Chapter 4

45 12 11
                                    

Ceklek

"Nara?" OSIS pria itu membuka tirai yang tadi sempat di tutup Nara.

"Iya," Nara menyunggingkan senyuman.

OSIS itu menarik 1 kursi dan di letakkan di sebelah kanan kasur Nara.

"Kakak taruh sini dulu ya makanannya," ucap OSIS itu sambil menaruh bungkusan makanan yang tadi ia beli.

"Iya kak makasih."

"Makannya nanti, tunggu sejam lagi. Kakak mau ke kelas E dulu, nanti kakak kesini lagi. Nara istirahat dulu, nanti kakak bangunin," OSIS itu siap menutup tirai.

"Oke, kak, hmm, kak Fahry?" Nara hanya bisa menebak nama OSIS itu, karena mendengar 'ry' di dalam percakapan beberapa OSIS yang ada di UKS juga tadi.

"Loh, masa gak tau nama kakak?"

"Enggak kak hehe," Nara tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepala.

"Nama kakak Ary, nih ada name tagnya, jangan lupa nama kakak lagi ya?"

"Oh, oke kak Ary," Nara tersenyum.

OSIS itu membalas senyum Nara dan pergi meninggalkan Nara sendiri di UKS, sambil menutup pintu yang berada di belakangnya.

🌸 🌸 🌸

Ary berjalan menuju ruang UKS setelah memberikan beberapa formulir pendaftaran esksul.

"Ary!" Seseorang memanggil Ary sambil berlari mendekat.

"Ya?" Jawab Ary.

"Lo di panggil sama guru, sono ke ruang guru," ucap perempuan itu.

"Ada apa?"

"Gak tau," perempuan itu mengangkat kedua bahunya.

"Oh, kalau gitu, Erlin sibuk gak?"

"Enggak, kenapa?"

"Tolong banget, tolong kamu ke UKS. Nara---"

🌸 🌸 🌸

Ceklek

Seseorang telah membuka pintu UKS. Nara segera bangun dari tidurnya dan terduduk.

Tirai pun terbuka.

"Oh, kak Ary? Nara udah boleh makan be---," kalimatnya terhenti setelah melihat seseorang yang datang itu, bukanlah kak Ary, melainkan seorang perempuan dengan paras yang cantik, putih, dengan rambut bergelombang yang tergerai.

"Kamu Nara kan?" Ucap perempuan yang cantik itu.

"I-iya kak," ucap Nara gagap.

"Kenalin saya Erlin, panggil aja kak Erlin," perempuan itu memberikan telapak tangannya.

"Saya Nara," Nara berjabat tangan dengan perempuan itu.

"Nara nunggu Ary kan?"

Nara menggeleng cepat.

"Kelihatan banget loh. Yaudah makan dulu. Tadi yang nemenin Nara sama yang beliin makanan ini Ary kan?" Tanya Erlin sambil membuka bungkusan makanan.

"Iya kak," jawab Nara sambil menatap Erlin bingung.

"Ayo makan," Erlin menyuapi Nara perlahan.

"Kak, gak usah di suapin, Nara bisa sendiri kok," Nara mengambil bungkusan yang sudah di buka itu dan sendok yang ada di atas bungkusannya.

"Loh, kenapa? Ini pesan dari Ary loh. Hm, yaudah tapi jangan malu kalau mau minta tolong oke?" Erlin tersenyum manis.

"Iya kak," Nara membalas senyum.

You Are My Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang