35.Akhir yang menyakitkan

775 54 31
                                    


.
.
Jika kamu ngotot memilih pergi tau gak apa konsekuensinya? KITA akan menjadi aku dan kamu adalah jarak dan masa lalu.
.
.
.
.

Suasana hati Amanda berubah suram,ia mulai ragu untuk melanjutkan kepergiannya. Mengingat kata kata angga,bahwa dengan cepat ia bisa melupakan amanda. Mencari perempuan lain untuk ia pedulikan dan perhatikan. Dengan artian angga akan menjadi milik orang lain. Memikirkannya rasanya amanda tidak rela,angga menjadi milik orang lain. Katakan sekarang amanda egois,tapi begitulah faktanya.

Pernah tidak,kalian disuruh memilih salah satu hal. Dan itu harus kalian pilih. Dalam artian hanya bisa memilih salah satu,misalnya kalian harus melanjutkan studi di luar negri dan meninggalkan orang yang kalian sayang atau menetap bersama orang tersebut dengan melepas cita cita kalian? Sulit bukan untuk menentukannya. Inilah yang dirasakan amanda saat ini.

Di usapnya lembut benda pipih lebar itu dengan perasaan kacau. Foto pernikahan nya dengan angga.

"Apa yang harus aku lakukan ngga? Waktu ku tinggal beberapa jam untuk membuat keputusan." Lirih Amanda.

"Disisi lain aku ingin tetap bersama mu,tapi rasanya aku masih ragu.. aku takut kamu hanya merasa bersalah. Aku takut kamu nyakitin aku lagi. Jujurr..." amanda terisak.

"Aku trauma ngga" ia luruh dilantai. Ia masih takut jika sewaktu-waktu Angga akan menyiksanya lagi. Inilah yang amanda takutkan.

'Cepat atau lambat,aku pasti bisa lupain kamu' kata kata angga terngiang di otaknya. Amanda bangkit,menaruh kembali bingkai foto itu di dinding. Keputusannya sudah bulat. Apapun itu ia yakin,Tuhan tau mana yang terbaik untuknya.

Amanda memilih menemui angga. Pria itu tertidur tenggkurap di kasurnya tanpa menggunakan baju. Kebiasaan buruk angga pada saat tidur. Kamar pria itu berantakan seperti tidak terawat. Padahal baru beberapa hari amanda tidak membereskan kamar ini audah seperti kapal pecah. Bagaimana jika ia pergi jauh? Akan seperti apa. Tapi ia yakin angga bisa mengatasinya dengan baik. Angga sudah dewasa bukan?

Di elusnya lembut rambut angga yang menutupi jidat pria itu.

Sangat tampan! Pikirnya.

Pria itu terbangun,menikmati sentuhan halus amanda di kepalanya. Mungkin nanti ia akan merindukan semua perlakuan istrinya maksudnya calon mantan istrinya.

"Ngga.."

"Hm?" Angga memutar tubuhnya,menengadah dan meletakkan kepalanya di paha amanda. Hal itu membuat irama jantung Amanda berdetak lebih cepat.

"Rencananya ketua baru geng altar siapa?"

Angga mengedipkan matanya beberapa saat. Seakan menyesuaikan cahaya yang diserap matanya.

"Anatara Revano dan Ryan,mereka diuji dulu nanti" jawab angga sembari menarik tangan amanda dan menaruhnya di pipi seakan mentralisir kehangatan tangan itu.

"Hmm.. itu artinya kamu gak akan punya genk lagi donk?"

Angga berpikir sebentar.

"Tergantung"

"Maksudnya?"

"Tergantung mood aku,soalnya ada genk kampus yang nawarin aku buat masuk jadi anggota. Kalau entar mood aku buruk pasti masuk deh"

Amanda segera menarik tangannya dari wajah angga.

"Sebaiknya jangan deh ngga,kamu fokus kuliah aja gitu"

Angga tersenyum masam.

"Berantam sudah menjadi Hobby utama aku" jawabnya anteng.

"Tapi nggga..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERANDALAN (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang