[ O5. The Oldest One ]

1.5K 202 79
                                    

ㅡ ; Hi, Bye, Eonnie!
[ O5. The Oldest One

{ 💌 } : selamat membacaㅡ! 💟

+++

Tok! Tok!

"Lisa-ya," seru si pengetuk pintu. Jennie was-was. Orang itu mencari Lisa, sedangkan Lisa tengah ada di kantor sekarang.

Harus apa dia? Menghampiri sang tamu dan memintanya menunggu? Bukankah dia tak bisa dilihat oleh mata biasa?

Tok! Tok!

Tamu itu kembali mengetuk. Dia memanggil-manggil nama Lisa. Jennie bingung.

Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon Lisa di kantor. Sebenarnya ia tidak mau merepotkan Lisa, tapi ia tidak bisa membiarkan tamu tersebut mengetuk pintu terus-terusan.

"Ada apa, eonnie?"

"Um, anu. Ada tamu yang mencarimu," ujar Jennie.

"Woah, sungguh? Aduh, bagaimana, ya? Aku masih ada meeting," jawab Lisa, "tapi akan aku usahakan pulang secepatnya. Tunggu sebentar, aku akan coba minta izin pulang setelah meeting selesai, okay?"

"I-iya, lalu sekarang aku harus bagaimana?"

"Pura-pura tidak ada di rumah," jawab Lisa seadanya, "jangan protes, hantu jelek. Hanya itu yang terlintas di kepalaku."

Jennie mencibir. Setelah teleponnya dimatikan, ia kemudian menghela nafas, lalu berbaring di sofa panjang di depan televisi.

Tok! Tok!

Si tamu masih tak kunjung pergi. Ia bahkan kembali mengetuk. Seperti yang diperintahkan Lisa, Jennie diam dan mengabaikan orang di luar pintu.

"Tidak ada orang, ya?" ujar sang tamu dengan lesu. Ia menghela nafasnya kecil lalu bergumam, "tak apalah, aku bisa datang lain waktu.."

Penasaran, Jennie mengintip lewat monitor yang menampilkan CCTV di luar ruangan. Seketika matanya membelalak melihat siapa yang datang. Itu Jisoo!

"J-Jisoo eonnie?" gumamnya terkejut. Ia sontak membuka pintu, lalu mempersilakan Jisoo masuk.

"H-hey, kenapa pintunya terbuka sendiri?" bingung Jisoo, "a-apa Apartemen ini berhantu?" gumamnya lagi.

Jennie telah melakukan kesalahan, seharusnya ia bersembunyi. Bagaimana ia dan Lisa akan menjelaskan ini semua kepada Jisoo? Huh, ceroboh.

Walaupun Jennie sadar ia tidak terlihat maupun terdengar oleh orang lain, ia tetap berusaha. Ia menepuk bahu Jisoo dengan sapu, sehingga membuat Jisoo ketakutan dan makin menggila.

"Hey, hantu jelek! Cepat tunjukkan dirimu! Aku tidak takut padamu! Aku bawa jimat dari Korea jadi jangan berani ganggu aku, dasar hantu Barat!" teriaknya sembari mengeluarkan semacam batu dari tasnya, yang padahal bukan jimat atau semacamnya.

Selagi peristiwa setengah-lucu-setengah-mengerikan itu terjadi, seseorang datang. Bagai Ibu Peri yang memakai celana, Lisa datang menyelamatkan hari.

"Hey, ada apa ini? Oh, Jisoo eonnie disini?" ujar Lisa, yang turut berkeringat dingin setelah membaca apa yang tengah terjadi.

"Ah, Lisa! Akhirnya aku bertemu denganmu,"

"Ah, iya. Ayo masuk dulu, kau pasti lelah setelah perjalanan panjang, jadi kau berhalusinasi," ujar Lisa sopan.

Lisa mempersilahkan Jisoo duduk di ruang tamunya. Selagi ia duduk, Lisa membawa beberapa camilan ringan yang ada di dapurnya serta segelas es teh untuk Jisoo.

[✔] hi, bye, eonnie! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang