5.

2.9K 416 28
                                    

Hari senin, turun hujan.

Waktu yang tidak tepat karena mereka ingin segera pulang dan bercinta bersama ranjang. Tidur tentu saja.

Anak-anak kelas yang diisi oleh Amìtìe sudah terbiasa melihat pandangan ini. Di mana Rose yang di kukung oleh Minghao dengan kedua lengannya berada di leher dan dagunya terletak di puncak kepala Rose.

"Hao, berat njing."

"Haooooo!!!"

"Heh tulul Rose-nya keberatan itu!" Jaehyun ngegas. Ingin menarik Rose menjauh namun tangannya segera di geplak Minghao.

Pada akhirnya, Rose yang mengalah. Dia membiarkan Minghao memeluknya sesuka hati.

"Tunangan lo ke mana Hao? Kok nggak ada keliatan seminggu ini?" tanya Rose.

"Ngapain lo nanyain dia?"

"Nanya doang aelah..."

"Mati kali."

"Amin."

"Nggak ada akhlaknya." Eunwoo menanggapi percakapan Minghao dan Rose. "Tapi gapapa sih, adem juga nggak ada dia." Eunwoo tersenyum adem.

Rose tertawa. "Sama aja lo nggak ada akhlaknya juga Woo! Ih gemes banget pengen ciuuuuum!!"

"Gue tabrak pake mobil lo ya?" Minghao bersuara, posesif.

"Udah ah sana berat tauk! Ini lagi kenapa hujan nggak berenti-berenti nggak tau apa gue mau cepet pulang mau drakoran mau rebahan mau makan mau melakukan segala hal yang enak?" Sebenarnya pada bawa mobil sih, tapi parkiran agak jauh. Kalo nekat terobos pasti basah.

"Segala hal yang enak itu adalah?" tanya Mingyu dengan seringai menggoda.

"Enak-enak----ADUH!" Rose mendapat satu jitakan di jidat dari Minghao. "APA SIH?!" serunya galak pada Minghao.

"Lo kebanyakan gaul sama Mingyu jadi osum kan, Se." kata Yugyeom tertawa bersama dengan Bambam dan Eunwoo hanya tersenyum kalem sementara Jaehyun menyengir.

Mingyu? Tentu saja tos dengan Rose.

Kemana Jungkook? Memisahkan diri. Dia sedang bersama Eunha. Biarkan saja. Nanti Eunha ngambek bukan Jungkook aja yang repot, Rose ikutan repot. Kalo Rose repot, otomatis melibatkan anak Amìtìe yang lain.

"ROSE!!!" itu suara Jeje dan Ara.

"Hao, lepasin. Gue mau nyamperin temen-temen gue."

"..."

"Hao, gue serius sat."

Jaehyun memutar bola matanya jengah. "Lo cringe banget sih Hao. Itu Rose-nya ada urusan bentar! Lo kalo perlu sesuatu buat di peluk mending meluk tiang bendera noh atau Dokyeom tuh free."

"Nggak mau! Sana peluk tiang bendera!" kata Dokyeom menunjuk tiang bendera di lapangan sekolah mereka dengan dagu.

Pada akhirnya, Minghao menjauhkan diri dari Rose. Cewek itu menepuk-nepuk puncak kepala Minghao bikin Minghao berasa jadi anak anjing yang di perlakukan manja oleh majikannya.

"Seeeee ikuuuut!" Mingyu menggandeng lengan kanan Rose mau ikut menghampiri teman-teman cewek Rose.

"Heh!" Eunwoo menarik kerah baju Mingyu. "Nggak usah menel. Jeje nggak suka elo."

"SIAPA YANG MAU MENEL KE JEJE??!" sanggah Mingyu cepat. "Ya mau sepik-sepik dikit lah..." katanya diikuti cengiran khasnya.

"Yeeeeeee bujang tua!" ejek Bambam. Yugyeom mengerlingkan mata jahil seraya menyahut. "Jeje atau Ara nih Ming?"

Amìtìe Two Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang