Nara duduk di atas rumput dan di bawah pohon rindang yang besar. Ia menunggu Inka yang belum juga datang setelah meminta izin Nara untuk bertemu seseorang. Tangan Nara memutar-mutarkan hadiah yang terbungkus kertas kado berwarna biru. Matanya menatap arah langit yang juga berwarna biru.
"Huh, kado. Kamu kapan punya tuan baru? Kamu punya siapa sih?" Nara bergumam dengan sedikit kesal. Taman saat ini sedang sepi, hanya Nara seorang yang ada di taman itu. Mungkin murid-murid yang lain sedang sibuk bermain di kelas masing-masing.
"Lagi ngapain?" Tanya seseorang yang tiba-tiba sudah duduk di samping Nara.
"Astagfirullah!" Nara terkejut melihat Ary.
"Kaget?" Tanya Ary sambil tersenyum.
"Iya lah, langkah suara kaki aja gak kedengaran. Tiba-tiba udah duduk di situ."
"Kamu ngelamun sih," Ary tertawa pelan.
Ary melihat kado yang di pegang oleh Nara sedari tadi.
"Kenapa kadonya belum di kasih?"
Nara menoleh ke arah Ary, menatap sejenak mata Ary.
"Gak tau mau kasih ke siapa?" Nara menatap kado yang ia pegang. Lalu kembali melihat Ary.
"Nih," Nara menyodorkan kado tersebut kepada Ary. Ary terdiam bingung.
"Apa?"
"Untuk kakak. Habis Nara gak tau kasih ke siapa?" Nara mengangkat kedua bahunya.
"Pfffft," Ary menerima kado yang di berikan Nara.
"Bah. Pasti kakak belum dapet hadiah dari siapa-siapa ya kan?" Nara menunjuk-nunjuk Ary sambil tertawa.
Ary terdiam, lalu mengangkat satu alisnya.
"Ayo ikut kakak!" Ajak Ary.
"Kemana?" Nara mengerutkan keningnya.
"Ikut aja," Ary segera berdiri dan berjalan meninggalkan Nara.
"Tunggu!" Nara berlari dan membuntuti Ary dari belakang.
Mereka sampai di depan kelas yang pernah Nara datangi. Ya, itu kelas Vino. Nara melihat sekitar sambil bertanya-tanya sendiri. Kenapa kesini? Emang ada apaan?
"Ngapain? Ayo masuk!" Ary kembali berjalan memasuki kelas itu.
"Ini kan kelas kak Vino, kenapa kita kesini?" Tanya Nara bingung.
"Emang kelas ini khusus untuk Vino?" Tanya Ary balik.
"Eh, eng-enggak."
Ary hanya menyunggingkan senyum kecil. Mereka berhenti di salah satu meja yang penuh dengan kado. Terlihat ada dua meja yang di penuhi dengan kado.
"Wah...," Nara berdiri sambil menganga melihat kedua meja itu.
"Nara mau?" Ary segera duduk di salah satu kursi.
"Hah? Ini kado punya kakak semua?" Nara menyentuh salah satu hadiah yang terbungkus kertas kado berwarna pink. "Warna pink?" Nara menahan tawa sesaat.
"Nara mau?" Tiba-tiba Vino masuk kedalam kelas dan mendekat ke arah Nara dan Ary.
"Hai kak Vino!" Nara berbalik menyapa Vino yang sedang memakan permen lollipop.
"Hai juga Nara! Nara mau ambil kado punya kakak juga gapapa. Ambil semua juga boleh," Vino mengangkat kedua alisnya.
"Enggaklah. Bukan hak Nara ambil hadiah kak Vino."
"Kalau gitu ambil hadiah punya kakak," Ary menyodorkan satu kado ke Nara.
Mereka terdiam sesaat. Vino menatap Ary dan Nara secara bergantian.
"Kalian pacaran?" Vino duduk di meja yang berada di depan meja dirinya.
"ENGGAK!" Ucap Nara dan Ary bersamaan.
"Bah, ngomongnya barengan. Tapi, baguslah kalau enggak."
"Hah?" Ucap Nara dan Ary bersamaan lagi.
"Kalian punya telepati ya? Kenapa kalian ngomongnya sama terus?" Vino mengerutkan dahi.
"Gak tau!" Lagi-lagi, Nara dan Ary mengucapkan kalimat yang sama dengan waktu yang sama.
"Ck, nyebelin. Kalian ngucapin tiga kalimat yang sama."
Nara dan Ary saling memandang. Mereka juga bingung, kenapa mereka bisa mengucapkan tiga kalimat yang sama secara bersamaan? Ary dan Nara hanya diam. Tidak mau ucapan mereka sama lagi.
"Jadi, mau gak nih hadiah-hadiah punya gue? Ambil aja," Vino menyodorkan beberapa hadiah.
"Bener?" Tanya Nara
"Iya..."
Nara menatap Vino dan Ary bergantian. Lalu menarik nafas panjang.
"Nara ambil satu kado dari kalian deh," Nara mengambil hadiah yang terbungkus kertas berwarna pink di atas meja Ary dan mengambil hadiah yang terbungkus kertas kado berwarna biru di atas meja Vino.
"Oke, ini aja makasih kakak-kakak," Nara tersenyum dan segera berlari menjauh dari kedua pria seniornya itu.
🌸🌸🌸
JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN YAK!!
BTW, MAAF BANGET NIH GAK UPDATE-UPDATE😔. SOALNYA AKU LAGI SIBUK😊
~LOVE YOU ALL😘❤️
~SEE YOU AGAIN~
~You Are My Soul Mate~
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Soul Mate
Random"Aku kira, kau hanyalah pengganggu yang mencari perhatian. Tapi ternyata tidak seperti itu, ternyata aku sangat membutuhkanmu di sisiku." "Aku bukannya ingin mengganggumu. Tapi ini memang kewajiban ku untuk selalu ada di sisimu. Percayalah, bahwa ka...