Chapter 2

466 61 81
                                    

Perjalanan dari dorm IDOLiSH7 ke tempat tujuan memang tidak jauh, Riku sangat menikmatinya. Cuaca yang cerah menambah kesenangan Riku. Sampailah ia di tempat tujuan, sebuah cafe. Riku masuk ke cafe itu, mencari orang yang ingin dia temui hari ini, dan maniknya menemukan orang yang ia cari, dan menghampirinya.

"Tenn-nii. Maaf membuatmu menunggu" ucap Riku kepada orang itu.

Orang itu- Tenn yang sedang fokus dengan buku di depannya menoleh ke sumber suara, lalu ia pun tersenyum. "Daijoubu, Riku. Aku juga baru sampai kok" ucap Tenn

Riku duduk di kursi sebrang tempat Tenn duduk. Ada seseorang yang menghampiri mereka untuk menanyakan pesanan. Riku dan Tenn memutuskan untuk memesan strawberry cake dan susu. Pelayan itu mengundurkan diri untuk memproses pesanan mereka. Dan keheningan menimpa mereka. Tenn yang menunggu penjelasan Riku, dan Riku yang bingung bagaimana menjelaskannya.

"Etoo, sebenarnya aku bingung bagaimana menjelaskannya" ucap Riku gugup. "Ah, mungkin Tenn-nii punya pertanyaan? Itu lebih memudahkanku" lanjutnya

"Pertanyaanku banyak, Riku. Aku juga bingung bagaimana mengutarakannya" ucap Tenn, dan membuat Riku semakin gugup.

Riku mencoba meredakan kegugupannya dengan cara menarik napas dan menghembuskannya, ia lakukan beberapa kali. Setelah dirasa sudah tenang, Riku mulai berbicara.

"Sejak kecil, aku bisa melihat makhluk halus, Tenn-nii tau kan?" tanya Riku, dan dijawab anggukan oleh Tenn. "Untuk memanfaatkan kelebihan -uhm aku lebih sering bilangnya kutukan sih , aku mempunyai pekerjaan sampingan" lanjut Riku. Tenn masih setia mendengarkan penjelasan Riku. "Pengusir yokai" lanjutnya. Tenn terkejut.

"Tunggu. Itu.... bukannya pekerjaannya Kakek?" Tanya Tenn ragu.

Riku mengangguk "Justru Kakeklah yang mengajarkan semua ilmu pengusir yokai kepadaku"

Tenn menatap Riku dengan khawatir "Itu pekerjaan berbahaya kan, Riku?"

Riku mengangguk "Cukup berbahaya menurutku. Tapi, setiap aku mengambil misi, ada seseorang yang terus menemaniku kok. Terutama Mizu-nee" lanjutnya.

"Ah, Mizu-nee itu siapa?" tanya Tenn

"Mizu-nee itu atasanku dan seniorku di pekerjaan pengusir yokai. Dan..." jedak sejenak dari Riku, ragu untuk melanjutkan "...dia juga penyelamatku, disaat aku hampir meregang nyawa" ucap Riku pelan, tetapi masih bisa terdengar oleh Tenn, dan ia pun syok

"Hampir meregang nyawa? Tunggu, apa Riku pernah kambuh sampai...." Tenn tidak melanjutkan kalimatnya, tapi Riku tau maksudnya

Riku pun menggeleng "Bukan karena asma, Tenn-nii"

Tenn semakin bingung karena Riku selalu menjeda kalimatnya "Lalu?" tanya Tenn

Riku pun mulai gelisah meskipun berusaha menyembunyikannya, dan gestur Riku tersebut membuat Tenn semakin bingung "Sebenarnya apa yang terjadi pada Riku?" batin Tenn. 

Tenn melihat Riku yang berusaha meredakan gemetar yang menyerang, dan Tenn juga melihat wajah ketakutan dari Riku. Dan sesekali Riku menggeleng kuat, entah apa yang terjadi Tenn tidak tau. Tenn pun pindah ke tempat Riku, dan ia pun mengelus punggung adik kembarnya, berusaha menenangkan Riku. Riku terkejut karena ada yang mengelus punggungnya, dan menoleh kesamping, melihat Tenn yang tersenyum lembut. 

Riku pun ikut tersenyum melihat Tenn, menarik napas dan menghembuskannya, untuk merilekskan diri. Setelah tenang, Riku pun melanjutkan. "5 tahun yang lalu, tepatnya seminggu setelah Tenn-nii diadopsi oleh Kujou Takamasa, Ibu dan Ayah ingin melihat keadaan Tenn-nii. Akhirnya kami pergi untuk mengunjungimu. Tapi, ada seseorang yang menyerang mobil kami, dan mengalami kecelakaan" ucap Riku sambil terisak. Tenn pun syok, sangat terkejut dengan informasi yang baru ia terima.

The Exorcist IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang