Chapter 28

46 5 1
                                    

"Kok jadi gini sih anjir," batin Lia.

"Keylan itu minuman gue!" Sasa tidak terima ketika Keylan mengambil minumannya.

"Bodo amat. Gue juga haus, nanti lo minum yang gue aja."

Sasa menatap Keylan tajam dan mendengus kesal.

Saat ini, Lia dkk sedang bersama dengan Alvin dkk, mereka melarikan diri ke sebuah restoran. Sebenarnya Alvin dkk mengikuti Lia dkk. Karena mereka tidak tau mau kabur kemana.

Lita, Firdan, Ano, dan Alvin sedang bermain game bersama. Sedangkan Fahri sedang menyantap makanannya.

Lia sendiri sedang diam saja sembari melihat ke luar jendela. Dia sedang memikirkan bagaimana caranya untuk menghukum Lily.

"Nih makan," Fahri menyodorkan makanan kepada Lia.

Sedari tadi dia memerhatikan Lia. Dia langsung tau kalau Lia sedang memikirkan sesuatu.

Fahri juga tidak enak jika hanya dia yang makan, karena semua makanan dan minuman yang ada di meja mereka akan dibayar oleh Lia alias Lia mentraktir mereka.

Lia melihat ke Fahri dan mengangguk. Dia mengeluarkan senyuman tipis, dan memakan makanannya.

Selesai makan, Fahri mengajak Lia keluar restoran. Sedangkan yang lain masih sibuk dengan kegiatan masing masing.

Lia bingung kenapa Fahri mengajaknya keluar.

"Lia, gue minta maaf ya soal yang tadi."

"Hah? Yang mana? Kesalahan lo ke gue terlalu banyak sampai gue lupa."

Fahri mendelik kesal, padahal dia tidak membuat banyak kesalahan kepada Lia.

"Yang di rooftop, gue ngikutin alur yang temen gue buat. Jadi gue pura pura nyuruh lo ngaku."

"Oh yang itu, santai aja. Gue tau kok lo cuma bercanda."

"Makasih ya. Untung gak terulang lagi."

"Terulang gimana?"

"Dulu gue punya temen. Cewek. Dia baik banget tapi sayangnya dia dijauhin semua orang. Suatu hari dia dituduh ngelakuin hal yang enggak enggak sampai dia diusir dari rumahnya. Gue udah berusaha nyari tapi gak ketemu. Dan gue sadar, seharusnya gue gak bercanda kayak gitu. Karena hanya dengan bercanda saja bisa menyakiti hati orang lain."

"Dia cerita tentang gue ya," gumam Lia.

"Hah?"

"Eh nggak. Gue kasihan sama dia. Yah, tapi itulah hidup yang harus dia jalanin. Walaupun hal kayak gitu terjadi di dalam hidupnya dan membuat dia terjatuh ke dalam lubang keputusasaan, dia harus bangkit lagi. Dan buktiin ke semua orang kalau sebenarnya dia gak ngelakuin hal itu."

"Waw."

"Kenapa?"

"Lo bisa ngomong panjang juga ya."

"Loh? Emang lo kira gue gak bisa ngomong panjang?"

"Dari tampang lo, gue kira lo itu dingin."

"Jangankan gue, lo juga sama."

"Gue dari lahir udah kayak gini."

"Gue juga."

"Ngomong ngomong, kita belum kenalan."

"Tapi udah saling kenal kan? Jadi gak usah kenalan lagi."

"Harus kenalan lagi!"

"Oke, kenalin gue Lia pindahan dari Amerika."

My Dark Life (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang