My Idol Is My Hubby | Kevin Sanjaya Sukamuljo

My Idol Is My Hubby | Part 9

"Cinta sejati tidak pernah memandang waktu dan tempat. Itu terjadi tiba-tiba, dalam sekejap, sesingkat kedipan mata dan denyut nadi."

-Kevin Sanjaya Sukamuljo-

__________________________

Rasa tak percaya akan semua yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu masih mengasai diri Kevin. Tentang cinta pandangan pertamanya yang kini berdiri disampingnya sembari menatap kearahnya dengan senyum yang mencuri hatinya pada pertemuan pertama mereka. Tentang rasa sakit yang tak terlihat juga tak berdarah yang menemaninya hingga hari ini rasa sakit itu tumbuh menjadi ladang bunga yang dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan.

Tentang penantian panjangnya yang kini membuahkan hasil yang lebih dari yang Kevin bayangkan. Tentang semua rasa yang tak bisa Kevin jabarkan dengan kata-kata, seperti bahasa sansekerta yang tak mampu dia baca.

Untuk saat ini tak ada kata yang bisa mendefinisikan betapa bahagianya Kevin dan Kefira saat ini.

"Wih, ganda putra kebanggaan Indonesia bakalan sold out nih bentar lagi" ucap Fajar ketika Kevin dan Kefira berjalan menuju meja anak-anak pelatnas.

Setelah pemasangan cincin tadi, kini semua tamu undangan dipersilahkan menikmati jamuan yang sudah disediakan.

Keluarganya Kevin yang kini tengah berbincang-bincang dengan keluarganya Kefira yang mungkin tengah membahas tentang tanggal pernikahan mereka. Keenan yang berbicara dengan Nico, serta Eyang Putri dan Eyang Kakung yang tengah mengobrol dengan para pengurus dan coach PBSI.

Sedangkan didepan panggung, sebuah penampilan tari tradisional tengah tersaji untuk menambah hiburan bagi para tamu undangan.

"Gue kaget banget sumpah. Gue tahunya yang tunangan itu koh Nico, eh ternyata malah sama Lo, Vin- gak nyangka gue" ucap mbak Wid sembari menatap Kevin dan Kefira bergantian.

"Ceritanya gimana sih kok bisa jadi Lo yang tunangan?" tanya Ginting sembari menatap Kevin penasaran.

"Iya Vin, gimana ceritanya?" tambah Jonatan yang mendapat anggukan kepala dari yang lainnya.

"La mana gue tahu, gue aja masih enggak percaya" jawab Kevin sembari mengangkat bahunya.

"Dokter Fira, Apri boleh nanya enggak?" tanya Apriyani sembari menatap Kefira dengan tangan kanan diangkat keatas.

"Boleh, mau tanya apa?" jawab Kefira sembari tersenyum menatap Apriyani.

"Dokter Fira itu sebenarnya siapa sih? Jiwa misqueen aku tuh meronta-ronta melihat ini semua" tanya Apriyani yang mendapat persetujuan dari yang lain.

"Bukan siapa-siapa kok, cuma seorang fans yang beruntung bisa dapatin idolanya" jawab Kefira sembari tersenyum menatap Apriyani.

Semua menatap Kefira dengan mulut terbuka sedikit dan mata sedikit melotot. Mereka tak percaya bahwa Kefira adalah seorang fans dari Kevin.

"Kamu serius, jadi yang waktu itu aku?" tanya Kevin sesaat setelah mengingat percakapannya dengan Kefira di klinik ketika dia menyatakan perasaannya pada Kefira.

Kefira hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum menatap Kevin.

"Kok bisa dokter Fira ngefans sama tengil?" tanya Fajar yang disetujui anak-anak yang lain.

"Iya dulu tuh aku pernah diajak abang aku liburan ke Inggris, eh tau taunya malah diajak nonton badminton padahal aku dulu enggak suka badminton, sampai di sana cuma duduk diam enggak mudeng apa-apa aku- mulai teriak-teriak aja pas tau Kevin main. Dari situ aku suka sama badminton terutama sama Kevin" jelas Kefira kemuadian duduk di kursi yang baru saja dibawakan oleh seorang bodyguard tak lupa Kefira juga mengucapkan terima kasih. Begitupun Kevin yang juga duduk dikursi sebelahnya.