Chapter 14

54 6 0
                                    

Rara pun menanyakan apa yang membuat orang tuanya bertengkar

"Ayah,bunda tadi kenapa?" tanya Rara

"Kita ekhm maksudnya,saya dan Jonathan malam ini akan ikut Rian bekerja ke Bali selama 1 minggu. Dan kamu tetap dirumah,saya harap kamu tidak membuat masalah. Jika saat saya kembali,kamu membuat masalah maka saya tidak akan segan segan mengusirmu dari rumah ini. Paham?" jawab Arina tanpa ada lembut lembutnya

"Rara kenapa gak ikut aja? Tadi kan bunda gak dibolehin,kenapa bunda gak temenin Rara aja?" tanya Rara

"Saya tidak mau berdua dengan kamu,karna jika itu terjadi pasti yang kamu bawa hanyalah masalah dan memalukan nama baik keluarga Ananda. Saya cukup lega karna tidak mendengar gosip yang buruk tentang kamu dan berujung membawa nama keluarga saya" jelas Arina lalu pergi ke kamarnya untuk packing

Kata kata yang sungguh menyakitkan menurut Rara,apalagi kala Arina menyebutkan 'keluarga saya' seakan akan dia bukanlah bagian dari keluarga Ananda

"Ra..." Jonathan memegang pundak Rara

Rara menghapus jejak air matanya dan menahan isakan juga tangisannya agar tidak keluar. Lalu berbalik menghadap Jonathan

"Abang sekarang packing ya,jangan sampe ada yang ketinggalan. Oleh olehnya juga jangan lupa ya,yang banyak biar cukup buat Rara,Ian,Zaldi,Putra,juga Alvin dkk" ucap Rara bercanda tak lupa dengan senyumannya yang dipaksakan

"Abang gak akan ik-" ucapan Jonathan terpotong oleh Rara

"Abang gak boleh gitu. Kalo abang gak ikut,Rara marah sama abang!" ucap Rara,lama kelamaan matanya mulai berkaca kaca. Menyadari hal itu,Rara segera pamit untuk ke kamarnya

"Rara ke kamar ya,abang harus packing Rara gak mau tau. Hati hati ya bang" sebelum Rara pergi,dia mencium pipi Jonathan dan berjalan ke kamarnya

Jika orang lain melihatnya dari belakang,mungkin akan terlihat seperti dia baik baik saja. Namun jika dilihat dari depan,maka akan terlihat cairan bening perlahan lahan keluar dari matanya

Rara POV

Setelah gue menutup pintu kamar,tak lupa gue kunci dan berjalan ke balkon. Gue menatap langit yang mulai mendung

"Apa aku bukan anak kandung dari keluarga Ananda? Sampai aku dibedakan seperti ini. Aku cape,bolehkah aku terlepas dari penderitaan ini" ucap gue entah mengadu pada siapa

Lalu tanpa izin,air mata gue turun lebih banyak dari sebelumnya. Bagai merasakan kesedihan gue,langit semakin gelap dan hujan pun turun

Gue diam,tidak beranjak sedikitpun. Gue mengulurkan tangan untuk merasakan air hujan. Hujan semakin deras dan udara menjadi lebih dingin. Gue mulai masuk ke kamar dan mengganti baju,lalu naik ke kasur

"Semoga saat gue bangun,ayah bunda dan bang Jonathan udah pergi. Maafin Rara bang,tapi Rara gak kuat ngeliat ayah dan bunda yang sepertinya gak suka sama Rara" ucap gue dan terlelap ke alam mimpi

07:00 PM

Jonathan POV

"Jonathan ayo,nanti kita ketinggalan pesawat" ajak Arina dengan suara lembut,selembut sutra

"Ini emak jelmaan kuntilanak atau gimana ya,ke gue lembut banget giliran ke Rara gak ada lembut lembutnya. Bangsat emang" batin gue

"Bunda, Jonathan gak mau ikut. Jonathan mau dirumah aja nemenin Rara" tolak gue untuk ke sekian kali nya

"Gak bisa! Kamu harus ikut ayah sama bunda. Atau ayah sama bunda akan buat kamu gak bisa liat anak itu lagi" ucap Arina mengancam gue

"Shit mainnya ngancem,cemen emang" batin gue lagi

My Dark Life (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang