Jaehyun tersadar dari tidurnya. Entah berapa lama dia tidak sadarkan diri setelah pukulan yang dia terima dari Johnny. Jaehyun memandang sekitarnya, entah sejak kapan pula dia tiba tiba sudah terbaring di kamarnya.
"Kau sudah sadar?" Seseorang menghampirinya sembari membawa komoresan dan mendudukan diri pada ranjang di samping Jaehyun. Dia mengompres beberapa luka pada wajah Jaehyun dengan sangat hati hati.
"Kemana lelaki berengsek itu?" Jaehyun bergerak memposisikan dirinya menyenderkan bahu pada ujung ranjang.
"Dia punya nama, berhenti mengatainya seperti itu. Kau jauh lebih berengsek darinya" pria manis di hadapannya masih membersihkan luka Jaehyun dengan hati hati.
"Apa kau sedang membelanya? Suamimu itu siapa sebenarnya!? Assh" Jaehyun meringis ketika kompresan itu tepat mengenai luka pad bibirnya.
Doyoung mendengus, lelah sekali rasanya setiap hari berdebat dengan lelaki ini.
"Sudahlah Jae, terserah apa maumu. Aku lelah" Doyoung menghentikan gerakan tangannya pada wajah Jaehyun, lalu menyimpan kompresan itu pada nakas dan berlalu pergi meninggalkan Jaehyun.
"Hey kau mau kemana?" Tidak mendapat Jawaban, tapi tak lama setelah itu Doyoung kembali sambil membawa sepiring nasi yang sudah lengkap dengan lauk pauk di dalamnya. Doyoung kembali mendudukan diri di samping Jaehyun.
"Makan dulu, kau belum sarapan kan" Jaehyun menatap sayu paras Doyoung sedikit tertunduk karena dia tidak berani menatap matanya. Jaehyun tidak percaya jika Doyoung akan berprilaku seperti ini setelah semua yang Jaehyun lakukan padanya.
"Maaf aku tidak sempat menyiapkan sarapan untukmu" keluhnya lagi.
"Aku kesal"
"Selalu aku yang salah" lanjutnya masih belum berani menatap iris Jaehyun yang sejak tadi masih terdiam memandanginya.
"Tapi aku kembali menyesal. Aku memang salah. Tidak sepantasnya aku membantah perintah suamiku"
Doyoung meremat selimut untuk menahan emosinya, berusaha dirinya agar tidak terisak setelah ini. Jaehyun yang menyadari hal itu menjadi merasa bersalah. Kenapa selama ini Jaehyun memperlakukan malaikat seperti ini dengan kasar?.
"Maaf.." kini Jaehyun yang bersuara. Doyoung mendongkak, memberanikan diri menatap manik Jaehyun yang sejak tadi tidak berpaling darinya.
"Ini semua salahku" Jaehyun menjeda sejenak ucapannya.
"Aku akan memperbaiki sikapku" Jaehyun memberanikan diri untuk mengelus surai Doyoung. Doyoung terpaku dan menatap Jaehyun lekat.
"Aku akan berusaha berubah. Aku Janji" Doyoung sudah tidak bisa membendung air matanya. Ada perasaan haru serta khawatir. Takut Jaehyun tiba tiba akan membentak dan menyiksanya lagi. Sudah cukup jika dirinya harus bertahan. Jaehyun sudah terlalu membuatnya terluka. Jaehyun yang melihat hal itu membawa Doyoung dalam dekapannya. Sebisa mungkin untuk saat ini Jaehyun benar benar ingin membuat Doyoung tenang.
Sementara itu di balik kamar tersebut. Ada seseorang yang sudah lama berdiri mematung mendengar percakapan mereka. Dia tersenyum tipis untuk sesaat meskipun hatinya sedikit terluka. Sulit untuk mengakui jika dirinya benar benar turut berbahagia.
"Semoga semuanya baik baik saja, Doy" gumamnya. Lalu benar benar pergi meninggalkan keduanya.
*flashback on*
Doyoung baru saja tersadar ketika Johnny membawanya masuk ke dalam mobil.
"John.." suara parau Doyoung menghentikan pergerakan Johnny yang belum sempat menyalakan mobilnya.
"Kau sudah sadar?" Johnny mengalihkan seluruh atensinya pada Doyoung. Doyoung kembali mengatur nafasnya pelan.
"Kau baik baik saja?" Tanya Johnny yang mendapat anggukan dari Doyoung.
"Kita berangkat ke rumah sakit, ya?" Doyoung menggeleng seketika.
"Tidak usah, aku sudah baik baik saja"
"Tapi Doy"
"Tidak John, aku hanya perlu obatku sekarang" Doyoung membuka pintu mobil lalu mulai beranjak.
"Kau mau ke mana?" Johnny ikut membuka pintu mobil miliknya lalu tergesa gesa menghampiri Doyoung terlebih dulu.
"Obatku ada di kamar Johnny" gertak Doyoung lalu berjalan sedikit limbung meninggalkan Johnny yang terlihat masih khawatir. Johnny mengikuti arah langkah Doyoung yang sedang memasuki rumahnya. Ketika pintu terbuka Doyoung sudah menemukan kondisi Jaehyun yang terkulai di lantai dengan luka di wajahnya.
"Johnn!" Teriak Doyoung yang langsung menghampiri tubuh terkulai Jaehyun.
"Bantu aku memindahkan Jaehyun ke dalam kamar" Doyoung berusaha mengangkat tubuh Jaehyun semampunya.
"Jung Doyoung, Kau juga sedang sakit!" Kesal Johnny. Entah kenapa sempat sempatnya Doyoung mengkhawatirkan suaminya yang sudah bersikap kasar itu.
"Aku sudah terbiasa dengan penyakitku, tolong bantu aku sekarang!" Johnny mendengus mendengar perintah itu. Malas sekali dia harus menolong lelaki yang baru saja dia hajar habis habisan.
"Johnny suh! Kau harus bertanggung jawab! Ini ulahmu!" Gertak Doyoung sekali lagi yang tuntas mau gak mau akhirnya Johnny membantu menggotong tubuh Jaehyun memasuki kamarnya. Setelah Jaehyun terbaring, Doyoung memberinya selimut lalu membiarkan Jaehyun siuman dengan sendirinya.
Keduanya meninggalkan Jaehyun di dalam kamar. Doyoung langsung berkutat menuju arah dapur untuk menyiapkan sesuatu. Johnny sempat membantu dan memastikan jika Doyoung benar benar sudah membaik.
"Kau boleh pulang sekarang Johnn, aku sudah baik baik saja" Johnny masih ragu jika harus pulanh sekarang.
"Aku akan menyiapkan sarapan untuk Jaehyun" Doyoung kembali melanjutkan kesibukannya. Menata nasi dan lauk pauk pada piring yang sudah dia siapkan sebelumnya. Setelah semuanya siap, Doyoung simpan makanan itu di atas meja dan menutupnya dengan tudung saji.
Kini Doyoung beralih pada kompresan yang sudah dia siapkan untuk Jaehyun. Johnny masih mematung memperhatikan gerak gerik Doyoung. Merasa di perhatikan, Doyoung menjadi tidak nyaman.
"Pulanglah John, aku baik baik saja" tegasnya lagi meyakinkan Johnny.
"Tidak, setidaknya sampai suami berengsek mu itu siuman" Doyoung menghela nafas mendengar jawaban itu. Tetapi, Johnny ada benarnya. Jika saja nanti ketika sadar Jaehyun tiba tiba mengamuk lagi, setidaknya masih ada Johnny di sisinya.
"Baiklah, terima kasih John" Doyoung kembali melanjutkan langkahnya memasuki kamar Jaehyun. Belum sempat dia masuk, langkahnya tiba tiba terhenti.
"Ah, dan satu lagi.. apapun yang terjadi, tolong jangan biarkan Jaehyun mengetahui kondisiku. Biar aku sendiri yang mengatakannya" lanjut Doyoung lalu benar benar pergi memasuki kamar Jaehyun dan meninggalkan Johnny yang masih mematung memandanginya.
*flashback off*
🎃
TBC
Sampe sini udh bosen belum? 😭 kalo ngebosenin aku jadi males lanjutin 😭