Pertemuan dengan Chanyeol tak pernah berakhir bagus baik dalam hal hati ataupun pikiran, dalam hati Baekhyun merasa rindu apalagi di tengah badai yang menggulung kehidupan nya jelas Baekhyun butuh pelukan pria itu. Namun bagi logika menggugu luka adalah hal paling penting untuk saat ini.
Setelah meminum satu gelas wine Baekhyun bergegas untuk membersihkan diri merasa tidak perlu memikirkan Chanyeol terlalu jauh, tak lama Baekhyun selesai dengan acara mandi dan ia sudah mamakai baju tidur namun saat akan melakukan perawatan diri terjadi pemadaman listrik dan itu membuat Baekhyun terdiam "apakah hari ini ada jadwal pemadaman listrik?" gumam nya lalu meletakkan kembali krim yang akan Baekhyun gunakan
Di dalam rumah hanya ada Baekhyun, Sehun dan beberapa maid saja sedangkan Yoona sadang pergi ke Jeju untuk sebuah urusan. Baekhyun berjalan menuruni tangga hanya cahaya bulan yang menerangi langkah kaki nya saat ini "apakah ada orang?" teriak Baekhyun dengan tangan meraba bagian pembatas tangga
Saat sampai di lantai utama Baekhyun di kagetkan oleh sosok Sehun yang berdiri tepat di belakang tubuh nya "astaga!! Sehun, kau membuat ku kaget" Baekhyun mengelus dada nya karna jelas ia terkejut dengan kedatangan Sehun yang entah dari mana.
"Maafkan saya nona, saya akan mengecek bagian listrik saya kira ada yang salah karna rumah yang lain tidak mengalami mendaman listrik" Sehun sudah memegang senter di tangan lalu pergi meninggalkan Baekhyun di tengah ruangan yang cukup luas
Baekhyun menunggu Sehun beberapa saat hingga sebuah bayangan melintas di balik jendela yang tertutup tirai "Sehun? kau kah itu?" namun tak ada jawaban hingga Baekhyun lebih menggugu rasa penasaran nya untuk menyibak tirai jendela dan tak ada siapapun
Baru saja Baekhyun akan berbalik sebuah tangan membekap mulut nya, Baekhyun sempat meronta namun hanya beberapa detik saja karna kini Baekhyun sudah kehilangan kesadaran nya.
Setelah kembali menyalakan listrik Sehun kembali ke dalam rumah namun tidak mendapati Baekhyun dimana pun.
.
.
.
Motor yang Chanyeol kendarai sudah sampai di sebuah gedung yang jelas tidak terpakai, Chanyeol mematikan motor nya dan berjalan masuk melewati gerbang yang terbuka sedikit.
Bari dua langkah ia masuk sudah di sambut oleh dua anak buah Kris yang kini menodongkan pintos tepat di belakang kepalanya. Chanyeol hanya tersenyum mengejek "seperti inikah kau menyambut lawan mu? Aku datang sendiri sesuai keinginan mu tampa anak buah juga senjata! Tapi apa yang kau berikan?"
"Ayolah, kau seperti tidak tau caraku bermain Park!" balas Kris yang tengah duduk di sebuah kursi seperti seorang raja.
"Kau selalu licik dan merugikan orang lain" tekan Chanyeol dengan langkah kaki nya yang terus berjalan mendekati Kris "sekarang apa yang kau inginkan dariku? Aku sudah menyerahkan setengah kekuasaan Red Phoenix untuk mu kau masih belum puas?"
Kris terkekeh dengan sebuah sigaret yang menyala si tangan nya "itu hanya mampu menebus ayah dari mantan mu Park! aku ingin lebih!" a
"Brengsek!" gumam Chanyeol
Kemudian Kris berdiri dan menghampiri Chanyeol "bagaimana jika kita buat kesepakatan?"
Dahi Chanyeol berkerut, berurusan dengan Kris memang selalu tidak mudah "apa yang akan kai tawarkan? Kau bahkan sudah menghancurkan rumah tanggaku apalagi yang akan kau buat sebagai taruhan?!"
"Bagaimana jika dengan ini?" Kris menarik sebuah tirai merah terdapat sebuah kolam kaca yang sudah di isi oleh air tentunya dan di atas sana dapat Chanyeol lihat Baekhyun yang tengah tidak sadarkan diri dengan tangan dan kaki terikat