Part 5

2.3K 22 1
                                    

Guys, yuk vote+coment.

Minggu, 18 September 2019.

Di kediaman Kim Seok Jin.

Di pagi yang cerah, Seok Jin kini berjalan di depan rumah masih lengkap dengan baju tidur yang ia kenakan. Ia berjalan menuju ART yang mengurus  Yura sedari tadi malam.

"Bi, apa Yura sudah bangun?" tanya Jin memandang badan pintu kamar yang masih tertutup rapat.

"Belum, tuan muda."

'Hmmm' Jin menghela napas panjang dan memeriksa langsung kondisi Muridnya ini.

Memandang wajah Yura membuat Jin tersenyum geli saat melihat tubuh itu terbungkus selimut.  Wajah bulat dan bulu mata yang lentik membuat wajahnya terlihat begitu cute. "Dia lucu sekali," batin Jin tertawa.

'Ckrak'

Jin mengambil foto Yura yang begitu lucu di pandang dengan segera ia menyimpan foto aib muridnya ini di memori ponselnya.

"Jin-ah."

"Oh ayah," sahut Jin kaget dan langsung berjalan menuju ayahnya yang kini berada di tengah pintu kamar.

"Kamu sedang apa?"

"Ahh, aku hanya ingin mengecek keadaannya saja, Ayah."

"Tadi malam Yura kenapa?"

"Aku gak tau persis kejadian nya, tapi, pagi itu Yura bolos dan di hari itu bertepatan dengan hari ujian, aku nggak mungkin dong ninggalin tugas aku sebagai guru." Jelasnya membela diri.

"Ahirnya, aku lupain dulu masalah Yura, aku pikir Yura hanya bolos ke mall atau ketaman bermain. Pas aku udah selesai, Tante Kim ngehubungin aku dia bilang kalau Yura belum pulang, akhirnya aku cari dia, ternyata Yura ada di club malam bersama pacarnya. Dia mabuk, dan yah gitu deh," jelas Jinsembari membela dirinya. .

"Apa! Yura punya pacar?"

"Ya, kayanya." Jin menjawab acuh.

"Kok kayanya!"

"Lah. Ayah, aku itu bukan baby sisternya Yura loh. Baby sisterpun nggak mungkin tau apa yang di lakukan Yura!" balas Jin membela diri.

"Seok Jin-ah, ayah minta kamu jagain Yura dengan baik. Ayahnya Yura itu sahabat ayah. Dan kamu tau sendiri kondisi keluarga Yura kaya  apa. Kamu nggak kasian sama Yura?"

"Udahlah, aku capek." Jin pun keluar dari kamar  dan memutuskan untuk mandi mengabaikan pembincangan panjang dengan ayahnya.

"Aduh pusing!" racau Yura memegang kepalanya yang terasa berat.

"Pagi Non."

Sedikit demi sedikit mata Yura pun mulai terbuka. "Aku di mana?" tanya Yura memutar pandangan kesetiap sudut ruangan.

"Aist." Yura memegang kepalanya yang masih terasa pusing.

"Makan supnya dulu non."

Yura malihat heran ke arah ART yang kini menyambutnya dengan baik, "Maaf ini aku di mana yah, terus aku kenapa, kok, kepalaku pusing banget?" rengek Yura dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

"Udah non jangan khawatir, makan dulu yah, dan ini obat biar nggak pusing."

"Makasih bi," ucap Yura menerima sup yang sudah disiapkan.

'Ugh'

Perut yang terasa mual membuat Yura langsung bangkit dari posisinya hingga lupa ada meja di atas pahanya.

'Crakk'

Mangkuk pun jatuh kelantai mambuat Yura terkaget begitupun dengan ART yang menunggu Yura selesai makan.

Muridku YadongerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang