Tinggg..
Suara notifikasi pesan itu membuat Kefira mengalihkan perhatian dari kertas tugasnya pada HPnya yang berada di depannya.
Diambilnya Hp tersebut- sebuah nomor tak dikenal terpampang di lock screen setelah Kefira menghidupkan HPnya.
+628********87
"Sorry Fira, aku enggak bisa nemenin kamu cari cincin tunangan kita nanti.
Aku ada urusan mendadak dan enggak bisa ditinggal""Nico"
"Iya koh enggak papa, Fira bisa pergi sendiri"
"Jangan!!! Nanti kamu pergi sama Kevin, aku udah ngomong sama Kevin tadi, jangan pergi sendiri- aku takut kamu diculik"
"Iyya koh"
"👍🏻"
Kefira hanya melihat emoji jempol itu tanpa berniat untuk membalasnya. Disimpannya nomor Nico di hpnya.
Diletakkannya kembali hpnya seperti semula, namun baru saja Kefira meletakkan handphonenya, benda pipih itu berbunyi kembali.
Diambilya kembali hp miliknya untuk melihat siapa yang kembali mengirimi dia pesan.
+62********98
"Aku tunggu kamu di parkiran pelatnas jam 2"
"Kevin"
"Iya"
Kini giliran pesan miliknya yang hanya diread. Disimpannya nomor Kevin dengan senyum.
Entah kenapa dia ingin waktu cepat berlalu dan ia bisa menghabiskan sorenya dengan Kevin.
Dulu, pertama kali bertemu dengan Kevin, ia belum menyukai bulutangkis dan tidak tahu kalau Kevin adalah seorang atlet bulutangkis. Karena dipikirannya saat itu adalah menolong saudara setanah airnya yang tenang kesulitan di negeri orang.
Ia tak pernah menyangka bahwa dulu mereka akan bertemu. Jujur sejak abangnya— Keenan mengajaknya menonton pertandingan bulutangkis dulu— saat mereka berdua tengah liburan ke Inggris ia begitu kesal, karena dulu ia tak menyukai olahraga tepok bulu angsa itu.
Tapi pikirannya salah, dia menikmati pertandingan yang tersaji. Bahkan ia tak sadar ikut berteriak mendukung negara kelahirannya itu bersama dengan suporter Indonesia yang lain.
Pertandingan tunggal putra telah berakhir dan sebentar lagi akan berlangsung pertandingan ganda putra. Mata Kefira memicing menatap seseorang yang berjalan bersama sang partner memasuki lapangan sembari membawa tas raketnya di bahu kanannya.
Dia ingat, laki-laki itu Kevin— orang yang ditolongnya setahun yang lalu dari preman pasar di Chatuchak Weekend Market. Senyum Kefira melebar sembari menatap Kevin.
Keesokan harinya Kefira mengajak Keenan menonton pertandingan bulutangkis lagi. Keenan pun tersenyum menyetujui, karena memang tujuanya kesini untuk menonton pertandingan olahraga kesukaanya bersama sang adik tercinta.
Setiap hari mereka menonton pertandingan itu dengan bahagia. Hingga tiba hari dimana final All England Open 2017 berlangsung dan hanya menyisakan satu wakil dari Indonesia dari sektor ganda putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Hubby | Kevin Sanjaya Sukamuljo
Roman d'amourDua kepribadian yang berbeda, bertemu untuk saling melengkapi. Menjadikan kata kurang menjadi sempurna. Membuat sebuah coretan pada kertas putih hingga menjadi sebuah pelangi. Namun, sebelum coretan pada kertas putih itu menjadi pelangi, pasti akan...