The first time I saw you

3.6K 332 39
                                    

Pagi itu Kim Yeonjun baru saja meletakkan ransel dan melepaskan jaket kulit hitam miliknya saat Wakil Ketua OSIS TXT High School, Kang Taehyun, masuk ke dalam kelasnya.

"Yo, Ketua," sapanya, mengadu fist bump dengan Yeonjun, "langsung ke ruang OSIS apa gimana, nih?"

Cowok berambut biru gelap itu mengangguk. "Gue abis ini langsung cabut ke ruang OSIS, lo kabarin yang lain aja lagi. Takutnya mereka lupa."

"Siap." Taehyun membuat gestur hormat, lalu mengeluarkan ponselnya dari kantung celana seragam. Ia sedang mengetikkan pesan di grup chat anggota OSIS sementara Yeonjun melipat jaketnya rapi. Ia lalu mengeluarkan jas OSIS dan mengenakannya, seperti Taehyun.

"Udah gue kirim," lapor Taehyun, memasukkan kembali ponselnya. "Bakal ngerepotin banget, nih." Taehyun menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "21 kelas jamkos gila. Dan kita yang harus mastiin semua baik-baik aja. Apa guru-guru udah gila gitu, ya?"

"Tenang aja." sang ketua OSIS menyibak rambut birunya. "Yang berani bikin ribut bakal berhadapan sama gue."


Jadi hari itu kepala sekolah, guru-guru dan para staff sedang mengikuti rapat akbar di Yayasan Big Hit pusat. Katanya dalam rangka penyusunan acara ulang tahun besar-besaran yayasan. Entah detailnya bagaimana, yang jelas kemarin, Pak Minhyun selaku pembina OSIS sudah menyampaikan amanat langsung ke Yeonjun, a.k.a ketua OSIS TXT High School untuk menjaga keamanan dan ketertiban sekolah selama mereka absen.

"Kenapa tidak diliburkan saja, Pak?" tanya Yeonjun heran. Padahal semua guru absen, bukankah lebih mudah kalau sekolah di liburkan?

"Kami cuma rapat setengah hari, kok." Pak Minhyun beralasan. "Cuma jaga sekolah beberapa jam buat Ketua OSIS sehebat kamu, dibantu anggota-anggota, bapak rasa tidak akan jadi masalah."

Ya, kalau sudah dibilang seperti itu, mau tidak mau Yeonjun hanya mengiyakan perkataan sang guru. Sejak awal terpilih sebagai ketua OSIS, Yeonjun selalu berusaha melakukan yang terbaik setiap kali sekolah memberinya tanggung jawab. Mulai dari MPLS, hingga event-event sekolah, baik besar maupun kecil, selalu berjalan sukses di bawah kepemimpinannya. Selain tegas, tampan, dan cerdas, Yeonjun memiliki kharisma tersendiri yang membuat orang disekitarnya respect padanya. Bisa dibilang seluruh murid TXT HS hormat pada sang ketua OSIS, jadi rasanya menjaga sekolah untuk beberapa jam bukanlah masalah.

"Koordinasi sama semua ketua kelas untuk jaga ketertiban kelas masing-masing. Pak Minhyun bilang ke gue mereka juga udah di chat guru masing-masing soal tugas yang harus mereka kerjain." Yeonjun menjelaskan kepada anggota OSIS lainnya. "Sejam pertama kita kumpul di sini dulu, kerjain tugas dari guru masing-masing. Abis itu kita gantian patroli."

"Siap." anggota OSIS serempak menyahut.

"Gue keliling dulu, ngingetin ketua kelas." Wooyoung bangkit dari tempat duduknya.

"Ayolah, gue temenin." Hyunjin berdiri menyusul.

"Bilang ke semuanya, kalo ada yang berani rusuh, nanti berhadapan sama gue."

"Siap, pak Ketos," jawab keduanya.

Yeonjun mengangguk, setelah Wooyoung dan Hyunjin pergi, ia lalu duduk menghadap meja dan membuka bukunya. Tugas fisika, harus ia selesaikan secepat mungkin agar bisa patroli keliling kelas.

"Hyun, lo cepet ngerjain tugas," katanya, bahkan tanpa melihat sang wakil.

Taehyun terkekeh. "Tugas gue bahasa Inggris, doang." katanya meremehkan, membanting buku di depan Yeonjun sambil menarik kursi. "Ngedip juga selesai gue."

"Udah buru, ck." sergah Yeonjun, kemudian kembali konsentrasi pada tugasnya.


Sekitar empat puluh lima menit berlalu dan semuanya baik-baik saja. Sekolah aman terkendali. Murid-murid tampak jinak (?) meski samar-samar bisa Yeonjun dengar ada keributan.

Vanilla and CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang