamu."

Tuh kan ketauan. Tapi alasannya ga lucu banget. Chang-Min takut Ju-Yeon marah atau sakit hati kalau sampai tau alasan Chang-Min takut.

Kali ini Chang-Min coba senyum kayak biasa, "Hehe tadi abis nonton film horor ... masih kebayang."

Kalau ada Chan-Hee pasti Chang-Min dikatain pembual. Chang-Min tuh ga takut hantu sama sekali.

Ju-Yeon ketawa kecil, acak-acak rambut Chang-Min.

"Daddy kira kenapa. Makanya jangan kebanyakan nonton film horor."

Chang-Min ngangguk. Gemesin banget Ju-Yeon tuh bawaannya mau uyel-uyel pipinya.

Tapi rasa gemesnya mendadak hilang waktu Ju-Yeon ga sengaja lihat perut dan pinggang Chang-Min karena baju tidur yang dipakai Chang-Min tuh pendek. Biasanya panjang, kebesaran. Tumben banget pendek jadi gampang terangkat.

Jadi keingetan lagi kan Ju-Yeon sama niat awalnya. Tapi dia nimbang-nimbang juga, sekarang udah malam. Dan lagi Chang-Min apa mau diajak sekarang?

Tapi Chang-Min pasti tau apa aja yang bakalan terjadi saat dia mutusin masuk ke dunia seperti ini, kan? Atau mungkin Chang-Min malah nungguin? Ju-Yeon jadi pusing sama pikirannya sendiri.

"Daddy? Mikirin apa?"

Sialanya, kenapa Chang-Min harus natap dia begitu, sih? Efek ngantuk mungkin, tapi di mata Ju-Yeon jadinya lain.

"Baby, wanna play something before sleeping?"

Chang-Min langsung merinding saat suara Ju-Yeon berubah lebih berat. Dia udah ga sempat takut lagi karena daddy-nya langsung cium dia. Seperti biasa, lembut di awal.

Tapi malam ini semuanya beda, Chang-Min kaget karena kewalahan balas ciuman Ju-Yeon yang makin liar, sampai ke permainan lidah yang ga pernah dia tau.

Chang-Min takut ... beneran takut.

Tanpa sadar dia cengkeram kuat lengan Ju-Yeon sepanjang ciuman mereka.

Ju-Yeon lepasin ciumannya sebentar untuk lihat wajah Chang-Min. Manis banget, lucu. Keringat mulai muncul di dahinya.

"Jangan takut, Daddy ga makan orang kok."

Ga lucu banget bercandanya Lee Ju-Yeon! Anak orang lagi panik itu.

Chang-Min refleks mendesah saat Ju-Yeon cubit kecil pinggangnya, lalu mulai pindah ke atasnya.

"Daddy ...," rengeknya. Chang-Min mau nangis tapi Ju-Yeon ga salah apa-apa juga.

"Iya pelan-pelan ya, Baby. Belum pernah, kan?"

Chang-Min ngangguk pelan. Sia-sia dia tadi pura-pura tidur kalau ujungnya begini juga.

Malah kayaknya bakal lebih panas dari yang bisa Chang-Min bayangin.

Lee Ju-Yeon yang biasanya gombalin dia dengan rayuan cheesy, yang biasa lontarin banyak jokes garing khas bapak-bapak, yang biasa nasehatin dia saat dia lagi ga mood kuliah, yang biasanya senyum manis saat lihat matanya. Semua itu ga ada lagi.

Cuma ada Lee Ju-Yeon dengan segala sentuhannya yang bisa bikin Chang-Min desahin namanya berkali-kali sepanjang malam mereka bercinta.

Triplets || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang