ㅡ ; Hi, Bye, Eonnie!
[ O1. Her{ 💌 } : selamat membacaㅡ! 💟
+++
"Um,"
"Kenapa?"
"A-aku.." Bibir Lisa kelu sejak tadi. Perempuan yang barusan menghadangnya membuat ia kaku. Ia ragu, apa ia tengah berhalusinasi? Namun mengapa rasanya nyata sekali?
"Um," Ia bergumam sekali lagi.
"Kau tidak jelas," ujar perempuan itu.
Lisa menghela. Kepergian Jennie menorehkan luka dalam baginya. Namun tiba-tiba, ia kembali bertemu dengannya di jalan. Kelihatan sehat tanpa sakit sedikitpun.
Apa Lisa mengkhayal? Atau dia belum bangun?
"Woah, ini kantormu?" Lisa terlonjak. Jennie berlarian riang di kantornya, entah angin apa yang menyebabkannya begitu.
"Iya, ini tempatku bekerja. Jangan berisik, eonnie!" bisiknya tertahan.
"Aku senang, Lili! Aku senang kau sukses!" Lisa terdiam, apalagi setelah menangkap jatuhnya airmata haru milik Jennie.
"Aku bangga padamu," Jennie memeluk Lisa hangat. Lisa masih mematung, semua yang barusan terjadi begitu sulit dipercaya.
Jennie sudah mati, sejak 3 tahun yang lalu.
Dan kenapa kini dia ada disini?
Di Washington DC?
"Eonnie.."
Namun ia sampingkan seribu pertanyaan itu, dan balas memeluk tubuh Jennie,
"Aku sangat merindukanmu.."
+++
Jennie masih tidak bosan mengitari ruang Lisa bekerja. Sekadar informasi, ia menjadi sekretaris di suatu perusahaan. Ruangannya cukup besar, Jennie bangga.Uhum, bagi kalian yang berasal dari masa depan, bos Lisa adalah Jungkook. Ups!
Lisa kembali sibuk dengan berkas-berkasnya. Ah, bukan! Dia tidak jadi penulis. Lambat laun, ia menyadari penulis tidak digaji. Jadi apa untungnya?
Tidak semua orang bisa laris bukunya. Daripada mengambil risiko, ia memilih bekerja di perkantoran.
Tapi tetap, Lisa masih sering mengerjakan karya tulisㅡ yang ia simpan sendiri.
"Eonnie, sambil aku mengerjakan ini, ceritalah kenapa kau kembaliㅡ,"
"Kau tidak suka aku disini?"
"Bukan itu maksudku! Kau harusnya sudah mati, kenapa kau malah disini?"
Jennie terdiam, kata-kata Lisa terlalu savage untuk ia lawan. Bukan savage, itu terbilang frontal. Poor Jendeukie!
"Iya juga, harusnya aku mati, ya?" Astaga, Jennie jadi hantu penasaran!
"Kau ini, semakin gesrek otaknya. Jangan-jangan malaikat sempat mengguncang kepalamu karena banyak dosa?"
Tuk!
"Aduh!" Lisa mengusap-usap kepalanya yang barusan di ketuk Jennie. Kau pantas mendapatkannya, Lili!
"Sembarangan, mulutmu itu!"
Tok! Tok!
"Lisa?"
"Ah, Sajangnim! Silahkan masuk," Lisa mempersilahkan dengan sopan Jungkook untuk masuk.
"Bagaimanaㅡ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/233643046-288-k187016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] hi, bye, eonnie!
Fanfiction❝Tentang kembalinya segores luka, dan belajarnya diri merela.❞ 2O21 ; ©STARAAAAA- [ sequel of 'ambilkan bulan, eonnie!' ]