Chapter 1

692 72 58
                                    

Kediaman Mizunashi

Disalah satu ruangan yang cukup besar di rumah itu, terdapat 2 orang yang saling menyerang, seorang pemuda dengan kunai apinya, dan melempar kunia itu kearah lawannya, dan seorang gadis dengan katananya, menangkis lemparan-lemparan kunai itu. Ruangan itu sudah sangat berantakan, kunai kunai yang menancap didinding, beserta api api kecil yang menempel di kunai itu. memberikan noda terbakar di dinding putih ruangan itu. Pemuda itu masih mencari cara agar sang gadis tumbang. Ia berlari mengelilingi ruangan itu. Membuat sang gadis kebingunan karena gerak cepat pemuda itu. Pemuda itu mengincar sisi kiri sang gadis, saat ia lengah, tetapi sayang, sang gadis mengeluarkan sihir anginnya, membentuk pusaran angin yang cukup besar, membuat sang pemuda terpental ke dinding cukup keras. Seorang pemuda yang sejak tadi memperhatikan mereka bertarung pun membuka suara

"Cukup sampai situ. Pemenangnya Nee-chan" ucap pemuda itu, Ayato.

Sang gadis pun menghampiri sang pemuda yang terpental tadi, mengulurkan kedua tangannya, dan keluar cahaya dari kedua tangannya itu. Setelah selesai dengan pengobatannya, ia pun menghela napas lega "Aahhh, aku terlalu berlebihan, gomen na, Riku" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya, berinisiatif membantu pemuda itu untuk berdiri.

Pemuda itu -Riku- pun menerima uluran tangan gadis itu sambil tersenyum. "Daijoubu, Mizu-nee. Kan memang seharusnya begitu" ucap Riku.

Mizuru terkekeh "Iya juga sih". Mereka berdua pun menghampiri Ayato yang sejak tadi memperhatikan.

"Nee-chan emang paling gak bisa nahan diri ya" ucap Ayato menghela napas. "Dan ruangan ini jadi berantakan" lanjutnya sambil melihat sekeliling

Mizuru menjentikkan jarinya, dan ruangan yang berantakan itu pun kembali seperti semula "Gampang kan" ucap Mizuru santai sambil berjalan kearah pintu untuk keluar dari ruang latihan itu. Riku dan Ayato hanya bisa sweatdrop

"Gak ngerti lagi sama Nee-chan" ucap Ayato pasrah diikuti kekehan dari Riku. Mereka pun ikut keluar dari ruangan itu

Mereka menuju ruang makan untuk makan siang. Setelah sampai, di meja sudah tersaji banyak makanan yang menggugah selera. Mereka segera duduk dan memulai makan.

"Ittadakimasu" ucap mereka bertiga kompak.

20 menit kemudian, semua makanan sudah ludes masuk ke lambung masing masing.

"Wahh, enaknya. Aku kekenyangan" ucap Riku senang.

Mizuru terkekeh melihat tingkah adik angkatnya "Senangnya kalau Riku puas" ucapnya sambil tersenyum.

"Yosh, aku siap bekerja" ucap Riku sangat bersemangat. Mizunashi kyodai terkekeh melihatnya

"Kamu bukannya off hari ini?" Tanya Mizuru sambil terkekeh

"Ah, iya juga" ucap Riku tertawa canggung

"Ricchan emang selalu bersemangat ya" ucap Ayato sambil tersenyum "Ah, hari ini Ricchan mau ngapain?" Tanya Ayato.

Riku berpikir sejenak "Hari ini aku ada janji bertemu Tenn-nii sih"

"Ah, kamu mau menceritakan semuanya ke Tenn ya" ucap Mizuru. Riku mengangguk mengiyakan

"Sejujurnya aku takut, Mizu-nee" gumam Riku

Mizuru menatap Riku dengan pandangan sendu "Mau ku temani?"

Riku menggeleng "Daijoubu. Aku akan menemuinya sendiri" ucap Riku.

"Souka" gumam Mizuru. "Dimana kalian akan bertemu?"

"Hmm, di kafe dekat dorm sih" Hening pun melanda mereka bertiga. Karena tidak tahan dengan keheningan, akhirnya Ayato membuka suara

"Ah, Ricchan. Besok kamu ada konser kan? Aku akan datang. Aahh, gak sabar mau liat Ricchan menyanyi. Sudah lama sekali" ucap Ayato senang

The Exorcist IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang