Jarak

10 2 0
                                    

Singkatnya begini. Aku sedang jatuh cinta dengan seseorang yang kini sedang menggilai orang lain. Aku memuji seseorang yang kini mengagungkan orang lain. Aku menunggu seseorang yang kini sedang menjemput orang lain. Aku sedang memimpikan orang yang kini sedang memimpikan orang lain. 

Jika kamu tanya bagaimana rasanya. Sungguh ini sangat amat menyenangkan. Tidak, aku sedang tidak salah berperasaan. Tapi sungguh ini sangat mengagumkan. 

Aku merasa jika cinta ini terlihat suci. Bersih tanpa noda. Sungguh aku hanyalah manusia yang juga memiliki hawa nafsu. Digenggam oleh mu rasanya pasti mengasikan. Kita bisa bercerita banyak hal, kamu bisa mengeluh tentang harimu, lalu aku akan mendengarkannya dengan seksama, sesekali memberi usapan dipundakmu agar dia bisa menahan beban lebih kuat lagi. 

Ini hebat. Seberapa abai pun kamu akan rasaku, nyatanya aku akan tetap berdiri disini. Memandangimu dengan dia yang sedang menciptakan sebuah cerita. Sebut aku masokis, karena senang melihatmu tersenyum dipelukannya. 

Aku tidak akan mendekat, pun jika nanti semesta memberi jalan dengan kamu yang kehilangan dia. Aku tidak akan mendekat, karena ini adalah tempat ternyaman bagiku untuk menikmatimu. 

Kata orang. Beberapa hal yang kita kagumi dari jauh kadang terlihat berbeda saat sudah didekarti. Sebut aku pengecut karena takut, kamu yang sempurna dari jarak yang jauh ini tiba-tiba memiliki celah yang teramat banyak ketika sudah ku dekati.

Bukan tak bisa menerima. Namun justru aku khawatir jika aku akan jatuh semakin dalam. Sedang semesta hanya sedang main-main.

Tetesan Pena Tak BertuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang