My Idol Is My Hubby | Part 8

1.5K 116 5
                                    

Surakarta, Solo, Jawa Tengah | 13.15 WIB
.
.
.

Hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua keluarga— Sukamuljo dan Setiawan telah tiba. Tapi hari ini menjadi hari yang tak diinginkan oleh Kevin dan Kefira.

Tiga hari yang lalu— setelah Nico membagikan undangan pertunangan mereka pada warga pelatnas— sejak hari itu Kevin selalu terlihat murung, tak jarang Kevin ditegur oleh coach Herry karena kurang fokus hingga menyebabkan dirinya melakukan kesalahan demi kesalahan dan tak bersemangat seperti Kevin biasanya.

Sejak hari itu pula Kevin selalu menghindar dari Kefira. Rasa senang Kevin ketika Ia bisa bertemu kembali dengan Kefira kini menguap entah keman karena kini mereka seperti orang asing yang baru bertemu.

"Weslah cah ayu, rasah ning pawon— sanget— mengko calonmu wegah karo samang!"  ucap Eyang Putri sembari menatap Kefira yang sedang menghaluskan rempah-rempah menggunakan cowek dan munthu.

Kefira pun menolehkan kepalanya kesamping kanan menatap Eyang Putri yang kini berdiri disebelahnya sembari tersenyum.

"Hanggeh mboten nopo-nopo, berarti mriko mboten setya marang kulo" jawab Kefira sembari tersenyum kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.

"La mengko yen ora sido— tak golek ake calon gawe ngantekake calonmu yen calonmu wegah karo sampeyan" ucap Eyang Putri sembari mengusap punggung Kefira dengan pelan.

"Kaleh rayi nipun Koh Nico mawon Eyang" balas Kefira sembari tersenyum menatap Eyang Putri dengan mengedip- ngedipkan matanya.

"Kevin?"

"Enggeh Eyang"

"Iso dicoba— biar Eyang punya mantu atlet"

"Yeee, Sayang Eyang" ucap Kefira sembari tersenyum memeluk Eyangnya.

"Ya wis, saiki siap-siap disik— dandan sing ayu ben ora ngisen- ngisenake!" ucap Eyang Putri memerintahkan Kefira dengan lembut namun tegas.

"Eyang mah gitu— tak bilangin Eyang Kakung lho nanti" balas Kefira sembari menatap Eyangnya dengan muka masam.

"Lho pie to, Eyang kan ngomong bener" ucap Eyang Putri sembari menatap Kefira dengan senyumnya yang manis tapi Dimata Kefira senyum itu seakan mengejeknya.

"Haduh, tak cari-cari jebule malah ning kene," ucap Eyang Kakung yang berjalan di belakang Eyang Putri sembari tersenyum.

"Sampeyan ki digoleki karo Laras kat mau" lanjut Eyang Kakung kepada Eyang Putri.

"Sakniki Laras e ting pundi?" tanya Eyang Putri sembari menatap Eyang Kakung.

"Lagi ngobrol karo calon besan ning gazebo mburi omah" jawab Eyang Kakung.

"Owalah enggih," balas Eyang Putri sembari menganggukkan kepalanya menatap Eyang Kakung.

"Fira, munggah siap-siap disek!" lanjut Eyang Putri sembari menatap Kefira.

"Enggeh Eyang" jawab Kefira kemudian mengulurkan tangan kanannya kepada kedua Eyangnya untuk bersalaman sebelum pamit pergi ke kamarnya.

🏸🏸🏸

At 17.55 WIB
.
.
.

"Wih gelo, gede pisan" ucap Fajar dengan logat sundanya saat mobil yang mengantarnya berhenti di halaman sebuah rumah yang luas.

My Idol Is My Hubby | Kevin Sanjaya SukamuljoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang