Siapa

331 19 0
                                    

Di sinilah sekarang Nisa duduk manis sambil mendengarkan guru di depan menjelaskan Nisa duduk sendiri tidak ada yang ingin berteman denagan nisa. Tau sendiri kan sekolah modern muridnya pasti pada elit semua satu sekolah Nisa tidak ada yang tahu kalo bisa itu anak orang kaya juga sangki tidak ada yang ingin berteman dengan Nisa jadi hal sepele seperti itu tidak ada yang tahu semua murid memandang Nisa hanya berpenampilan sederhana seperti anak sekolah cuman bedanaya Nisa tidak menggunakan make ap apa pun itu rambutnya yang sedikit panjang melewati panajang bahunya tapi tidak sampai pinggang juga intinya pas buat nisa.

Nisa juga tergolong canti cuman dia kurang mencolok karna tidak menggunakan make up di memiliki kulit yang putih dan bersih hidung yang mancung mata yang tidak bulat dan tidak sipit juga semua pas bibir yang mugil dan pink tanpa bantuan apapun semuanya alami tinggi badan pun tak terlalu tinggi dan tak terlalu pendek juga. knp Nisa kulitnya bersih padahal dia sering di cambuk ayahnya menggunakan ikat pinggang ayahnya karna ayahnya hanya memukul punggung Nisa saja jikalo di kakinya ada bekasnya Nisa akan cepat-cepat menghilangkan nya menggunaka salap yang di berikan bibinya entah salap apa yang penting bekasnya hilang.

Tok...tok...tok...ketukan pintu membuyarkan konsentrasi semua murid terkecuali Nisa dia acuh terhadap hal itu dia lebih memilih menggambar di bukunya dia agak bosan dengan pelajarn sejara yang sendari tadi menjelaskan guru yang mengajar pun menoleh

"Ada apa"tanya pak Anjar guru sejarah di kelas yang di ketuk

"Maaf pak saya murid baru di kls Xll IPA 2 pak" ucap peria tampan itu yang mengaku murid baru itu

"Oh iya saya baru igat klo kelas ini akan ada murid baru, silahkan masuk perkenalkan diri mu" ucap pak anjar dan kembli duduk di meja kekuasaannya di mana lagi klo bukan meja guru

"Baik pak" ucap pria itu dan masuk dan memperkenalkan

""Hallo semua"sapa murid tampan itu sendari tadi murid yang cewek udah pada melihatnya dengan tatapan memuja keculi Nisa tentunya dia Masi fokus menggambar

" Eh calon suami gue dateng"

" Wah malaikat gue "

" Nomer wa dong beb"

"Buset mimpi apaan gua semalem ganteng Bennet dah"

Seperti itulah sorakan para murid-murid ganjen yang jelas yang laki pada mingkem malas liatnya mereka

"Nama gua Rafli firmansya gua dari SMA Nusa di Bandung,gue pindah ke sini karna kebetulan kelurga gue pada pindah ke Jakarta sekian trimakasi" ucap Rafli dengan senyum termanisnya

" Aduh senyumnya beb, pegen gue karugin deh"


"Enak ajah Lo punya gue tu"

"Duh manisnya pen cippok deh tu bibir pasti manis yah"

Sorakan ciwi-ciwi ganjen kaga ada berhentinya

"Sudah....sudha kalian ini liat yang bening dikit ajah udah kaya gini "ucap pak Anjar menyudahi keriuhan di klsnya itu

"Baik nak Rafli silahkan duduk di samping Nisa kebetulan dia duduk sendiri" sambung pak Anjar lagi yang di balas anggukan oleh Rafli

" Eh beb sama gue ajah"

"Sama gue ajah fi"

Dan Masi banyak lagi ajakn duduk yang hanya di balas senyuman oleh Rafli dan duduk di bangku samping Nisa

" Hai" sapa Rafli
Nisa menoleh karna kaget siapa yang duduk di sampingnya
"Siapa" jawab Nisa dengan muka bigung soalnya dia tidak memperhatikan saat Rafli berkenalan jadi dia ngk knl deh.









Hai guys ketemu gua lagi yah sekedar mengingatkan nih guyas klo kalian suka sma cerita gua jangan lupa tinggalin jejak yah biar author seneng+ semagat nulinsya maklum baru pertama butuh penyemangat 😅🤗🤗🤗🤗🤗☺️

Sakit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang