Cerita ini terinspirasi dari interaksi Kevin dan Wanita di Taman bersama Merpati (Pigeon Lady) dalam serial Home Alone 2.
..... .... ... .. .
Burungmerpati adalah burung yang dijadikansebagai lambang dalam kesetiaan cinta. Merpatitahubetul bagaimana membangun sebuah kerjasama. Pasangan burungmerpati biasanya satu untuk seumur hidupnya.
***
Natal tiba. Jaehyun sudah mempersiapkan kado natal yang berarti untuk sahabatnya sekaligus tetangganya yang berada di sebelah rumah.
Jaehyun sudah siap dengan pakaian hangatnya yang tebal, dia sekarang jadi terlihat seperti sebuah bantal yang empuk, sangat menggemaskan.
"Jaehyun, kau mau kemana, Nak?"
Jaehyun yang sedang memakai sepatu botnya menoleh ke belakang. Di sana ada Ibunya. Wanita paruh baya itu berjongkok untuk mensejajarkan tingginya pada sang anak.
"Aku ingin kerumah Yongie Hyung, Mom! Aku mau memberikan kado natal yang spesial untuknya," kata Jaehyun antusias, mata bocah lelaki itu terlihat berbinar.
Sang Ibu tersenyum, dia mengusak pelan kepala Jaehyun yang di bagian atasnya di tutupi beanie. "Ya sudah, kalau begitu hati-hati sayang. Jalan di luar sangat licin, kau tahu?"
Jaehyun mengangguk paham. "Jaehyun duluan ya Mom! Dadah~"
Sebelum Jaehyun meninggalkan rumah, bocah itu menyempatkan untuk mencium pipi wanita yang sudah melahirkannya ke dunia.
Tok! Tok!
"Yongie Hyung!"
Jaehyun berseru sambil tangannya mengetuk rumah Taeyong; sahabatnya. Dia menunggu sampai ketika pintu di depannya terbuka, dan munculah lelaki yang badannya terlihat lebih kecil darinya.
"Yongie Hyung!"
"Jaehyunie!"
Jaehyun dengan segera memeluk Taeyong erat. Sesekali, bocah itu menyempatkan untuk mengelus punggung pria mungil dalam dekapannya.
"Merry Christmas Yongie Hyung," Jaehyun melepaskan pelukan, menatap Taeyong di sertai senyumannya yang lebar.
Taeyong ikut tersenyum. Dia mencubit pelan pipi tembam tetangganya, merasa gemas. "Merry Christmas juga Jaehyunie."
"Yongie Hyung! Aku mempunyai hadiah untukmu," kata Jaehyun, tangannya merogoh kantung mantel tebal yang di kenakannya.
"Oh ya? Apa itu?" mendengar kata hadiah, Taeyong menjadi antusias. Dia memandang Jaehyun berbinar.
"Yongie Hyung, ulurkan tanganmu."
Taeyong menurut. Dia mengulurkan tangan, mengarahkan telapak tangan ke atas untuk menerima hadiah yang akan Jaehyun berikan. Keningnya mengernyit kala melihat benda yang di berikan Jaehyun. Itu adalah ukiran merpati kecil yang terbuat dari kayu. Biasanya ukiran merpati itu gunakan untuk menghiasi pohon natal.
"Kenapa Jaehyunie memberikan Yongie ini? Yongie juga punya banyak di pohon natal."
"Ini bukan hiasan merpati biasa, Hyung," Jaehyun mengulum bibir. "Kau tahu, Hyung? Merpati merupakan hewan yang sangat setia. Karena kesetiaannya, merpati akan hanya memiliki satu pasangan dalam hidupnya."
Setelah memberikan salah satu ukiran merpati untuk Taeyong, Jaehyun mengeluarkan ukiran merpati miliknya, lalu dia perlihatkan pada si bocah mungil Lee.
"Saat ini, aku mempunyai dua pasang ukiran merpati. Aku akan menyimpan salah satunya dan satu lagi aku akan berikan untuk Yongie Hyung. Aku memberikan sepasangnya untuk Yongie Hyung karena aku selalu ingin hidup berdampingan bersama Yongie Hyung, sampai di saat kita sudah tua dan tidak dapat berjalan lagi. Aku ingin kita hidup selayaknya burung merpati yang tidak pernah berpisah sampai ajal menjemput," lanjut Jaehyun dengan senyum tulus.
Taeyong terharu mendengar penjelasan Jaehyun. Si mungil mengenggam erat ukiran merpati yang berada di tangannya. Dia kembali memeluk tubuh Jaehyun.
"Yongie akan simpan ini! Yongie juga ingin bersama dengan Jaehyunie. Kalau perlu, saat kita sudah dewasa, Yongie ingin Jaehyunie menikahiku!"
Jaehyun terkekeh. Dia melepaskan pelukan, menatap wajah Taeyong yang terlihat cantik.
Cup!
Dengan gerakan cepat, Jaehyun mengecup bibir Taeyong. "Baiklah, nanti aku akan menikahi Yongie Hyung. Jadi, tunggu ya?"
Taeyong terkejut mendapat kecupan secara tiba-tiba. Rona merah menghiasi wajahnya. Dengan malu-malu, Taeyong mengangguk.
"Kalau begitu, apakah Hyung mau bermain ke rumahku? Mommy membuat kue jahe loh!"
"Kue Jahe?" binar mata Taeyong terlihat antusias. Dia sangat menyukai kue jahe yang biasanya Nyonya Jung buat di saat natal. "Iya, aku mau!"
"Ayo!" Jaehyun menarik lengan Taeyong; hendak mengajak Taeyong ke rumahnya. Tapi dia di buat binggung kala pria yang lebih mungil menahan lengannya. "Kenapa Yongie Hyung?"
"Eumm..." Taeyong meremas kuat tangan Jaehyun yang berada di genggaman. Wajah Taeyong kembali memerah, bahkan lebih parah dari yang sebelumnya.
"A-apakah boleh aku meminta kecupan lagi sebelum kita ke rumah Jaehyunie?"
END
Nge-feel gak sih ini? :/Awalnya mau di buat angst, tapi ntah kenapa ga tega pisahin Jaeyong huhu T.T
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.