Samara || 0.4

274 90 53
                                    

"Salahkah jika aku selalu bertumpu pada sebuah luka?"

.
.
.
.


Bel telah bergema setengah jam yang lalu, kini sekolah tinggal menyisakan kesunyian dan beberapa anak yang mengikuti ekskul. Amara, gadis itu masih setia menunggu di halte demi mendapatkan sebuah angkutan yang tak kunjung datang.

Tepat di parkiran yang terletak tak jauh dari halte, berdiri tiga orang remaja yang siap menaiki motornya. Kegiatan mereka berhenti, saat salah satunya menghentikan kedua remaja itu.

"Eitss,stop dulu." Ucap salah satu remaja itu dengan merentangkan tangannya

"Apa sih ro" Jawab temanya malas

"Gar, mara noh. Sana cepet modusin biar dare lo cepet kelar, gue pengen liat lo modusin cwek culun tuh" Cerewet dari

Yah, ketiga lelaki itu adalah sagara dkk. Ketiganya pulang terlambat karena mendapat hukuman membersihkan kamar mandi akibat tak mengerjakan tugas plus mereka telah menjahili guru terkiller yang ada di Fiolus.

"Mager" Satu kata, yang mampu membuat faro memberengutkan wajahnya

"Bro, lo kan udah kena dare jadi ya kudu ngikut aturan lah" Ceramah arya

Dengan menghembuskan nafas kasar sagara menjawab "oke-oke, brisik lo pada" Ujarnya, lalu menaiki motor menuju halte dan meninggalkan temannya yang asik terkikik dibelakangnya

-------

'Brummm'

Suara motor yang semakin dekat membuat Amara mengangkat kepalanya, melihat siapa orang yang dengan usilnya menggas motornya itu. Sagara?, satu kata yang ada dibatin Amara.

"Kok belum pulang?" Tanya sagara yang masih setiap duduk di motornya, hanya helm saja yang dia buka

"Eh, nunggu angkutan tadi" Jawab mara menunduk, demi apa sagara berbicara halus padanya. Ingin rasanya mara berteriak bahagia, namun dengan cepat dia singkirkan pikiran itu dan lebih baik menunduk agar jantungnya tak semakin menggila

"Gue disini bukan dibawah, kalo orang ngajak ngomong ngadep mukanya bukan nunduk" Ujar gara

"Ah, iya maaf" Dengan keberanian yang dia buat, Amara mendongakkan kepalanya dan menatap manik mata coklat hazel didepannya yang berjarak beberapa meter saja

"Ayo gue anter pulang, udah mau sore gak baik cewek pulang mau maghrib" Tawar gara

Sungguh, rasanya mara ingin berteriak sekarang juga. Hatinya bahagia, akhirnya orang yang dia suka selama hampir setahun belakangan ini bisa melihat kehadirannya

"G-gak usah, Terima kasih" Tolak mara halus,

"Udah, ayo gue anter dan gak ada penolakan oke" Ujar gara tegas, melihat tak ada pergerakan dari lawan bicaranya. Sagara dengan terpaksa turun dan menarik tangan gadis yang masih diam ditempatnya

'Deg'

Tubuh Amara terlonjak, dia merasa ada yang aneh dengan dirinya saat berada di dekat Sagara, seperti ada perasaan yang membuncah bahagia

"Udah, jangan bengong nanti lo kesambet" Ujar gara sudah kembali menaiki motornya, dan siap menyalakan motornya

Amara diam, hatinya masih terlalu terkejut dengan perlakuan gara yang sungguh manis ini.

"Amara, masih bengong aja sih. Naik ayo" Panggil gara, yang melihat Amara masih berdiam didepan motornya

"Eh, iya"

"Rumah lo dimana? " Tanya gara, mulai menjalankan motornya

"Jalan anggrek no 2" Jawab Amara masih gugup

--------

Sementara ditempat yang sama kedua teman Sagara tertawa terbahak-bahak, melihat sifat gara yang seperti bunglon. Kadang dia acuh, kadang dia gila, kadang dia romantis sungguh mereka hanya bisa tertawa melihatnya.

"Ngakak gue sama tuh anak, bilangnya tadi mager. Lah barang udah disono jadi kek hello kitty omongannya lembuuttt banget" Ujar faro sambil memegang perutnya

"Kadang gue kasian ama tuh diterbangin tinggi sama gara eh nanti dijatuhin juga sama gara" Gumam arya meskipun masih didengar faro

"Itukan tujuan awal gue bro" Jawab faro dengan wajah santainya

"Tega banget lo ro,kasian bego dia. Udah dibully sama stella masih mau lo permainan juga perasaanya" Cerocos arya sambil menatap faro yang nampak tenang-tenang saja

Dengan mengangkat kedua bahunya acuh, faro meninggalkan arya untuk mengambil motornya. "Gue gak perduli ar,kalo memang dia sakit hati bagus donk gue malah seneng" Lanjut faro

"Untung lo temen gue ro, kalo kagak udah gue giling lo hidul-hidup" Cerocos arya melihat tingkah bodoh temannya

Haii aku update lagii
Maaf ngilang, lagi pts soalnya
Semoga suka yaa
Jangan lupa vote + coment

See youu
👋👋

Samara { End }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang