Chapter 2

110 39 129
                                    

Drap Drap Drap

"Satu menit lagi!"

Drap Drap Drap

"Tiga puluh detik lagi!"

Drap Drap Drap

"Lima belas detik lagi!"

Hosh hosh hosh

"Cepat baris, sebentar lagi pembukaan mulai!" Ucap salah satu OSIS.

Nara berlari menuju barisan yang ada. Nara berdiri di paling belakang.

"Hai!" Tiba-tiba seseorang berdiri berbaris di samping Nara.

Nara melihat Inka sahabatnya sedari SD, telah berdiri di sampingnya. "Inka! Kamu hampir telat juga?"

"Hehehe iya, untung aja masih ada waktu lima detik."

"Nyaris banget itu In."

"Iya, eh itu ada OSIS di depan."

Nara dan Inka menghentikan pembicaraanya, lalu mendengarkan OSIS dan guru di depan.

                           🌸 🌸 🌸

30 menit kemudian.

Upacara pembukaan MOS telah selesai. Murid baru pun berjalan mengikuti arahan OSIS.

Mereka merasa menjadi artis karena OSIS berdiri di sekeliling barisan mereka sambil berjalan.

"Ingat, kalian tau kan. Kalian tidak boleh melanggar peraturan," OSIS perempuan menatap adik kelas di belakangnya.

"Iya kak," Jawab murid MOS.

Nara dan Inka berjalan sambil bergandengan tangan.

"Hehe, iya tau."

"Ssst, ih, Inka suaranya jangan kencang-kencang," Nara mencubit Inka pelan.

"Aduh, iya maap," bisik Inka pelan.

Mereka sedang di arahkan menuju Mading yang telah tertempel beberapa kertas.

"Cari nama kalian sendiri! Kelas sementara kalian ada di kertas itu!" Ucap OSIS perempuan itu lagi.

Mereka cepat-cepat mencari nama mereka masing-masing. Nara berdesak-desakan mencari namanya.

Aduh kelas apa ya. Nara berkata di dalam hati.

Tak lama kemudian, akhirnya Nara dapat melihat namanya yang sudah tertera pada kertas ruang sementara peserta MOS.

|Nara Cantika Permata| P| Ruang B|

"Wah, ruang B," Nara menatap sekitar mencari sahabatnya yang tiba-tiba hilang.

"Nara!"

Nara menatap menuju sumber suara. Nara mendapati Inka sedang melambaikan tangan.

"Inka, kamu di ruang apa?"

"Aku di ruang B."

"Loh, kapan liatnya?"

"Aku udah tau kok. Jadi aku nunggu kamu di sini."

"Kapan?"

"Ih, abang aku yang kasih tau."

"Terus kamu udah tau kalau Nara di ruang apa?"

"Udah hehehe."

"Ah Inka! Kalau gitu Nara gak usah desak-desakan nyari-nyari di ruangan apa!"

"Kan takutnya kamu gak percaya Nar." Inka tertawa cekikikan.

"Ih, kesel tau."

"Udah ah, terus kita langsung keruangan? Atau kemana nih?"

You Are My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang