[ 14. さようなら ]

1.6K 165 44
                                    

ㅡ ; Hi, Bye, Eonnie!
[ 14. さようなら

{ 💌 } : selamat membacaㅡ! 💟

+++

Besok adalah Valentine! Ingin mereka menghabiskan waktu berdua, sekitari kota lalu bersihkan rumah bersama. Tapi sayang, Jennie tak punya waktu sebanyak itu.

Ah, ingin Lisa menggadaikan sesuatu dengan waktu. Sebanyak-banyaknya. Tak apa ia jatuh miskin, asal kakaknya punya waktu lebih untuk bersamanya. Tapi ia tak bisa, seribu sayang ...

Tak apa-apa, mereka masih punya 17 jam sebelum malam. Dan bagi mereka yang hampir kehabisan waktu, 17 jam lebih dari cukup! Karena satu detik adalah emas, bagi siapapun.

Malam-malam, mereka sudah benar-benar buat daftar untuk apa saja yang akan mereka lakukan sepanjang hari ini. Sungguh tak sabar bayangkan hari-hari bahagia di bawah siraman syamsu pagi.

Jadi, setelah melahap habis omelet keju buatan Jennie, mereka tak buang waktu meluncur ke taman kota. Betul, Six Flags America!

Hanya butuh 15 menit perjalanan dari Washington DC bagian timur menuju ke taman tersebut. Dengan lagu BLACKPINK jadi teman sepanjang perjalanan.

Sampailah mereka di sana. Karena ini hari Sabtu, suasana pagi di Six Flags America lebih ramai dari biasanya.

"Gila," kagum Jennie. "Lihatlah semua kereta itu!" ungkapnya, melihat dari pintu gerbang sebuah landasan Roaler Coaster yang berputar-putar di udara, dengan serombongan gerbong berisi masing-masing dua kursi. Dengan mereka yang menaikinya terombang-ambimg sana-sini sambil berteriak-teriak. Sukses membuat bulu kuduk Jennie berdiri.

"Iya, keren sekali ...," lantas Lisa berdecak kagum, "mau coba?"

"Gila, ya? Mau mati?" timpal Jennie.

Lisa hanya menjawabnya dengan gelengan santai. Hingga berhasil buat Jennie naik pitam. Tidak, selama Jennie masih berdiri, Lisa tidak akan berani mengajaknya menaiki salah satu wahana mengerikan itu.

"Kita harus, wajib, kudu, patut, mesti menaiki wahana itu sebelum pulang, Eonnie!" teriak Lisa antusias.

Sedang mata Jennie membelalak hebat-hebat, hingga dua manik gelapnya itu hampir lari. "Kau mau mati?"

"Ah, ayolah!"

"Li, kau tahu aku takut ketinggian!"

Lisa hela napasnya, "baiklah, kita coba wahana selain itu, ya. Um, bagaimana kalau ayunan itu?" usul Lisa kembali seraya menunjuk satu wahana di mana penumpangnya akan diayun di langit-langit dengan amat kencang, pun diputar-putar. Jennie bisa gila.

"Kau mau kubuang?"

"E-eh, bercanda! Baiklah, kita pilih permainan 'darat' saja, ya. Bagaimana kalau rumah hantu?"

"Ya, Lalisa ...," Jennie menyeringai suram. Seakan mengancam Lisa. Kesabarannya dibuat menipis. Beruntung ia datang dan baris paling awal pada pembagian sifat sabar.

Tapi sekali lagi Lisa menawarkan wahana tak masuk akal pada Jennie, maka dipastikan kucing Chanel itu akan menerkamnya dan menggelitikinya tanpa ampun. Jennie bersumpah.

"Eonnie, ayolah. Kenapa langsung menyimpulkan jika kau belum mencobanya?" ujar Lisa, membuat Jennie terdiam sejemang.

"Ah, tapi ...," katanya, masih berusaha menyangkal. Lisa lantas menempelkan telunjuknya pada bibirnya seraya menukikkan alisnya. Menyuruh Jennie diam.

"Aku yakin kau tidak akan menyesalinya, Eonnie. Pasti fobiamu langsung hilang, aku jamin! Seru, tahu!" Lisa benar-benar hampir gila. Bagaimana mungkin habis naik wahana seram, fobia hilang? Bukannya malah semakin trauma? Huh, dasar Lilis!

[✔] hi, bye, eonnie! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang