10

1.1K 154 8
                                    

Satu minggu berlalu. Urusan kantor Jaehyun bisa menghandle nya dengan baik. Selain itu, keadaan Taeyong juga menjadi semakin membaik. Yuta mengenalkan Taeyong pada teman dekatnya, Ten. Entah kenapa mereka dengan mudahnya mendapatkan chemistry dan Taeyong sudah berhenti mengganggu Jaehyun. Lalu bagaimana kabar tentang Kim Jong In? Dia sudah masuk penjara sehari setelah Taeyong masuk rumah sakit. Dengan memberanikan diri dan atas bantuan Yuta. Taeyong berhasil menyeret Jong In masuk penjara, semoga dia mendapatkan balasan yang setimpal.

Dan sekarang, mari kita fokus pada pasangan yang sedang berbahagia. Setelah seminggu lamanya Doyoung di tinggal sibuk oleh Jaehyun karena urusan kantornya. Akhirnya hari ini Jaehyun bisa sedikit lebih menghabiskan waktunya di rumah. Dia mengambil cuti selama 3 hari untuk merehatkan pikirannya. Dan di sinilah mereka sekarang. Keduanya sedang asik berbelanja untuk kebutuhan mereka. Doyoung sejak awal sudah bertingkah seperti bocah ketika memasuki supermarket. Terlebih ketika dia mendorong troli belanjaan. Dia benar benar seperti anak TK yang baru saja menemukan mainan baru.

"Hati hati sayang" tegur Jaehyun ketika Doyoung mendorong troli itu seperti mainan sambil berlari kecil.

"Yuhuuu~ ini menyenangkan Jaehyun!!" Jaehyun hanya menggelengkan kepala tidak habis pikir istrinya akan semenggemaskan ini. Atau lebih tepatnya Jaehyun jangan jangan malu? ㅋㅋㅋ.

Jaehyun berhenti pada bagian buah buahan lalu mengambil beberapa buah apel, pisang, dan alpukat.

"Hey, tunggu, aku perlu trolinya" Jaehyun tertinggal jauh dari posisi Doyoung yang sudah keasikan di depannya. Mendengar teguran Jaehyun Doyoung memundurkan troli  sambil tertawa kegirangan.

"Silahkan tuan" ujar Doyoung yang lagi lagi mendapat gelengan tak menyangka jika Doyoung akan seperti ini, Doyoung hanya terkekeh di buatnya lalu merangkul lengan Jaehyun.

"Sudah siap? Pesawat kita sebentar lagi akan meluncur ke bagian sayur sayuran, yuhuuu~ berangkaat!" Jaehyun hanya pasrah lengannya di seret oleh Doyoung. Biarlah sesekali membiarkan Doyoung sebahagia ini, kapan lagi ya kan?

🎃

Keduanya memasuki rumah dengan bahan masakan yang sudah sangat komplit.

"Apa yang akan kita masak terlebih dahulu?" Tanya Doyoung ketika menyimpan semua bahan masaknya di dapur.

"Hmm.. Kimchi jjigae?" Tanya Jaehyun memastikan.

"Okke! Leegoo!" Entah kenapa hari ini mood Doyoung terlihat benar benar berbeda dari biasanya. Jaehyun jadi kewalahan di buatnya, tapi dia senang. Itu pertanda Doyoung benar benar bahagia sekarang. Setidaknya satu persatu keinginanya terkabulkan.

"Kau semangat sekali" seru Jaehyun yang tampaknya tidak terdengar oleh Doyoung karena Doyoung sedang fokus memotong sesuatu. Jaehyun tertegun memandang wajah serius Doyoung. Tanpa ragu dia mengecup pipi nya singkat.

"Hey, kau jangan menggangguku!" Protes Doyoung yang pandangannya tak lepas dari tofu yang sedang dia potong potong dadu. Jaehyun mah seneng aja ngejailin Doyoung.

Keduanya terhanyut dalam kesibukan masing masing. Tak jarang Jaehyun mengganggu Doyoung dengan memeluknya tiba tiba dari belakang, mencubit gemas pipinya, bahkan berkali kali mencium bibirnya. Namun Doyoung sama sekali tidak merasa terganggu dengam hal itu. Justru dia senang mendapatkan perlakuan sepertu itu. Acara masak bersama yang selama ini di idamkannya benar benar sudah terkabulkan. Dan satu hal lagi, ketika Jaehyun bertanya tempat mana yang ingin di kunjungi Doyoung untuk bulan madu mereka. Jawaban Doyoung hanya satu, rumah. Dan ya seperti inilah yang Doyoung sebut dengan bulan madu. Menghabiskan seharian waktunya bersama dengan Jaehyun.

"Yes! Selesaiii" seru Doyoung ketika semuanya sudah tersaji di meja makan. Doyoung memalingkan wajahnya pada Jaehyun di sampingnya.

"Good job, Chef Jung!" Dan keduanya saling mengacungkan jempol hingga berakhir dengan high five. Lalu mendudukan diri saling berhadapan.

"Selamat makan!" Seru keduanya sambil berbalas senyum. Mereka menikmati masakan mereka dengan lahap. Sesekali Doyoung maupun Jaehyun saling bertukar suap. Hh~ benar benar pasangan yang sedang berbahagia.

🎃

"Yang kalah cuci piring!" Teriak Doyoung tiba tiba ketika mereka sudah selesai dengan makanan mereka.

"Yang menang boleh tidur duluan" lanjutnya kemudian

"Oke, siapa takut!" Jawab Jaehyun dengam pedenya.

"Batu, kertas, guunting!"

"Yes!!" Jung Jaehyun menang gais. Doyoung cemberut. Dia sendiri yang mengusulkan, dia sendiri yang kalah.

"Cuci piring~ cuci piring~" ledek Jaehyun sambil bernyanyi lalu menumpuk semua piring kotor di dapur. Doyoung dengan lesu bangkit ke arah tempat cuci piring. Jaehyun terkekeh sekali lagi akan kegemasan istrinya itu.

Jaehyun memonitor Doyoung dengan berdiri disampingnya sambil melipat tangannya santai di depan dada. Doyoung tampak tidak bergairah dengan kerjaan dia yang sekarang. Sangat berbeda dengan Doyoung yang seharian tadi begitu bersemangat. Sesekali Doyoung melirik Jaehyun kesal karena hanya memandanginya.

"Apa?" Ledek Jaehyun dan lagi lagi terkekeh ketika Doyoung kembali mengerucutkan bibirnya.

"Satu ciuman, satu piring" tawar Jaehyun. Doyoung memaling kan wajahnya. Menatap sesaat manik Jaehyun. Tanpa ragu Doyoung mengecup bibir Jaehyun berkali kali, entah itu berapa banyak, 8? Atau mungkin 10?

"Iya iya aku akan membantumu" pasrah Jaehyun setelah mendapatkan kecupan singkat tapi banyak itu. Doyoung tersenyum puas. Begitu juga Jaehyun. Ya kalo ga di cium mana mau dia bantu, hmm. Enggak deng, Jaehyun tidak sejahat itu. Kebetulan saja Doyoung mau menciumnya, padahal meskipun Doyoung tidak memberikan ciuman dia juga sebenarnya bakalan bantuin. Anggap saja itu ciuman sebagai bonus.

Praang!

"Akh!"
Tanpa sengaja satu piring terlepas dari genggaman Doyoung. Jaehyun yang menyadari itu mengalihkan seluruh atensinya pada Doyoung.

"Kau tidak apa apa sayang?" Tiba tiba Doyoung berjongkok, memukul mukul dadanya pelan, rasanya tiba tiba sesak.

"Sayang, kau baik baik saja?" Doyoung masih tidak merespon dan meremat baju pada bagia dadanya.

"J-john..ny" ucapnya terputus putus

"Panggilkan, Johhnny!"







🎃
TBC

2 chapt lagi keknya bakal kelar gaiss...
Semoga.

vermissen. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang