[ O7. Little Chae ]

1.4K 188 28
                                    

ㅡ ; Hi, Bye, Eonnie!
[ O7. Little Chae

{ 💌 } : selamat membacaㅡ! 💟

+++


Sudah dua hari terlewati, wajah Lisa masih murung. Seakan masa lalunya benar-benar menghantui, Jennie pun tak tahu harus bagaimana berbuat. Berbagai jokes sudah ia lontarkan, namun senyum bahkan enggan Lisa sunggingkan.

"Liliㅡ," panggil Jennie saat Lisa hendak menyuap serealnya. Tidak ada jawaban, hanya gumaman kecil.

Jennie menghela. Tak ada lagi cara lain untuk menghapus raut murung di wajahnya. Jennie lantas beranjak dan berdiri di belakang Lisa. Kemudian ia kalungkan kedua lengannya di leher Lisa dan menempelkan tubuhnya di punggung Lisa.

"Kau sedang apa?" tanya Lisa bingung.

"Aku tahu kau butuh ini. Nini bear!" bisik Jennie ceria. Ia mengeratkan pelukannya, sampai terbit senyum kecil di bibir Lisa.

+++


Hari ini tugas kantornya benar-benar memaksa ia bekerja cepat. Lisa harus menyerahkan berkas-berkas pukul 5 nanti, berkas yang sudah ia tunda pengerjaannya dan membuat mereka semua menumpuk.

Demi apapun, Lisa benar-benar sangat sibuk. Ia tak pernah tahu kerja menjadi orang kantoran bisa se-melelahkan ini.

Lisa sedang sibuk oleh tumpukan berkasnya kala tiba-tiba telepon miliknya berdering. Ia lirik sejenak nama kontak si penelepon, namun rupanya yang meneleponnya ialah nomor tak dikenal.

Ingin sekali ia mengangkatnya, namun tampaknya deadline yang di depan mata mengharuskan ia mengabaikannya dahulu.

Sekitar 3 kali penelepon itu memanggilnya, sekitar 3 kali pula Lisa mengabaikannya. Ia terlalu fokus, dan tidak menyadari ada hati yang tersakiti di balik itu

+++


Sesampainya di rumah, Lisa langsung bersiap tidur. Sekujur tubuhnya kelelahan, dan ia butuh rebahan secepatnya.

Baru hendak memejamkan mata, ia mendapat telepon lagi. Lisa memeeiksanya, rupanya itu orang yang meneleponnya di kantor tadi. Akhirnya ia ada waktu mengangkatnya.

"Halo?"

"Kau kemana saja? Aku telepon berulang kali, namun kau tidak menjawabnya! Padahal aku sangat merindukanmu," seru si penelepon. Lisa kaget, dengan terbata ia bertanya,

"Siapa ini? Salah sambung, ya?"

"Aku Chaeyoung, bodoh! Mentang-mentang sudah menjadi sekretaris, kau malah melupakan aku!" Segera emosi Chaeyoung meletup. Bisa-bisanya bocah tengil itu melupakannya?

"Namamu tidak ada di kontakku, bodoh! Bagaimana aku bisa tahu itu kau? Kau bahkan mengganti ponsel tiap bulan, mana aku tahu itu adalah nomormu yang baru?" balas Lisa.

Suara di ujung panggilan malah tertawa, "Oh, tentu. Aku bahkan sanggup menggantinya tiap itu habis baterai. Kau tidak akan bisa menggantinya tiap bulan sepertiku, karena ponselmu saja harganya tidak setara dengan harga handuk mandiku, kan?" ujarnya penuh percaya diri. Akhir-akhir ini Chaeyoung seringkali menjadikan kekayaan hartanya sebagai gurauan, padahal itu sama sekali menyebalkan.

Kayak Ehsan.

"Berisik kau, tikus! Aku tidak peduli akan itu. Jadi, apa maumu? Cepat katakan, sekretaris capek," jawab Lisa sinis. Dapat dipastikan Chaeyoung tengah mencibir di tempatnya.

"Aku chipmunk, bukan tikus!"

"Terserah," cebik Lisa, "aku mau tidur. Katakan apa yang ingin kau sampaikan, atau aku putuskan panggilannya."

[✔] hi, bye, eonnie! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang