Broken Home.
Satu kalimat yang menceritakan segala kehidupan yang Juyeon rasakan.
Hidup di bawah kekerasan, tekanan, juga perkelahian dari kedua orang tuanya sukses membuat mentalnya terguncang. Ia depresi.
Namun, tak ada satupun saudara, kakak, atau teman yang peduli padanya. Semuanya menghilang, bak ditelan bumi.
Disaat Juyeon membutuhkan seseorang, semua menjauhinya. Menganggap dirinya adalah anak haram dan pembawa sial.
Hanya ada beberapa yang masih mendukungnya, itulah alasan Juyeon masih hidup hingga sekarang.
Hei, itu semua karena kesalahan orang tuanya, tak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Juyeon.
Bahkan pria itu tak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya sejak kecil.
Yang membuat keluarganya kacau seperti ini adalah Tiffany, sang ibu. Ibunya selingkuh dengan Eunhyuk, sahabat dari ayahnya.
Pantas saja jika sang ayah marah, tapi itu tak ada hubungannya dengan Juyeon. Ibunya bermain api dengan Eunhyuk hingga Juyeon terbentuk.
Sang ayah, Donghae marah besar. Tiffany sering disiksa dan dibuat menderita.
Untung saja kandungan nya saat itu sangat kuat, lalu muncul lah Juyeon yang menjadi pribadi pendiam, dingin, serta cuek dengan sekitar.
Juyeon lahir dalam keluarga yang kacau. Kakak Juyeon, Lee Sangyeon pun tak mau peduli dengan hidupnya. Kakaknya itu sudah hidup berbahagia dengan istrinya.
Juyeon menderita, ia depresi, stres, kurang kasih sayang.
Tak jarang pula Donghae memukuli dirinya dan mengurungnya di kamar mandi dengan air shower yang menyala.
Contohnya seperti sekarang.
Pulang sekolah tadi, Juyeon lupa memasak makanan untuk sang ayah, membuat Donghae marah dan menyeretnya ke kamar mandi.
Ia dipukuli menggunakan keranjang baju kotor yang terbuat dari plastik, tapi walaupun begitu rasanya sangat sakit.
Luka yang kemarin pun belum kering, juga luka-luka yang sebelumnya belum menghilang.
"Ampun ayah! J-juyeon minta maaf!"
Juyeon berusaha melindungi tubuhnya dari besi yang dipukul kan kearahnya.
"Dasar anak haram! Kau membuat keluargaku kacau! Jika kau mati, aku akan lega!"
Ctass
Krak"Akh..." Pemuda bangir itu memegangi siku tangannya, sepertinya tulangnya kembali patah.
"Hah, sudahlah. Anak haram sepertimu sangat menjijikkan dan pantas mati!"
Lalu Donghae meninggalkan Juyeon sendirian didalam kamar mandi yang dingin itu.
Juyeon tertawa masam. Sudah berapa kali ia mendengar bahwa dirinya lebih pantas mati? Bahkan mungkin telinga nya sudah tak asing dengan kalimat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot TBZ
FanfictionHanya sekumpulan cerita pendek couple The Boyz dan beragam kisah lucunya. - Boys love. - NSFW thing. - 18+ - JUST FICTION! Jangan salah lapak, jika memang tidak suka maka tidak perlu dibaca. © teajuzmilk Since : 12 Juli 2O2O