Berceritakan perjalanan hidup ketiga sahabat Rama, Dito, dan Doni dengan jalan hidup yang berbeda beda ***** "Aduduh!" ucap spontan Rama yang kesakitan "Sabar Ma, di bersihin dulu biar gak infeksi" respon Dinda sesaat setelah mendengar Rama kesakitan Hampir satu menit jari Rama di wastafel untuk di bersihkan, perlahan Mimik muka Dinda berubah panik mengetahui darah Rama yang terus terusan keluar **** "Duh kok gak berhenti darahnya" ucap Dinda panik sembari menarik jari tangan Rama dari wastafel Lalu Dinda mengambil Perban Kasa yang ada di dalam loker Di pojok ruang UKS kemudian kembali ke Rama Dengan cepat Dinda membungkus jari yang terluka itu menggunakan perban, posisi mereka berdiri berhadapan satu sama lain Rama yang sedari tadi diam kini lebih salah tingkah lagi, melihat muka cantik dan manis yang sejajar dengan hidungnya itu, memasang ekspresi panik, Dan saat itu Rama langsung tertegun, "Gimana ma? Masih sakit?" tanya Dinda Sambil melihat ke atas mencoba menatap mata Rama dengan masih memasang wajah paniknya, Rama yang tersadar lalu memalingkan wajahnya ke kanan "U,u,u,dah enggak kok" jawab Rama tergagap "Yaudah syukurlah" ucap Dinda lega setelah mendengar ucapan Rama ditambah darah yang keluar sudah berhenti "Ma,ma,makasih ya Din maaf nih udah ngrepotin" ucap Rama dengan Terbata bata lagi. "Iya gpp kok " Jawab Dinda di susul senyuman Manisnya itu "Besok besok kalau kenapa napa jangan cuma diem kayak tadi" ucap Dinda masih dengan senyumnya yang mulai memudar itu, Hmmmm :)