'teruntuk puan yang hari ini usaianya bertambah satu tingkatan, tuan ini masih menunggu mana tahu berubah pikiran kemudian memutar haluan.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
seru sorai berdentum di koridor sekolah bak lautan manusia. rentetan suara pertanda berakhirnya jam belajar mengajar beberapa menit lepas sudah digema. hampir seluruh siswa menghilang usai melewati batas gapura. pulang ke rumah masing-masing, tentu saja.
sementara gadis surai kelam menumpu awak di bahu jalan terkesan malas-malasan, agaknya sedang menanti jemputan. baiklah, ini memang di luar dugaan. sang kakak yang berdalih akan menjemput sudah ia pastikan akan berujung keterlambatan.
kalau tahu begini, ia tak mau mengikhlaskan motor miliknya dipinjam. apalagi alibi kakak laki-lakinya itu tidak jelas akan pergi kemana, dengan siapa dan melakukan apa, menyebalkan! pula kini ia harus rela terbakar afeksi surya, dengan kata lain kepanasan.
di celah kemelut amarah si gadis yang menukik, sebuah kuda besi berhenti tepat beberapa meter di singgungan dengan pengendaranya yang ubah menilik.
"dayana, kok di sini?"
"nunggu mas erwin," jawab gadis september sembari menampilkan rautnya memelas.
taruna warsa dua ribu menyipit netra akibat terlampau silau binar baskara. tampak mengulas kurva, lantas tubuh itu beranjak dari atas motornya. mengikis jarak dengan si gadis penyuka nabastala juga bianglala.
"kalau aku undang buat jadi penumpangku mau ngga?" tawar si taruna kala tungkainya sempurna memijak di sisi kanan dayana.
gadis pemilik surai sebahu itu tergelak, "emang kalau naik ke motormu harus pakai undangan dulu, ya?"
"iyalah, dan kamu gadis pertama yang aku tawarin."
"halah, gom—"
"gombal amoh!"
dayana mencebik, "erlang nyebelin!"
tak selaras, taruna oktober malah tertawa renyah. memerhati paras si gadis yang jadi memerah. masa iya dia betulan marah?
"na, kok wajah kamu merah. kamu sakit?"
si gadis mengangguk, "perut aku sakit, lagi kedatangan tamu bulanan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
