[4] Laurin Putri

40 7 3
                                    

Di sebuah taman yang berisi berbagai macam bunga yang begitu indah. Seorang gadis cantik, rambut sebahu sedang duduk di sebuah bangku. Sambil memegang dan menghirup bunga mawar merah.

"Laurin?"

Merasa namanya terpanggil, Laurin menoleh ke belakang mencari sumber suara yang memanggil namanya. Dirinya tersenyum manis saat melihat kekasihnya berdiri di tempat yang tak jauh dari dia duduk.

"Sayang?"

Dengan penuh semangat Laurin berdiri dari tempat duduknya dan berlari mendekati kekasihnya.

"Mari kita rubah. jangan pergi. jangan pisah. aku sayang kamu," ujar pria itu sambil menatap lekat mata Laurin.

"Dengan senang hati, Mari kita perbaiki. Aku juga sayang kamu," Jawab Laurin.

"Jangan berubah," Pinta pria itu.

"Iya tentu terima kasih telah bertahan. Aku mencintaimu." Senyum terpancar indah dibibir Laurin.

 "Aku lebih mencintaimu," ucap pria itu sambil membawa Laurin ke dalam pelukannya, lalu mengecup kening laurin.

BYURRRRRRR

"BANJERR TOLONGG EMAKKKKK!"

"BANGUN UDAH JAM BERAPA INI! Anak perawan udah siang belum juga bangun mau jadi apa kamu ha?!" teriak Bu Uning-ibu Laurin.

Laurin Putri, gadis manis yang berusia 17th wajahnya cantik, mempunyai lesung pipi, memiliki postur tubuh yang tinggi, bersifat bar - bar, suka ngomong asal.

"Ya ampun buk! Padahal tadi mimpi indaaaahhhhhh banget mimpi berpelukan sama pacar uwwuu banget," ucap laurin sambil membayangkan mimpinya yang berpelukan dengan kekasihnya.

"Pacar, pacar, pacar...!noh cucian numpuk! Malah mikir pacaran! Nyapu aja masih suka disuruh-suruh mikir pacar pacar!" sengit Bu Uning.

"Ga suka banget liat anak nya seneng." Lirih Laurin tapi masih bisa didengen ibunya

"Ke toko sana tolong beliin emak pembalut!"

"Pantes ngomel - ngomel datang bulan ternyata. Tapi buk Laurin kan belum cuci muka," ucap laurin dengan lesu.

" Alesan mulu! MONYET aja ga cuci muka bisa hidup," ujar Bu Uning dengan menekan kata monyetnya. Setelah itu pergi dari kamar dan meninggalkan Laurin sendiri

"KALAU GUE MONYET ELU MOTHER MONKEY!" sayang sekali Laurin hanya bisa membatin.

Setelah mendapat perintah dari ibu nya Laurin bergegas cuci muka dan pergi ke toko untuk membeli pembalut untuk ibu nya.

Saat sampai di toko yang bernama Toko Bu Marni, toko milik keluarga sahabatnya itu Laurin sempat menyernyit karena di situ tidak ada siapa-siapa alias kosong.

"Tarik nafas... tahan....buang... BU MARNI, BELI BUU...BU MARNI...YUHUUU...EPRIBADI!"

Dari dalam toko tiba tiba muncul lah setan -eh mariska maksud nya.

"HEH JANGAN TERIAK TERIAK INI BUKAN HUTAN TEMPAT BANGSA LU TINGGAL!"

"ASTAGFIRULLAH SETANNNNNNN!... dih asyu ngagetin mulu elu juga teriak MARISA"

"MARISKA PAKEK K! Jadi kenapa lu kesini pur?"

"Astagfirullah, nyampe lupa gue gegara anak nya marni nih! Gue mau beli pembalut," ucap Laurin, tepat di kata terakhir dengan suara rendah nyaris seperti berbisik.

"OHH MAU BELI PEMBALUT TERNYATA." teriak Mariska yang sengaja membuat Laurin malu.

Laurin melotot. Meskipun di toko ini cuma dia dan dirinya tetap saja membuat Laurin malu.

" Sabaarr cewek cantik haram marah," ucap Laurin sambil mengelus dadanya. Tidak banyak bicara lagi Mariska pun mengambil apa yang dipesan pembelinya itu, karena tak ingin membuatnya malu Mariska memasukkan pembalut nya ke dalam plastik yang berwarna hitam dan segera memberikan kepada Laurin.

  Setelah mendapatkan apa yang dibeli, Laurin mengucapkan terima kasih. Saat mau berbalik ia tidak tahu kalau dibelakangnya ada seorang pria yang sedang bermain hp dan terjadilah...

BRUAKKK

Plastik yang dibawa Laurin jatuh ke tanah dan terlihat lah pembalutnya,  bersamaan dengan itu hp pria itu  jatuh dari tempat yang tak jauh dengan plastik yang berisi pembalut tersebut.

  Laurin mengamati wajah pria itu, disana berdiri lah seorang pria yang bertubuh tinggi, kulit bersih, mata sipit,berambut tegak dan wajah datarnya tapi tidak mengurangi ketampanannya.

ganteng banget anjir, dlondongnya siapa nih.
Jantung gue kok berdebar - debar apakah ini gejala mau kaya.Gimana pun caranya harus dapet nomernya nih._batin Laurin.

Ekhem

Laurin sadar atas lamunannya ketika pria itu berdeham. Laurin terkejut dengan kejadian tersebut.   Mereka saling pandang sebentar dan,

"Ahh kampret plastik guee"gumam Laurin sangat pelan. Buru-buru ia mengambil, namun ternyata ia salah ambil dong.

Plastiknya ternyata sudah ditangan si pria. Dengan kesal Laurin menarik paksa plastik tersebut dan terjadilah perebutan plastik. Sampai akhirnya...

Pluk

"Bangsatt punya guee itu, lo mau nyolong apa makek sihh" ujar Laurin ngegas dong.

"Wehh santee dong, pergi bulan yaa"ujar si pria santai.

"Pergi gundulmu, ini nih ciri - ciri orang bolos mapel biologi jadi gak tau tentang ginian. dateng bulan goblok!" sentak Laurin dengan keras dan mengambil paksa plastik dan mengambil pembalutunya yang terjatuh tadi. "Ga mau tau pokoknya gue minta nomor WhatsApp lu!"

"Apa hubungannya dengan kejadian ini?" Datar pria itu.

"Yy- ya adalah pokok nya."

"Setres!" Sarkas pria itu lalu pergi meninggalkan laurin dan tidak memperdulikan ocehan Laurin.

"SONGONG BANGET JADI MONYET -EH ORANG! GUE SUMPAHIN LU JATUH CINTA SAMA GUE!"

"Sekarang babu gue udah gedhe ya." goda mariska yang sejak tadi menonton perdebatan mereka.

"Babu matalo soak! Siapa sih tuh orang bikin orang jatuh cinta aja - eh emosi."

"Ya ampun dlondongnya bapak upur tidak tau? Dia tuh cowok terdingin se sekolahan kita curut," ujar mariska.

"WHAT!" pekik laurin.
"Ternyata dia satu sekolahan sama kita ya." seringai Laurin.

"Budeg ya lu ternyata," ucap Mariska

apapun caranya gue harus bisa dapetin tuh cowok













Jangan lupa tinggalkan jejak teman teman, menekan bintang tidak merugikan kalian kok. Biar tambah semangat nih aku nulisnya. ❤
Makasih❤❤

Kembara Kembar MOBALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang