13

685 59 4
                                    

[Tb]

"Bundaa liat aku bisa gambar"Winwin kecil berlari dengan kaki mungilnya menuju sang bunda.

"Wah abang hebat"Respon sang bunda yang sedang memasak.

"Iya dong kan abang,Injun mana bun?"

"Sama ayah di luar"

"Aku samperin Injun ya bun"

"Iya sana hati hati"

"AYAAAHHHHHH"

"Abang jangan lari lari nanti jatoh"

Brukk

"Udah ayah bilang kan"

"Hehe aku gapapa ayah,Injun ayo main"Winwin terkekeh lalu mengajak adik kecilnya yang duduk dipangkuan ayahnya.

"Ayo kita masuk bang,udah malem gabaik main diluar"Sahut Chandra.

"Satu dua tiga sini Injun jalan ke ayah"
Langkah demi langkah Renjun berjalan dengan kaki kecilnya dan sesekali jatuh lalu merangkak,sang kakak turut serta mengawasi adik kecilnya tersebut.

"Jangannn,Injun jalan ke abang sini"Kata Winwin sambil melebarkan tangannya.

"Abang jaga Injun dulu ya,ayah mau ke kamar dulu ambil laptop"

"Iya ayah"

Winwin dan Renjun hanya berbeda 2 tahun 5 bulan dan kini Winwin sudah berumur 4 tahun yang sedang aktif aktifnya,ia selalu menjaga adiknya dan memeluknya karena gemas sesekali menciumnya hingga menangis.

Brukk

"Huaaaaaa"Renjun terjatuh hingga kepalanya terbentur lantai lalu menangis kencang,dengan sigap sang kakak menenangkan adiknya dengan cara memeluk dan mengelus kepalanya yang terbentur.
"Cupcupcup adik jangan nangis,disini ada abang fyuh fyuh udah sembuh deh jangan nangis lagi"

"Injun kenapa bang?"

"Jatoh bun,kepalanya kena lantai"

"Ayah kemana?"

"Kekamar"

"Injun gapapa kan bang?"

"Gapapa bun benjol doang dikit,tadi udah abang tiup Injun diem deh"

"Anak pintar,jaga dulu Injun ya bang?bentar lagi kita makan"

"Iya bun"

Waktu terus berjalan,kini Winwin sudah duduk kelas 1 sd,Renjun selalu menunggu sang kakak kembali dari sekolahnya dan mengantarnya setiap pagi hingga depan gerbang rumah untuk memastikan kakaknya naik mobil jemputan dengan aman.

"INJUNN ABANG PULAANGG"Teriaknya sambil membuka sepatu lalu berlari menuju adiknya yang berada di ruang tv.

"ABAAANGGGG SINII"

"Tebak abang bawa apa"

"Ngga tau Injun,emang abang bawa apa?"

"Abang bawa roti,enak loh!ini tadi di kasi ibu guru,abang udah makan satu nah satu lagi buat Injun"

"Waa roti,makasih ya abang"

Setiap malam sebelum tidur,Renjun kecil sangat suka melihat bintang di balkon kamarnya bersama sang ayah.Beberapa pertanyaan terlontar dari mulut kecilnya,kadang hingga membuat sang ayah kebingungan menjawabnya.

"Ayah"
"Iyaa"
"Bintangnya banyak,injun mau"
"Ehh gabisa di ambil"
"Kenapa?bintang kan cantik ayah"
"Kan Injun udah disini"
"Emang Injun dari mana?"
"Injun berasal dari bintang,Tuhan turunin Injun jadi anak ayah biar hati ayah senang seperti Injun liat bintang"
"Begitu ya ayah?berarti abang juga berasal dari bintang?"
"Tentu"
"Tuhan baik ya sama Injun,Tuhan kasih Injun abang,ayah sama bunda buat Injun"
"Nanti kalau besar Injun jangan lupa,kalo ayah,bunda dan abang selalu ada buat Injun"
"Injun sayang semua"
"Ayah"
"Iyaa"
"Kok langit gada tiangnya?nanti dia jatuh gimana"
"....."

FUTURE HUSBAND [HRJ]{COMPLATE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang