"Ding dong, ding dong" suara bel sekolah tanda akhir pelajaran hari itu pun berbunyi.Doni, Rama, Dito dan semua murid pun bergegas meninggalkan ruang kelasnya masing masing
"Boy, jangan lupa ke tongkrongan, bahas masalah si Risky" sahut Dito ke Rama yang sedang berjalan menuju parkiran
" Iya iya, gua duluan yak" timpal Rama
"Oke siap"
Kemudian Rama melanjutkan langkahnya ke parkiran motor.
***
"Brumm, brummm, jegegeggg" suara motor Rama yang tiba tiba berhenti di tengah jalan
"Duh, kenapa lagi nih motor," celetuk Rama sambil mencoba menstandarkan motornya
"Nah kan, abis lagi nih bensin" ucap Rama setelah melihat tangki bensin di motornya lalu mulai mendorong motornya perlahan
Ditengah tengah kesialan Rama mendorong motor, Mata Rama terkunci pada sosok yang lewat bersimpangan dengannya, rambut hitam panjang yang berayun ayun di terpa angin,senyum yang tersungging manis saat itu,mengendarai motor matic yang sedang hitz berwarna merah ,menggunakan helm Bogo warna coklat. Dimana perpaduan hal tersebut sangat membuat Rama tertegun
"Dinda????" ucap spontan Rama sambil matanya terkunci pada gadis tersebut hingga mukanya menoleh penuh ke kanan
"Eh, itu tadi Dinda kan? Dinda yang....itu kan?" ucap Rama dalam hati
Seketika Rama teringat akan kenangannya saat dia masih di sekolah menengah pertama.....
*** (flasback)
Waktu itu kelas dalam pelajaran Seni budaya, dimana para siswa di dalamnya sibuk membuat ukiran pada sabun batang, tak terkecuali Rama. Guru Seni Budaya biasanya hanya datang ke kelas untuk memberi contoh karya dan memberi tugas praktek lalu pergi entah kemana
" Eh ma, kok pake cutter yang gak ada gagangnya sih?? Bahaya taukk" ucap spontan Teman sebangku Rama
"Dahh gakpapa,lagian gua cari - cari di rumah tadi yaa dapetnya yang ini sih"
"Lah, kenapa gak beli aja?"
"Gak sempet, orang gua siapin alat alatnya baru tadi pagi hehehe"
"Yaelah, elu sih, mendadak banget"
"hehehe "
Beberapa menit kemudian hal mengejutkan terjadi, jari telunjuk Rama terluka sangat dalam terkena cutter tersebut. Melihat hal itu, teman sebangku Rama berjalan cepat menuju Bangku Dinda
"Din, tangan Rama berdarah kena cutter!!!" ucap Teman sebangku Rama pada Dinda
"Hah!!!" respon Dinda spontan,
Dinda merupakan murid kelas dua, dia sejak awal masuk SMP sudah mulai membantu mengurus UKS.
Lalu Dinda berjalan cepat menuju Bangku Rama
"Astagaaa, kok kamu cuma diem aja sihh!!!???" ucap kesal Dinda saat melihat Jari penuh darah yang juga menetesi Karya seni milik Rama
Rama yang tak tau harus berbuat apa hanya memegang pergelangan tangannya yang bergetar
"Ayookkk," sahut Dinda dengan cepat memegang tangan kanan Rama lalu menggandengnya menuju Ruang UKS
Rama yang terkaget dengan tindakan Dinda hanya bisa nurut
Saat itu Rama adalah bocah laki laki yang kurang bergaul dengan anak anak perempuan, bahkan sampai sekarang Rama tidak mampu menatap mata perempuan lebih dari sedetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies a Rock
Teen FictionBerceritakan perjalanan hidup ketiga sahabat Rama, Dito, dan Doni dengan jalan hidup yang berbeda beda ***** "Aduduh!" ucap spontan Rama yang kesakitan "Sabar Ma, di bersihin dulu biar gak infeksi" respon Dinda sesaat setelah mendengar Rama kesakita...