21

1.1K 116 13
                                    

Hinata kadang merasa bingung kenapa Sasuke tak pernah melakukanya terus menerus sesuai dengan kontrak perjanjian, malah membiarkanya berkeliaran sesuka hati di apartemenya. Bukankan itu terlihat aneh? Atau ia mengharpkan Sasuke lebih?tidak!tidak! Ia hanya tak ingin di cap sebagai  wanita yang hanya menerima gajih saja tanpa melakukan tugas sesungguhnya. hanya tu saja.

Selama di apartemen Sasuke,ia hanya mengerjakan tugas rumahan biasa seperti memasak, membersihkan apartemen dan yang lainya, mungkin apa saja yang menurutnya harus ia kerjakan. 

Namun, ia juga sedikit merasa heran pada pemilik apartemen ini,sekalipun ia tak pernah berbicara padanya seolah dirinya tak terlihat. Tetapi ia masih bisa menerima masakan Hinata yang Hinata buat tanpa protes dan juga masih tidur bersama,hanya tidur tanpa melakukan hal lain.

Seperti saat ini mereka sedang di ruang makan, kali ini mereka sedang makan malam hasil masakan Hinata tanpa adanya salah satu yang memulai pembicaraan hanya dentingan garpu, sendok saja,suasana malam ini begitu sunyi.

Setelah menyelesaikan kegiatanya Sasuke pun pergi kekamarnya sedangkan Hinata ia membersihkan peralatan makan yang telah mereka gunakan.

••••

1 bulan sudah semenjak keributan Naruto dengan keluarga. Ia sekarang terlihat sedikit kacau dari biasanya seperti kehilangan semangat hidup.

Namun,dari arah pintu sepertinya ada seseorang yang akan masuk ke ruanganya dan benar saja itu adalah Sasuke.

"ck... Menggelikan," cibirnya, saat ia melihat sahabat bodohnya termenung sangat menyedihkan. Ia hampir saja ingin tertawa melihatnya namun, kembali ia urungkan pasalnya ini kali pertama Naruto seperti saat ini dan sangat menyenangkan melihatnya.

Naruto sama sekali tak menggubris cibiran sahabatnya itu, ia terlalu syok dengan kenyataan.

"kau terlihat manis jika seperti ini, " Ucap Sasuke menghampiri sahabatnya lebih dekat dan duduk di kursi dengan terhalang oleh meja.

"jangan menggodaku," sembari memijat-mijat kedua pelipisnya dengan jari semoga itu bisa meredakan rasa pusingnya.

"Bagaimana hasilnya? "tanya Sasuke ia sudah tahu jika Naruto akan melakukan tes DNA dengan Hito karena sahabatnya itu yang memberitahukanya sebelumnya namun,tanpa diberitahu pun ia sudah menduga akan hasilnya. 

"99,98% cocok"

"hn"

"Hanya itu responmu? "ucap Naruto tak habis pikir dengan sahabaynya.

"Lantas aku harus apa sedangkan aku sudah mengetahui?" jawabnya enteng.

"apa?bagaimana bisa? Sejak kapan? " tanyanya beruntun.

"hn... Entahlah mungkin sekitar 5 atau 6tahun lalu" jawabnya mengingat-ngingat kejadian.

"Bagaimana bisa"ulangnya tak percaya.

"bagaimana bisa? Jelas bisa,tongkat kau melakukanya masuk pada lubang donat dan menghasilkanya,"

"aku bahkan tak Mengingatnya"

"saat itu kau mabuk,"

'Lepaskan aku, Naruto-san'

Sekelebat bayangan memingatkan perkataan dari seseorang yang belum bisa ia ketahui siapa itu.

"aku saja langsung tahu jika dia anakmu saat pertama kali melihat, kau saja yang telat menyadari" Naruto kembali dari pemikiranya saat Sasuke kembali berucap.

"apa?"

"rupanya kau cukup hebat dengan sekali tusukan kau langsung berhasil haha" ia sedikit terkekeh dengan perkataanta barusan.

Baishunfu [売春婦]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang