Kemudian Raya membenarkan posisi duduk Azri menyamping agar ia mudah menyuapi Azri, dan akhirnya Azri bisa makan dengan tenang disuapi serta dipangku oleh kekasihnya itu🐰
Setelah acara makan-makan selesai, Citra dan Meysha membereskan kamar yang berantakan tadi karena tak kuat melihat begitu kotornya kamar Raya atas perbuatan Azri
Selesai sudah bersih-bersihnya dan mereka semua kumpul di kamar yang sudah wangi tersebut, hanya sekedar ngobrol santai mewawancarai Raya yang baru pulang
"Ray kenapa lo gak duduk sih, berdiri mulu dari tadi gak pegel apa?" kata Mey yang melihat Raya terus berdiri sambil menggendong Azri di depannya
"Enggaa" jawab Raya singkat
"Serah lo deh, yang penting Azri udah anteng sekarang" timpal mey
Alasan Raya gak duduk jangan ditanyakan lagi, sebenarnya pahanya sedikit keram karena tadi di perjalanan terus diduduki Zidan
Jika sekarang ia kembali duduk, maka akan tambah sakit nanti pahanya yang diduduki Azri, mengetahui bahwa Azri akan sangat manja padanya
Berharap jika ia berdiri akan sedikit menghilangkan Rasa kebas di pahanya, meskipun sekarang tangannya yang pegal terus menopang badan Azri, serba salah kan jadi Raya
"Lo pada, kalo mau tidur disini gelar kasur lantai gih" kata Raya pada teman temannya
"Iya Ray nanti dulu lagi seru nih" kata Andra dengan tidak mengalihkan pandangannya dari layar handphonenya
"Kamu gamau ikutan yang, mereka lagi main seru banget lohh?" Tanya Raya pada Azri yang dari tadi diam tak bersuara tapi Azri hanya menggelengkan kepalanya sambil tetap memeluk Raya
"Azri mau makan snacks hmm?" Tanya Raya lagi sambil mengambil kripik yang sedang dimakan oleh Citra
Citra melotot melihat Raya tapi hanya sebentar karena Raya mengembalikan lagi keripik nya setelah dapat gelengan dari Azri
"Azri mau apa sayang, kenapa diem aja hmm, Azri mau susu coklat?" Tanya Raya lagi tapi kembali tak mendapatkan jawaban dari Azri
"Sayangnya Raya kenapa hmm? Azri mau sesuatu? atau ada yang sakit? Bilang sama Ray" tanya Raya kembali karena tak mendapatkan jawaban dari Azri
Tiba tiba Azri menangis yang mengagetkan Raya dan semua penghuni kamar itu
"Ray jahat hiks hiks... kenapa Ray tinggalin Azri hiks.., Ray juga gak bilang waktu Raya mau pergi" suara Azri akhirnya keluar
"Azri kenapa Ray?" Tanya Fazrin bingung karena Azri yang tadinya diem-diem tiba-tiba nangis
"Biasa lah yang abis ditinggal Raya" jawab mey
"Gue keluar dulu yah, kalian lanjutin aja ngegame nya" kata Raya terburu buru keluar dari kamar berniat untuk menenangkan Azri dan tidak menggangu teman-temannya
Azri tetap menangis di pelukan Raya den menumpahkan segala isi hatinya pada Raya, membicarakan keluh kesahnya selama tidak ada Raya disampingnya
Raya yang mengerti bahwa Azrinya ini sedang rewel rewelnya tak menjawab, ia hanya menimang-nimang Azri dan mengeluarkan beribu kata maaf disela sela ucapan Azrinya itu
Raya terus mengusap punggung Azrinya yang masih senggukan sehabis nangis
"Iyahh sayangg, maapin Raya, Ray gaakan ninggalin Azri lagi" sampai sesekali mengusap wajah Azri yang banjir oleh air mata
"Udah yahh nangisnya, nanti Azri capek cup cup cup" kata Raya mengelus dada Azri yang terlihat segukkan karena menangis
Raya mengubah posisi Azri dengan menyamping dan kembali menimangnya agar Azri tertidur, Raya terus mengecupi bagian wajah Azri dan membisikkan kata maap pada Azri
Raya begitu merasa bersalah telah meninggalkan Azri dan tak mengabarinya, bukan disengaja tapi karena Raya juga sibuk disana dan tak ada waktu yang tepat untuk mengabari Azri
Belum juga kejadian dirinya bersama Zidan yang mau tak mau harus ia bicarakan dengan Azri karena sudah kesepakatan keduanya untuk saling jujur apapun keadaannya meski itu menyakitkan
Hingga dirasa Azri sudah tenang Raya kembali membawa Azri ke kamarnya
Disana raya menemukan sahabat sahabatnya sudah tertidur, mey dan Citra yang berada di kasur sedangkan Fazrin dan Andra tidur di kasur lantai
Raya kemudian menarik sofabed kasur yang ada di kamar dan mengambil selimut di dalam lemari
Ia mendudukan dirinya disana dengan badan yang disandarkan di senderan sofa tersebut sambil tetap memangku Azri
Azrinya sudah tidur dengan tenang menyenderkan kepalanya di dada Raya dengan usapan lembut dari tangan Raya
Raya kemudian merebahkan diri dengan 2 tumpukan bantal tebal penyangga badannya agar tak terlalu terlentang,
ia lakukan agar Azri tetap nyaman dipelukannya dan finally mereka semua pergi menghitung bintang
.
.Pagi harinya Raya terbangun ketika merasakan kebas dibagian pahanya, dan ia baru sadar bahwa Azri masih tertidur di pangkuannya
Ia bangkit dan memindahkan Azri, Raya pergi ke mandi tapi sebelum itu ia membangunkan sahabat-sahabatnya yang lain
Setelah mandi Raya membangunkan Azri dan memandikannya kemudian keluar kamar untuk sarapan
"Lah, Citra kemana mey?" Tanya Raya saat sudah duduk bergabung untuk sarapan, bersama Azri yang masih setia dipangkuan Raya tentunya
"Langsung ke kedai katanya" kata mey yang diberikan jawaban "oh" oleh Raya
Setelah itu Mey pulang karena ia harus pergi ke kampus hari ini begitu juga dengan Fazrin, sedangkan Azri ia masih tak mau lepas dari Raya, pergi ke kampus pun ia tak mau, biarlah Raya menuruti kemauannya kali ini, karena kalau dilarang pun tak akan didengar
."Azri sayang Ray" Kata Azri secara tiba tiba kemudian menyenderkan kepalanya di dada Raya, Raya mengecup puncak kepala Azri dengan sayang
Hari sudah Siang, Raya sedang mengerjakan tugas kuliahnya yang sempat tertinggal karena kemarin ia pergi, Azri? Ia masih dipangkuan Raya, memeluk Raya berhadapan menaruh kepalanya di bahu kiri Raya, Lama kelamaan Raya merasakan bahunya yang semakin berat, ketika dilihat Azri sudah tertidur pulas
Raya pun memindahkan Azri keatas kasur, karena merasa kasihan jika ia tertidur dengan posisi terduduk seperti itu, dan melanjutkan tugasnya, Tak terasa hari sudah mulai sore, Raya masih bergulat dengan laptopnya hingga suara Azri menyadarkannya
"Rayy, Rayaaa" panggil Azri yang mengucek matanya baru bagun tidur
Raya yang tersadar langsung menghampiri Azri dan mengusap lembut rambut Azri
"Matanya jangan dikucek sayang, nanti perih" kata Raya menyingkirkan tangan Azri dari matanya dan meniup mata Azri
Setelah itu Azri kembali menaruh kepalanya di bahu Raya, Raya mengusap-ngusap punggung Azri dan membawanya lagi kedepan laptop yang masih menyala diatas meja tadi
"Ray selesain tugas sebentar lagi, abis itu Azri mandi yahh" kata Raya dan mendapat anggukan dari Azri
TBC
Selesai sudahh untuk chapter ini, semoga kalian suka yahhh
Oiyaa Author juga mau kasih tau, maaf gabisa update rutin trus gak panjang banget juga, Author agak sedikit sibuk nih wkwk, tapi author usahain ceritanya tetep berlanjut okee?
Boleh Vote and Comment kalo suka tinggal di klik aja, engga juga gak maksa kok hehe, kalo ada yang punya ide cerita lanjutannya boleh share di Kolom Comment kali aja nyangkut Ceritanya
Sampai jumpa di Chapter berikutnya, maapkan kalo ada kesalahan dalam penulisan, see you next part, babayy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Azri
Teen FictionCerita yang mengisahkan kisah Absurd sepasang kekasih dengan segala kemanjaan seorang Azri pada seseorang yang penyayang, penyabar dengan segala kelakuan Childish Azri yaitu Raya Cerita ini gak banyak konflik, ini difokuskan sama tokoh utama, monma...