masih ada asing
yang berteriak bising
pula buat bergeming,
diantara hening
si taruna dihantam tanya,
siapa yang dituju
oleh larik gênding?
telah nila rona dirgantara, pertanda baskara hendak melenggang dari sebagian belah dunia, tajuknya swastamita. betukar peran dengan candra yang mulai mengintip dari celah kapas semesta.
di saat bersamaan kala bias jingga pula menyiram goresan awan-awan tipis, sebuah kuda besi berhenti di depan rumah gerbang minimalis. pengendaranya tengah menguar senyum manis, sebab di sapa lambai seorang gadis.
"baru pulang?" tanya si gadis september, melongok kepala di sela besi pagar rumahnya sendiri dengan genggam kanan mengait ember.
taruna di atas kuda besi mengangguk, "iya nih, habis ekskul basket. kamu sendiri habis ngapain, na?"
"nyiram, hehehe." dayana mengulas cengir.
"kenapa ngga pakai selang?"
"kalau pakai selang ngga sampai ke sini, kurang panjang selangnya."
pemuda yang kini surai legamnya mendayu diterpa bayu itu ber-oh ria dengan gerak angguk kepala. diam-diam memerhati penampilan si gadis yang hanya melekat sandang seadanya.
surai legam terlilit karet kecil tapi acak-acakan juga kaos kebesaran. mirip pembantu. tapi di netra si taruna mah tetap cantik walau tanpa riasan.
"pasti belum mandi, ya?"
"hehe, erlang tau aja. yaudah aku masuk dulu, kamu juga masuk sana."
selepasnya wujud dayana meretas jarak, namun si taruna terasa enggan berpindah pijak. menatap udara hampa dengan kardianya yang bersemarak. sekilas labiumnya menarik sudut sebelum menuntun motornya memasuki petak.
ingar bingar hanya terdengar di luar, maksud saya di jalan besar sana. kalau di sini, di rumah dayana, biasa saja. waktu saya baru datang dan tanya dia, katanya, 'mama sama papa pergi arisan keluarga, mas erwin ada di kamar'. jadi kami tidak lagi berduaan lho ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedia Peluang
Fanfictionft. 扬扬 ; 양양 ❝anantara dua raga saling ada dan sapa punya asa bersama❞ ❨ lowercase | lokal au ❩ • cerita ini akan di revisi setelah tamat start : Agustus end : - @amazedkimm_ // @niskalaaa_ © 2020