#7.

43 10 6
                                    

"He radit di mana? "

"Gak tau bos"

"Hem...Emang gak pamit sama lo"

"Ee busyet deh bos....
Udah di bilang gue gak tau masih aja nanya!"

"Eh diem lo jangan teriak nanti ketahuan sama ustadz yusuf".

"Iya iya bos"

Perkenalkan nama gue nazril khalif arasyi,anak kelas 12 IPA.
gue anak terbandel di sini, bukan terbandel juga sih.
Ya pokoknya bandel aja.
Contohnya ya kayak sekarang ini gue sama Bagas lagi ngumpet di belakang pondok.
Gak tau pokoknya gue males banget kalau ikut ngaji malam. 

Gue juga punya 2 sahabat yang sama geblek-nya kayak gue.
Salah satunya bagas dia orang ter-oon yang pernah gue kenal.
Dia juga sekelas sama gue, oleh karena itu kita bertiga selalu bersama sama dalam menghadapi amukan para ustadz.

Jangan tanyakan lagi berapa kali kita pernah keluar masuk ruang keamanan.
Namun senakal nakalnya gue,
gue juga tetap rajin ikut jamaah 5 waktu.
Gini gini gue juga pintar ngaji, banyak orang yang terpukau sama suara gue.
Bukan sombong ya, inget bukan sombong tapi gue hanya pamer.

Anak anak cewek di sini biasanya kasih gue julukan pangeran playboy.
Ya tau sendirilah kalau gue itu playboy,
Mereka semua udah tau kalau gue playboy tapi masih aja deketin gue.
Memang sih gue tampan tapi ya gak usah ngejar ngejar gue sampai segitu nya juga. Harga diri dong.

Dan perlu di ingat, kalau gue gak suka banget dengan yang namanya penghianatan.
Separah-parah nya gue, gue gak pernah tuh yang namanya ngehianatin orang.
Paling paling gue cuma main main.
Meski gue terkesan jahat tapi gue gak seburuk yang lo pikirin.
Gue masih punya hati nurani. Buktinya gue gak pernah main kasar sama cewek.

"He bos udah aman tuh, udah gak ada ustadz yang jaga" Kata radit yang baru ddatang,entah dari mana.

"Oh oke oke emm... Tapi biasanya ada yang ngawasin di pondok"

"Ya udah kita jajan aja"

"Yhok, lo ikut gak gas"

"Ya iyalah bos"

"Ya udah yhok, tapi hati hati nanti ketahuan kalau kita kabur".

Yang ini sahabat gue satunya namanya Radit fazel Adrian, panggilannya radit.
Dia juga kayak gue,
tapi sayangnya dia lebih hebat dari gue kalau masalah kepandaian.

Sifatnya yang cuek dan dingin kepada semua perempuan membuatnya semakin menjadi bahan rebutan banyak cewek.
Dan sifatnya yang bertolak belakang dengan bagas menjadikan keistimewaan tersendiri di dalam persahabatan kami.

Gue orangnya playboy yang gak tau kapan dapat hidayah berubah jadi alim,
Kalau si bagas orangnya pembanyol dan bego yang tak kunjung menghilang.
Dan radit orang pendiem yang suka bikin cewek nangis dengan kata-katanya yang sepedas cabe rawit itu.
Lengkaplah sudah,
lengkapkan persahabatan kita.

Yang terpenting itu bukan di lihat siapa saja orangnya,namun gimana cara ngejalanin nya.

Sampailah gue di tempat tujuan.
Yaitu di sebuah warung minimalis yang terletak tidak seberapa jauh dari pondok, mungkin hanya sekitar 20 meter saja.

Di depan pintu gue senyum ke arah mbok jamilah dan berteriak memesan kopi seperti biasa,
Kopi favorit gue cappucino cincau.
Ya itu lah kebiasaan gue ketika nongkrong.

Dan begitu pula kedua sohib gue pun ikut memesan minuman favoritnya masing-masing.
Setelah pesan kita langsung terjun ke tempat yang biasanya gue buat tongkrongan.

Mr.PinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang